Perubahan Yeonjun

100 14 2
                                    

● Im Nayeon

Satu Minggu kemudian

Hari ini aku merasa ada yang aneh. Tidak seperti hari biasanya.

Entah apa yang sedang aku pikirkan aku juga tidak tahu?

Kenapa hati dan pikiran ku terasa kacau saat Yeonjun bersekolah disini.

Padahal sudah satu minggu, tapi kenapa baru sekarang aku merasa ada kejanggalan seperti sekarang.

Apa yang sudah ada di dalam diri Yeonjun?

Dalam satu minggu ini dia selalu mengikuti ku kemana-mana. Dia juga selalu bersama ku dan tidak berteman dengan teman-temannya.

Padahal ada Beomgyu dan Soobin yang selalu mengajaknya untuk main basket bersama. Tapi kenapa dia tidak ingin dan hanya ingin bersama ku?

Sungguh, ini benar-benar sangat aneh?

Meski kami sudah berteman bertahun-tahun, dan selalu bersekolah di sekolah yang sama. Akan tetapi, saat sekolah dulu dia tidak terlalu menempel pada ku seperti sekarang.

Dia hanya pergi dan pulang bersama ku, saat di kelas dia juga bermain bersama teman yang lain.

Hanya ada satu pengecualian, saat istirahat dia tidak akan pergi bersama teman-temannya. Dia hanya menghabiskan waktu istirahat bersama ku.

Tapi sekarang, sepanjang waktu dia terus bersama ku. Tempat duduknya juga di sebelah ku yang tepatnya kami duduk di belakang Jisoo dan Jennie yang berada paling depan.

Akh!!! Hari ku benar-benar kacau!

Ya jelas, bagaimana bisa aku melakukan aktivitas karena dia selalu menggantung pada ku.

Seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya.

Apa dia tidak risih karena banyak yang mengatakan dia adalah pacar ku.

Pacar? Semua orang hanya tidak mengetahuinya.

Nanti pukul 3 sore sekolah kami mengikuti pertandingan basket di luar sekolah. Bisa dikatakan sekolah kami tanding dengan sekolah lain.

Dan kami hanya tamu disana sangat jauh untuk dikatakan tuan rumah.

Sekarang jarum jam menunjukkan pukul 1 siang, seharusnya ini adalah waktu istirahat ku. Tapi apa yang ku lakukan sekarang?

Aku bahkan sibuk di ruang osis karena merundingan pertandingan ini bersama guru dan anggota osis lainnya.

"Nayeon, kamu tulis anggota basket yang akan mengikuti pertandingan ya. Saya akan menyebutkannya".

Kata Pak Taeyang yang dari tadi bolak-balik berjalan di depan ku sambil memegang sebuah kertas yang berisi data tanding basket.

"1. Taeyong". Ucapnya.

Perlahan aku menuliskan apa yang diucapkan oleh Pak Taeyang.

"2. Jaehyun".

"3. Park Seonghwa".

Huft!!

Aku sungguh sangat bosan mendengar namanya, sejak kapan dia mengikuti eskul basket?

"4. Yeonjun".

Sontak nama ke4 ini membuat ku terbelalak. Ya jelas, kenapa disaat ada Seonghwa harus ada Yeonjun juga? Ish!

"Pak, kenapa sih Yeonjun jadi ikutan tanding?".

"Ya emang dia gabungan sama Taeyong dan Jaehyun. Mau gimana lagi? kan saya yang milih. Gimana sih kamu?! Udah tulis aja apa yang saya katakan".

"Tapi pak......".

"5. Kang Yeosang". Pak Taeyang memutuskan pembicaraan ku dengan menyebut nama anggota ke5.

Kali ini aku benar-benar terkejut.

Bagaimana bisa dala satu kelompok ada 3 orang yang sungguh membuat ku risih?!.

"Pak, bisa gak kalo nama ke5 diganti aja?".

"Kamu kenapa sih? Yeosang itu main basketnya bagus, dia juga temennya Seonghwa. Saya sengaja mengambil adik kelas dan kakak kelas".

"Tapi kalo saya gak ikut kesana gak apa kan, Pak?".

"Nayeon!! Kamu itu ketua osis. Gimana nanti saya minta bantuan sama kamu kalo kamunya gak ikut. Pokoknya gak ada penolakan, apa pun rintangannya kamu harus ikut! Koma gak pakai titik!."

"Titik gak pakai koma kali pak". Aku merengek mendengar ucapan Pak Taeyang yang terakhir.

Aku sama Pak Taeyang udah kenal lama, Pak Taeyang satu-satunya guru di sekolah ini yang aku sukai.

Kenapa?

Karena dia aku sering menang dalam perlombaan berbagai cabang olahraga. Ya, dia guru olahraga di sekolah ku.

Aku berjalan menuju kelas dengan wajah yang begitu murung. Aku rasa hari ini hari sial bagiku!

Aku duduk di kursi kelas milik ku dan menemukan Yeonjun disamping ku yang sedang tidur.

"Huwahhh....". Perlahan aku mendengar suaranya.

Tapi aku tidak tahu dia sudah bangun atau masih dalam mimpi, karena sekarang aku juga ikut menidurkan kepala ku diatas meja.

"Eh, Nayeon. Kapan lo datang?!".

Ternyata dia benar-benar sudah bangun.

Perlahan aku mengangkat kepala ku, mungkin sekarang rambut ku sudah seperti nenek sihir.

"NayㅡNayeon kan?". Tanyanya yang sangat tidak masuk logika.

"Kalo bukan gue siapa lagi, Njun!".

"Lo, lo kenapa? Lo baik-baik aja kan?". Dia meraba dahi ku dengan lembut.

"Njun, kenapa lo harus ikut pertandingan basket sih? Kesel gue ah!".

"Ohh iya gue lupa bilang, hehe maafin gue ya".

"Apanya yang lupa?! Gue nanya kenapa lo ikut? Astaga punya temen yang gilanya gak ada batasan".

"Lah, emangnya kenapa kalo gue ikut?".

"Gak papa gak jadi".

"Ngambek nih ceritanya".

"Gak ceritanya lagi, Njun. Gue beneran marah! Apaan sih lo? Dah ah, gue mau tidur, awas lo ganggu gue".

Aku segera mengalihkan wajah ku ke sebelah kanan ku, karena tadi aku menghadap ke sebelah kiri tepatnya depan Yeonjun.

"Ya udah gue keluar dulu ya, mau latihan".

"Serah lo!".

"Jangan lupa ntar nonton, kalo gak gue gak akan tanding".

"Bawel lo ah!".

"Dah tidur gih sana". Dia berdiri dan seketika membuat ku terkejut.

Karena sebelum meninggalkan ku, dia masih sempat-sempatnya mengusap kepala ku lembut.

Astaga Njun, gue gak mau terbang....GAK MAU!!!


➡️ Kakak Kelas ⬅️

|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang