Boncengan

94 16 2
                                    

● Author

Tepat pada pukul sekarang, dimana jarum jam menunjukkan ke angka 2. Satu jam lagi pertandingan bakset akan dimulai.

"Nay, gue kayaknya gak bisa bareng sama lo deh. Soalnya Jongin mau jemput gue katanya".

"Ohh, ya udah Jenn gak papa. Gue bisa pergi sama Jisoo".

"Ya udah maafin gue ya, lo hati-hati bye see you".

Telpon itu dimatikan oleh Nayeon sepihak, dia segera mencari kontak Jisoo untuk mengajaknya pergi bareng.

Tapi begini jawaban Jisoo.

"Lo pergi sendiri aja ya, gue gak bisa. Soalnya gue kurang enak badan jadi gak pergi nonton".

"Gitu ya, ya udah moga cepet sembuh ya. Gue pergi dulu".

Nayeon mematikan sambungan telponnya kembali. Bagimana bisa dia pergi sendiri?

"Mau sama siapa lagi gue pergi? Jennie sama kak Jongin, Jisoo sakit, Yeonjun dah ngumpul disana. Ya udah deh, naik bus aja".

Nayeon duduk manis di terminal bus, dia akan naik bus untuk menuju ke tempat pertandingan.

"Duhhh, kok tumben nih bus lama banget datengnya. Saat gue gak perlu lah dateng kayak kilat. Mana bentar lagi jam 3. Gimana nih?!".

Kesalnya sambil mengutak-atik ponselnya. Berharap ada yang menelponnya dan memberinya tumpangan buat menuju kesana.

Tapi, hal itu membuatnya semakin kesal. Karena tidak ada notif telpon, kecuali dari Pak Taeyang.

"Pak Taeyang sabar dong, Nayeon kan juga sedang nunggu bus ini!!". Monolognya tanpa mengangkat telpon dari Pak Taeyang.

"Pergi bareng gue aja, mau?".

Nayeon perlahan mendongak, melihat seseorang yang memberinya tumpangan.

Sebenarnya dia sangat senang karena ada yang memberinya tumpangan, tetapi haruskah orangnya itu Yeosang? Pikirnya.

"Emm, gue gak maksa. Kalo gak mau ya udah gue duluan, takut terlambat".

Dia memasang helmnya kembali padahal Nayeon saja belum menjawab pertanyaannya.

"Sabar dikit napa sih, Sang. Gue tuh mikir!".

"Emangnya mikirin apa? Takut Seonghwa marah sama lo? Atau takut Yeonjun ngejauh dari lo?".

"Omongan lo yang ngelantur! Orang gue gak mikirin itu, sok tahu banget sih lo".

"Ya udah, kalo gitu ayo naik. Ntar terlambat dimarahin Pak Taeyang tahu rasa".

Nayeon perlahan mendekatinya dan duduk di boncengan motor Yeosang.

"Gak di kasih helm nih, Sang? Nanti kalo ketilang lo yang bayar tebusannya". Batinnya yang merengek.

Tetapi, Yeosang berbalik sedikit dan memasangkan helm nya ke kepala Nayeon. Juga tak lupa untuk mengunci talinya.

Perlahan mata Nayeon dan Yeosang bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Keduanya terdiam dan tidak ada kedipan satu pun.

|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang