● Im Nayeon
Seiring berjalannya waktu, Jisoo kesini makin kesini gak pernah ngehubungin aku lagi. Kenapa sih tuh anak, bahkan nyapa aku saat berselesihin aja gak pernah. Jangankan menyapa, dia juga kayaknya gak sudi buat lihat aku barang sekilas pun.
Aku duduk di depan perpustakaan dibawah pohon besar yang melindungi seluruh tubuhku dari panasnya matahari.
Sendiri ?
Memang, karena sekarang Jennie lagi ada classmeet bersama Yeonjun. Andai Jisoo gak kayak gitu, sudah pasti dia bersama ku saat ini.
Ingin rasanya mengembalikan semua masa dimana aku, Jennie, Jisoo, dan Yeonjun bersama. Menjalani suka duka kayak dulu. Dimana kami gak kenal yang artinya cinta.
Aku menunduk, menyesali waktu yang memperkenalkan ku bersama mereka. Mereka? Ya mereka yang datang tiba-tiba yang aku pikir telah menghancurkan persahabatan yang kami bangun bertahun lamanya.
Kenapa aku harus menyalahkan mereka yang tidak tahu apa-apa soal ini ?
Bahkan sekarang saja aku gak mau bicara pada mereka. Mau Yeosang ataupun Seonghwa, atau bahkan Wooyoung yang nyebelin sekalipun aku tidak mau bicara. Menyapa saja rasanya aku merasa sangat bersalah.
Aku mengusap air mataku yang turun dengan sendirinya. Rasanya aku ingin berteriak pada dunia kalau aku ingin mengundur waktu.
"Kenapa Jisoo, kenapa ? Kenapa lo gak pernah maafin gue. Padahal gue juga udah ngejauhin Seonghwa, bahkan semua temennya gue jauhin".
Kataku sambil menunduk dengan senyum kikuk. Ya mungkin bisa dikatakan aku gila karena bicara sendiri sedari tadi.
Aku mengayunkan kaki ku yang tak menapak ditanah. Ingin rasanya aku melangkah menuju kelas Jisoo dan berteriak padanya kalau aku sangat merindukannya. Aku ingin memeluknya dan ingin bercerita banyak padanya.
"Gue mau kita kayak dulu lagi, gue mau berbagi cerita sama lo. Gue mau kita kembali kayak dulu, dimana kita gak mengenal apa tuh cinta".
Aku masih bicara sambil berhayal yang tidak pasti. Sampai akhirnya tepukan seseorang dibahuku menghentikan ku dari kegiatan gila yang aku lakukan tadi.
Aku menengok ke arah belakang, ingin tahu siapa yang tiba di belakang ku dengan tiba-tiba.
"Ngapain lo disini? Sendirian?". Tanyanya.
Aku tidak menjawab karena sudah ku bilang aku tidak ingin bicara pada mereka semua. Aku beranjak dari duduk, berniat meninggalkannya dari pada menimbulkan masalah besar nantinya.
Tapi belum satu langkah aku berjalan, tangannya sudah menarik tangan ku dan membuatku duduk kembali keasal. Dan tanpa seizin ku juga dia duduk disamping ku sambil mencengkram tangan ku kuat agar aku tidak bisa berlari.
"Kenapa Nay? Akhir-akhir ini lo semakin menjauh dari gue".
Pertanyaan itu yang buat kesel Hwa. Jangan tanya gue dengan pertanyaan gitu. Gue lagi gak mau ngomong sama lo.
"Jawab Nay. Kenapa? Akhir-akhir ini lo bahkan gak pernah nyapa gue, gue chat gak dibales, atau bahkan gabung sama kami semua. Lo semakin hari semakin menjauh dari gue. Lo bahkan ngeblok gue, emangnya gue salah apa sama lo?".
Maafin gue. Gue gak bermaksud kayak gitu maafin gue. Tapi gue lagi menjaga perasaan sahabat gue.
"Duh, kayak ngomong sama patung guenya".
"Maafin gue". Jawab ku tanpa melirik kearahnya sama sekali. "Maafin gue atas sikap gue akhir-akhir ini. Tapi gue mau menjaga perasaan sahabat gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)
Fanfiction"Bener-bener semangat dah gue sekolah kalo punya kakak kelas secantik dia". -Ateez "Lo semua kenapa selalu muncul di depan gue sih?!". -Im Nayeon 👉 Cast bisa tambah sesuai alurnya 👉 Bahasa non-baku