3 : Diculik

51 13 27
                                    


Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

🎶

Suasana kantin yang nyaris sepi, wajar jika ini terjadi, pasalnya semua orang bergegas untuk pulang sedang Kayla masih stay karena ada evaluasi dadakan dari Angka.

"Foto aja terus sendiri, awas ada yang ngikut."

"Ih apaan si Rey." Kayla meletakkan kembali ponselnya ke dalam tas, karena sekarang tiba saatnya untuk makan siang di waktu yang salah.

"Nih makanan lo, Cil."

"Thank you Reympong!" Kayla tertawa puas saat memanggil Reyhan dengan sebutan Reympong alias Reyhan rempong, sementara Reyhan dengan lagaknya mempoutkan bibirnya.

"Sumpah gue jijik, Rey."

"Anjir."

Ketoprak pak Hasan memang best, inilah alasan kenapa Kayla selalu menghabiskan waktu makan siangnya di kantin pak Hasan, tentunya ditemani dengan es jeruk, karena nikmatnya tiada tara bagi Kayla.

"Cil, besok lo berangkat sendiri ya?"

"Kenapa?"

"Biasa lah... ada panggilan dari Celya."

"Oh lo jadi tukang ojeknya sekarang?"

"Dih, gak gitu. Dia yang pengen dijemput ama gue,"

"Modus, apa kabar cewek lo yang lain?"

"Cewek yang mana? Lu, Cil?"

"Ih yakali, hp lo kan udah kaya asrama cewe,"

"Ga ada urusan kali, intinya besok lo berangkat sendiri, jangan telat, jangan lupa sarapan!"

"Hmm." Hanya gemingan yang Rey dapat, bukan apa-apa Kayla tengah repot mengunyah ketoprak yang penuh di mulutnya, takutnya ada makanan yang keluar dari mulutnya jika bicara.

Ketoprak sedikit demi sedikit habis, sekarang perut Kayla sudah kenyang, tidak ada lagi rasa lapar nantinya jika harus melewati evaluasi sampai larut.

"Udah yuk? Anak-anak udah kumpul nih pasti,"

"Pulang aja yuk?"

"Loh nanti Angka ngamuk, gue gak mau ya kena omel dari Angka."

"Makanya baca! Eval dibatalin, udah yuk!" Dengan santai tapi angkuh Reyhan menyerahkan ponselnya yang menampilkan room chat grup panitia MOS mengarah ke Kayla.

"Lo tunggu depan aja, hp gue jangan lupa dibawa!" Kayla mendengus kesal, kakinya tak henti menghentak lantai, Angka selalu saja membuat keputusan yang tak ramah, "Ketua otoriter" itulah julukan Kayla untuk Angka selaku ketua panitia MOS tahun ini.

Tapi ada untungnya juga evaluasi dibatalkan, Kayla bisa beristirahat lebih lama di rumah, ia rindu dengan kasur dan suara kicauan burung milik ayahnya di rumah.

Duduk ditemani semilir angin di bawah naungan pohon beringin depan gerbang memang nyaman, spot ini lah yang selalu ia pakai untuk menunggu ojek Reympong ataupun ojek online.

Tin!!!

"Iya iya... sabar si." Segera saja ia memakai helm dan menaiki motor antik Reyhan.

***

Reyhan menyisir rambut dengan tangannya bermodal pantulan kamera dari ponsel Kayla.

Kali ini bayangan Kayla untuk merebahkan tubuh remuknya di kamar kesayangan hangus sudah, Reyhan menculiknya ke kedai kopi.

Alasannya karena dia ingin santai minum kopi, kopi dan cheescake lezat adalah yang dibutuhkan oleh Reyhan, dan berhubung Kayla ada bersamanya jadilah Reyhan menculik Kayla untuk bersantai di kedai kopi.

"Udah ngapa si, gue aja cewek gak serempong gini ya." Ucapnya kesal sembari menarik ponselnya kembali, bukan apa-apa ia lebih cinta pada tangannya yang sedari tadi memegang ponsel mengarah ke wajah Reyhan.

"Lu tau cogan gak si?"

"Peduli amat." Kalau saja Reyhan tidak mengiminginya traktiran tentu saja Kayla akan menolaknya mentah-mentah.

"Oke... thank you mbak," Saut Reyhan saat pesanan datang.

"Congratulation princess... Jadi selain gue pengen refresh, gue juga pengen ngerayain keberhasilan lo unjuk gigi di sekolah,"

"Ooo so sweet..." Tangan Kayla meraih rambut messy Reyhan.

"Aws!!"

"Mampus! Lo kan yang bilang ke Angkasa biar gue maju ke panggung? Ngaku!" Tanpa dosa tangannya meraih cheesecake frappucinno miliknya.

"Iya deh... gue ngaku. Tapi lo seneng kan bisa duet sama si cowok kegantengan itu?"

"Seneng apanya? Dia tau nama gue aja nggak." Reyhan mulai tertarik akan pembicaraan Kayla, mau tidak mau Kayla harus menceritakan hal menyebalkan itu hingga usai.

Reyhan tak hentinya tertawa, sesuai dugaan Kayla bahwa Reyhan akan meledeknya kali ini.

"Gila! lo sekentang apa sih, sampe hampir tiga tahun dia gak tahu nama lo sama sekali? Padahal kalian satu klub loh."

"Diem gak!"

"Iya... gue diem."

🎶

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang