20 : some trick

20 4 0
                                    

Are you ready guys?

🎶

Dua jam lagi, sisa waktu Kayla untuk bersiap melangkah ke taman kota tempat parade lampion diadakan.

Matanya terus berbinar menatap cincin di jari manisnya, percayalah sempat Kayla berhenti berharap karena sang empu tak lagi muncul batang hidungnya, semenjak cincin ini diberikan dan hingga hari ini.

Tapi Kayla yakin kali ini tepat pada waktunya Raka akan datang menemuinya meski tanpa kabar, lagi pula mungkin saja ini adalah bagian dari rencana Raka.

Kayla sedikit terperanjat dari rebahannya, suara derungan mobil yang ia yakini bukan milik mama apa lagi papanya.

Saat ia melongok ke jendela benar saja, itu mobil yang beberapa hari yang lalu dikerjai habis-habisan oleh Lia dan Adi, mobil Angkasa Pramudya.

"Gawat, dia pasti bakalan ngajak keluar." Kayla mulai panik saat ini, ia tak mau menghabiskan waktu senggang dengan Angka.

Kayla ingat, seperti adegan di film dan komik, ia harus berpura-pura sakit untuk menghindarinya.

Tangannya mulai bergerak mengambil sedikit minyak angin yang ia tempelkan di bawah matanya, dan liptint merahnya di bagian hidung.

"Tahan, Kay. Lo bisa!" Mencoba menyemangati dirinya sendiri yang tengah bereaksi akan panasnya minya angin yang ia oleskan.

"Bentar, kalo mama pegang dahi kan gak panas." Kayla masih berfikir keras, memutar otak bagaimana caranya agar dahinya panas saat dipegang nanti.

Kini matanya yang menyusuri benda-benda di sekelilingnya berhenti pada satu titik, satu gelas es lemon yang hampir ia habiskan.

Es lemon? Yups, Kayla mengambil beberapa es batu yang tersisa di dalamnya dan menempelkannya di dahi.

Memakai sweater tebal dan berbaring di kasur tak lupa memakai selimut yang tebal.

"Kay?" Disertai derap langkah suara itu mendekat.

"Hmm..."

"Kay, ada Angka di bawah katanya mau ajak kamu ke parade lampion." Suara mama jelas terdengar di balik pintu kamar Kayla.

"Kayla gak bisa mah..." Merasa janggal dengan respon putrinya, mama masuk begitu saja memastikan putrinya.

"Lho Kay, kamu kenapa tho ndo?"

"Kay gak enak badan, mah."

"Ya Allah Gusti, kita ke dokter aja ya? Kayaknya parah deh ini."

"Eng- nggak usah mah, Kayla udah minum obat tadi." Benar dugaan Kayla, kini tangan mama memeriksa dahinya.

"Yakin gak mau ke dokter?" Mengangguk pelan yang Kayla berikan pada mama, tentunya untuk memastikan aktingnya.

"Yaudah kamu istirahat aja, nanti biar mama yang ngomong ke Angkasa." Lagi-lagi Kayla mengangguk lemah menjawabnya.

Dilihatnya pintu kembali tertutup, mama sudah keluar dan Kayla terbangun melepas selimut tebalnya dan bergegas mencuci mukanya, menghilangkan efek perih dan hawa panas karena es batu.

Tak lama sesaat Kayla membersihkan wajahnya, terdengar suara derung mobil yang pergi meninggalkan halaman rumahnya, Angkasa sudah pergi, Kayla senang.

Get well soon Kayla Ayu!

Sebuah pesan datang dari Angkasa yang rupanya tak sengaja ia buka, padahal niatnya hanya mengecek jam saat ini.

Thanks, Ka
Sorry gue gak bisa temenin lo ke parade lampion

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang