● Im Nayeon
Sebelah kaki ku sudah masuk ke dalam lingkungan sekolah, semua mata sudah melihat kearah ku.
Padahal baru kakinya doang, bukan seluruh tubuhku. Tapi kenapa mata mereka sangat suka memandang cewek seperti ku.
Aneh! Aku tahu aku cantik:)
Tanpa aku pikirkan lagi aku pun masuk dengan tenangnya. Dan aku baru ingat kalau semua yang berbaris disini adalah murid baru tahun ini.
Dan aku sudah menjadi kakek kelas. Kakek? Kakak kelas maksudnya. Astaga begitu gugupnya aku bahkan sampai salah kata.
Dan lihatlah wajah mereka semua benar-benar kekanak-kanakan. Haha! Berarti dulu aku juga begitu pikir ku.
Tapi tidak, aku sudah tumbuh dewasa dari mereka yang masih baru. Jadi sekarang aku bisa merasakan gimana rasanya menjadi kakak kelas.
Ya walaupun diatas aku masih ada kelas yang lebih tinggi. Tapi aku merasa sama, kelas yang lebih tinggi dari ku bahkan lebih kekakak-kanakan dari yang masih baru.
Astaga aku ngomong apa sih?
"Lanjutkan saja perjalanan lo Im Nayeon". Kata ku sambil melangkah masuk ke kelas tanpa menghiraukan murid baru itu.
Tapi, apalah daya karena aku adalah ketua osis. Tentu saja aku dipanggil untuk membantu guru-guru yang mengurus mereka semua.
Padahal aku ini sangat pemalas untuk mengurus orang lain.
Kenapa aku harus menjadi ketua osis?
Kenapa tadi aku datang lebih awal?
Dan kenapa mereka harus masuk sekolah disini?
Im Nayeon memang gila! Kenapa malah melarang orang bersekolah disini?
Aku pun kembali berjalan menuju ke arah guru-guru sekolah yang memanggil ku tadi. Ya memang aku selalu dipanggil, namanya artis juga:)
"Ibu memanggil saya? Ada apa ya bu?". Aku bicara dengan sopan dan lembut serta tawa dengan wajah yang kesal pada mereka semua.
"Kamu kan ketua osis disini, jadi kamu harus tunjukkan sikap yang baik pada adik-adik kelas mu yang baru masuk hari ini. Kamu ajarkan mereka apa saja peraturan yang ada disini. Ibu dan guru-guru yang lain ada rapat sebentar. Jadi ibu harus tinggal kamu disini, gak apa kan?".
"Aahh, gak apa kok bu. Siap, saya pasti ngelakuin apa perintah ibu". Aku bicara dengan senangnya sambil menghormat padanya. Padahal hati ku sendiri ingin menangis.
Jadi ketua osis tidaklah enak, sehari saja aku tidak bisa istirahat dengan tenang kecuali aku libur sekolah. Dengan alasan sakit, izin, atau bahkan aku membolos:)
Setelah semua guru tidak ada disana lagi, aku pun duduk dengan santainya tanpa bicara apa pun kepada mereka yang terus berdiri di tengah lapangan sekolah. Hahah, rasakan ituㅋㅋㅋ
"Heh kak, kok kakak gak bicara sih?! Kami disini sudah capek tahu!".
Aku dengar ada yang berteriak padaku. Tidak sopan sekali dia, berani sekali pada kakak kelasnya ini. Apa dia tidak tahu aku ini siapa. Menyebalkan sekali!
"Memangnya aku harus gimana?". Jawabku dengan malas pada dia yang berteriak tadi.
"Kak boleh minta nomor ponsel gak!?". Teriak murid lain.
Setelah mendengar itu aku langsung berjalan menghampiri dia yang berani meminta nomor ponsel ku. Enak saja mau diminta, aku kan cuma punya satu. Nanti kalau dia minta aku gak punya lagiㅋㅋㅋ
"Siapa namamu?". Aku berkacak pinggang berdiri didepannya. Mataku perlahan tertuju pada nama yang sudah terukir di baju sebelah kirinya.
"Jung Wooyoung?". Aku mangut-mangut mengerti. Dilihat dari wajahnya dia memang berani sih mengatakan itu kesemua cewek.
"Boleh gak kak?".
"Heh, lo tahu gue siapa?".
"Santai ya elah galak banget sih jadi cewek". Dia mengibaskan tangannya didepan wajahnya dengan tertawa keras.
Apa maksudnya?
"Ya jelas gue tahu lah. Gue adik kelas dan lo kakak kelas. Apa benar begitu?".
Setelah mendengar jawaban darinya aku terdiam. Padahal yang aku maksud bukan begitu, tapi aku bingung harus menjawabnya apa lagi. Aku pun mencoba memutar tubuhku dan melangkahkan kaki ku untuk pergi dari sana.
Tapi dia menarik tanganku. Aku pun terkejut dan berteriak padanya. Seolah-olah dia melecehkan ku.
"Gila!". Ucapnya sambil menghempaskan tanganku.
"Baru pertama kali gue ketemu sama orang yang stresnya minta ampun kayak lo". Aku menunjuk wajahnya dengan jari telunjuk ku.
"Aish! Lo kok galak banget sih? Gue ini cowok tampan yang dikejar oleh banyak cewek diluar sana. Lo gak naksir gitu sama gue?".
"Cowok tampan? Naksir? Hahahah astagaㅡlo bisa ngaca gak sih gimana muka lo dicermin".
"Sudahlah Young. Gak perlu maksa cewek kayak dia. Buang-buang waktu lo aja". Sahut seseorang disampingnya.
Tidak lain itu adalah temannya sendiri. Karena mereka sama menyebalkannya.
"Serah!". Ucapku final dengan mengibaskan rambutku pada mereka dan berjalan cepat untuk kembali ke tempat aku duduk tadi.
Kenapa pagi-pagi begini telinga ku sudah mengeluarkan kukus ya? Jika bisa aku jahit mulutnya sudah habis dia.
➡️ Kakak Kelas ⬅️
Hallo aku comeback😚
Tadinya mau up Assistant Naya tapi gak ada pemikiran. Ya udah aku up ini dulu😁
Mkasih votmentnya ya sayang ku❤
See you and love you💜💚28, Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)
Fanfiction"Bener-bener semangat dah gue sekolah kalo punya kakak kelas secantik dia". -Ateez "Lo semua kenapa selalu muncul di depan gue sih?!". -Im Nayeon 👉 Cast bisa tambah sesuai alurnya 👉 Bahasa non-baku