Bingung

79 17 0
                                    

Nayeon, Jennie, dan Jisoo lagi duduk manis di kursi taman umum. Tepatnya hari ini hari libur mereka satu minggu setelah menyelesaikan ujian semesternya.

Nayeon yang sedari tadi diam hanya memandang Jennie dan Jisoo yang asik menikmati ice creamnya. Nayeon diam karena dia mengantuk.

"Udah tahu gue ngantuk malah dibawa ketempat kayak gini, ish!". Katanya yang menarik tali hoodienya dan berhasil menutupi seluruh wajahnya.

"Sengaja itu, Nay. Biar lo gak tidur terus di rumah. Bosen gue ah lihat lo tidur". Jawab Jisoo yang sesekali menjilat ice creamnya.

"Tahu tuh. Dari pada lo tidur terus, mending lo mati aja sekalian biar gak bangun lagi". Balas Jennie dengan kesal.

Sontak Nayeon langsung menegak karena mendengar perkataan Jennie.

"Ish, Nay. Ngagetin aja!!". Teriaknya Jennie yang melihat Nayeon tidak membuka tutup kepalanya.

Nayeon pun membukanya dan membelalak ke arah Jennie. "Lo mau gue mati, Jenn?".

"Orang gue bercanda, ya elah dimasukin hati banget sih!".

"Dah ah gue mau pulang". Nayeon berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Gak dijemput Yeosang, Nay!". Ejek Jisoo sambil tertawa keras.

"Eh, Soo. Ngaca dulu, lo sendiri gak dijemput Seonghwa tuh. Hahaha!!".

"Apaan sih, Nay! Orang gue gak apa-apa sama dia".

"Gak suka tapi merhatiin banget".

"Paan sih lo berdua dah pada punya doi. Gue sendiri dah putus sama Jongin gimana dong". Rengek Jennie pada dua sahabatnya.

"Balikan aja lagi, Jenn". Sahut Nayeon duduk kembali.

"Gak seru balikan sama mantan lagi".

"Ya udah kalo gitu lo aja Soo jadian sama Seonghwa sana".

"Nay, gue tuh suka sama Seonghwa emang udah lama. Tapi, gue tahu kalo dia sukanya sama lo".

"Apaan sih lo. Lo kan gak tahu dia suka gue atau gak. Gak salahnya kan lo coba buktiin kalo lo cinta sama dia".

"Masa sih gak suka. Sejauh ini kita berteman sama mereka tapi lo gak nyadar gitu kalo dia suka sama lo. Gue sendiri aja nyadar masa lo yang punya diri gak".

"Ya karena gue gak suka sama dia, maklumlah kalo lo nyadar karena lo sering merhatiin dia".

"Udah ah lo berdua ngapain jadi debat sih. Gak suka gue, masa cuma gara-gara cowok doang lo berdua sedih. Gak gue gak suka!".

"Gue kan cuma mau dicintai juga, Jenn. Sama kayak Nayeon. Nayeon mah dicintai banyak orang, kenapa gue gak coba?".

Nayeon tersentak. Kenapa sahabatnya bicara seperti itu ke dia? Kenapa? Jangan sampai Jisoo marah sama dia cuma gara-gara itu.

"Jisoo. Kenapa lo bicara gitu ke gue? Kan udah gue bilang gue gak suka sama Seonghwa".

"Nay, asal lo tahu. Sebenarnya gue udah lama mau ngungkapin perasaan gue ke lo kayak gini. Tapi waktu gak tepat".

"Ja-jadi maksud lo, lo marah sama gue gitu?".

"Gak tahu sih gue marah apa gak sama lo. Tapi udah ah, Nay. Gue mau pulang aja deh dah capek".

Jisoo beranjak dari duduknya dan berkata. "Lo berdua kalo mau disini, disini aja dulu. Gue duluan".

Final, Jisoo berjalan cepat meninggalkan Jennie dan Nayeon.

"Nay, maafin Jisoo ya. Mungkin dia lagi badmood hari ini atau ada masalah apa gitu. Lo jangan masukin ke hati ya, Nay. Gue gak mau kita terpecah belah cuma masalah ini".

Jennie menggenggam erat tangan Nayeon untuk menguatkan Nayeon dari perlakuan Jisoo hari ini. "Yuk pulang".

"Lo duluan aja, Jenn. Gue mau ke rumah Yeonjun bentar. Dia mau minta temenin sama gue ke mall katanya ada yang di beli".

"Yah lo gak ngajakin gue".

"Gak tahu dia. Ya udah deh pulang gih sana. Dah sore juga".

"Ya udah gue duluan ya, Nay. Lo hati-hati".

"Iya lo juga. Dahhh".

Jennie perlahan pergi menjauhi Nayeon dan menghilang. Kini Nayeon duduk sendiri di kursi taman tadi.

Matahari perlahan tenggelam dan pohon besar melindungi tubuh Nayeon.

"Kapan itu terjadi? Sejak kapan Jisoo marah sama gue cuma gara-gara Seonghwa. Kok gue gak sadar kalo gue udah nyakitin hati sahabat gue sendiri".

Perlahan air mata Nayeon mengalir dari mata ke pipi. Tapi Nayeonnya sendiri yang tidak sadar hal itu. Jadi, dia tetap membiarkan air matanya turun dengan sendirinya.

Taman yang sunyi senyap dan hanya ditemani dengan angin yang kencang. Pohon besar yang bergoyang akibat angin tersebut berhasil membuat Nayeon kedinginan.

Dia melamun, pikirannya kosong. Dia tak dapat berpikir. Dengan lamunannya dia bahkan membiarkan angin kencang menerpa dirinya.

Tapi, tiba-tiba ada sebuah jaket tebal dan besar yang menyelimuti dirinya yang kecil dari belakang. Nayeon tersentak dan mendongak keatas.

"Gue nyari lo dari tadi, kenapa gak pulang? Lo gak lihat hari udah malem kayak gini malah keluyuran diluar".

Pasti tahu dong siapa yang sering sebut keluyuran kayak gitu. Iya, siapa lagi kalau bukan Yeonjun.

Nayeon tetap diam dengan lamunannya kembali. Yeonjun mendengus kesal dan memukul pipi Nayeon pelan. Itu berhasil membuat Nayeon menoleh padanya walaupun tanpa respon.

"Kenapa lo bohong sama Jennie?".

"Ma-maksud lo?".

"Kenapa lo suruh Jennie pulang duluan dan bilang kalo lo mau temenin gue ke mall. Kenapa lo bohong?".

"Gue cuma mau sendiri, Njun. Mending lo pulang gih sana. Jangan ganggu gue".

"Gak, gue juga mau disini".

"Ngikutin gue lo?".

"Gak, gue juga mau nikmatin angin kayaknya disini sejuk. Enak buat tidur".

Yeonjun menyandarkan tubuhnya ditepi kursi dan menutupi wajahnya dengan tudung kepala jaketnya.

"Ya udah kalo lo mau tidur disini tidur aja. Gue mau pulang". Nayeon beranjak dan melepaskan jaket dari Yeonjun setelah itu meninggalkan Yeonjun.

Tapi Yeonjun dengan sigap menarik jaketnya dan berlari mengejar Nayeon. Tidak lupa dia menyelimuti tubuh Nayeon kembali dengan jaketnya. Walaupun beberapa kali sudah dilepaskan oleh Nayeon.

"Udah gue bilang kan gue mau sendiri ! Kok lo masih aja ngikutin gue!?".

Yeonjun terkejut dan mengernyit kearah Nayeon.

"Kok lo marah sama gue".

"Lo sih yang ngeyel. Udah gue bilang gue mau sendiri malah diikutin terus. Kan gue kesel ! ".

"Gue cuma gak mau lo kenapa-napa emang salah?".

"Gue bisa pulang sendiri, Njun. Gue bisa !".

"Gue sih tahu, cuman gueㅡ".

"Gue gak mau bergantung sama lo, gue gak mau sedeket ini sama lo. Gue juga gak perlu cinta dari lo ! Gue bisa hidup sendiri".

Entah sejak kapan Nayeon menangis, bahkan dia sendiri tidak sadar bicara seperti itu ke Yeonjun yang membuat Yeonjun benar-benar terkejut.

Setelah berkata seperti itu, Nayeon pergi sambil menutupi tangisannya. Ya walaupun Yeonjun tahu sendiri kalau dia menangis.

➡️ Kakak Kelas ⬅️


Iciee aku up ya beb😁🥰
Tau ah bingung sama diri sendiri kenapa gak dapet ide buat nerusin story² yang ada :((
Jangan lupa votementnya ja beb, ditunggu plus diperlukan banget nih :((♥️

See you💞💗

23, okt 2020💗🌹

|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang