17 : Ancaman

15 4 0
                                    

Cuzz kita reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuzz kita reading!

🎶

"Kamu beneran?" Lawan bicaranya hanya tersenyum, lagi-lagi senyum itu membuat hatinya semakin bergetar saat melihatnya.

"Aku serius, Ka..."

"Aku ribuan-rius." Raka kembalu tersenyum nenjawab pertanyaan Kayla, ia gemas melihat tingkah Kayla saat ini.

"Hey couple, look at me!" Keduanya spontan menatap ke arah suara Raia yang ternyata tengah mengabadikan keduanya dengan kamera ponselnya.

"Duuh, couple unyu-nya kaka bikin gemes deh..." Kayla bingung, harus ia jawab apa pernyataan dari Raia ini, sedang Raka memasang wajah masam karena ia tak suka digoda seperti ini.

"Yuk duduk yuk!"

Raia menggandeng dua manusia serasi itu ke tempat semula, kembali berbincang dan menggoda Raka tentunya.

Kayla yang asyik berbagi cerita dengan Raia terkesiap saat mengetahui ponselnya bergetar menampilkan kata bertuliskan "Ibu negara" di layar.

"Kak, permisi dulu ya? Mama telfon." Raia tersenyum seolah mengiyakannya, begitu pula dengan Raka.

"Halo, ma?"

"Kamu di mana sayang?"

"Di cafenya kak Raia mah, kenapa?"

"Sekalian pulang ya? Mama otw ke situ, sama Angkasa juga."

"Bentar, mama ada di sini?"

"Iya... dari bandara kita langsung jemput kamu, udah malem juga kan?"

"Tapi," Kayla menghembus nafas, ia harus menuruti apa kata mamahnya ini jika tidak ingin bermasalah. "Iya deh, Kay tunggu di depan."

"Kay, ada apa?" Itu Raka, muncul sesaat setelah panggilan terputus.

"Eh, raka. Ini ... mama mau jemput langsung dari bandara."

"Mama kamu pulang?"

"Iya, sama papa juga." Raka ber oh ria saat mendengar jawaban dari Kayla, tangannya meraih anak rambut Kayla untuk ia selipkan ke daun telinga Kayla.

"Kayaknya kamu masih kaget ya?" Kayla mengernyit tak paham. "Biar aku ulang pertanyaan aku di stage tadi."

Kini beralih memegang lembut jemari Kayla.

"Kayla, seriously I want you to be my girlfriend, will you?"

"K-Ka?"

"Will you be my girlfriend?"

"Ka, ini masih tempat umum." Ucapan itu spontan ia katakan mengingat orang-orang di sekitarnya turut mencuri pandang padanya dan Raka.

"Aku tahu, gimana?"

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang