5 : Raka

51 15 54
                                    


Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

🎶

"Lo abis apain anak kelas sih, sampe baik semua sama lo?"

"Gak gue apa-apain kok." Pandangan Kayla kembali memandang pasukan adam kelasnya yang tengah bermain basket, namun pandangannya kembali mengedar ke arah lain, ia risih akan sikap mereka yang terlihat genit padanya.

"Li, ada yang salah sama gue ya?" Lia menggeleng melanjutkan aktivitasnya. "Tapi kok mereka berubah? Bahkan gak cuma anak kelas, anak-anak lain juga."

"Itu dia Kay, lo gak lagi pasang susuk kan?"

"Ih, ngaco lo."

"Balik kelas aja yuk? Risih gi-"

Dugh!

"Kay!" Bola basket berhasil mendarat dengan keras di kepala Kayla.

"Kay, lo gapapa?"

"Kay, gue anter UKS ya?"

"Brengsek lo ya! Kalo lempar tuh yang bener!"

Kay semakin pusing, selain karena dicium oleh bola, juga dikerubungi oleh anak kelas dengan sifat mereka yang tiba-tiba agresif. Ada yang saling menyalahkan, ada yang tiba-tiba peduli, dan pastinya mereka sangat kompetitif kali ini.

"Kay, gue anter ke UKS aja ya?" Kayla hanya mengangguk lemah saat Lia berujar. "MINGGIR!!"

"Gue aja yang bawa."

"Gue aja,Tom."

"Minggir lo, cungkring aja belagu mau bawa dia, sini Li."

"Lia, sini gue aja."

"Berisik!! Minggir lo semua!" Telinganya sudah panas, semuanya saling berebut untuk membawa Kayla ke UKS, meski sudah sekuat tenaga ia berteriak, tapi masih saja tidak ada yang mau mengalah.

"Berhenti!" Satu teriakan keras berhasil mengintrupsi mereka, begitu juga dengan Lia yang merasa familiar dengan suara itu.

"Minggir, biar gue aja." Dia Raka, mungkin saja karena image Raka yang galak membuat semuanya pasrah membiarkan Raka menggendong Kayla ke UKS.

Wajah Kayla pucat pasi, berhias darah segar yang mengalir dari hidungnya. Setelah membaringkan Kayla dengan cepat Raka berlari keluar UKS meninggalkan Kayla dan Lia yang bingung melihatnya.

"Kay lo beneran gak rasain apa-apa?" Tanya Lia di sela-sela mengelap sisa darah di wajah Kayla.

"Gue gapapa kok, cuma pusing aja, dikit."

"Beneran pusing doang? Gue aja ampe mual dikerubungin kaya tadi, masa iya lo cuma pusing?"

"Tapi gue lemes digendong Raka ke UKS." Ucapnya gemas.

"Dasar bucin. Manusianya aja kabur noh." Lontarnya santai sembari ikut membaringkan diri di ranjang sebelahnya.

Lia juga merasa tidak enak badan setelah adegan dramatis memperebutkan Kayla layaknya piala bergengsi yang harus dimiliki.

Kayla masih sibuk dengan tisu yang bersimbah darahnya, baru kali ini ia merasakan mimisan yang mengeluarkan banyak darah, juga banyaknya orang yang ribut untuk embawanya ke UKS.

"Kay, sorry ini gue bawain teh manis. Gue gak tau sih bakal ngefek atau ngga, tapi seenggaknya energi lo balik." Kayla cengo, kenapa orang yang selama ini baru mengenalnya bisa perhatian seperti ini, terlebih dia adalah Raka, crush idamannya.

Raka memastikan Kayla untuk mundur dan duduk, tentunya agar memudahkan Kayla untuk meminum teh manis.

"Makasih Raka."

"Lo beneran gak papa Kay?" Kayla mengangguk dan mengembalikan gelas teh manis yang sudah ia minum.

"Eh Raka udah dateng, gue titip Kayla ya?" Raka mengiyakan ucapan Lia.

"Kay, duluan ya? Perut gue mules." Tanpa basa-basi ia berlari keluar UKS meninggalkan Kayla dan Raka.

"Lo pulang aja ya?" Raka beralih duduk di ujung ranjang Kayla.

"Enggak Ka, tiga jam pelajaran lagi, nanggung."

"Gue anterin, lagian lo gak mungkin kan pulang sendiri?"

"Mau! Asli gue mau banget dianterin sama lo Ka." Batinnya meliar, ia terlanjur senang kali ini, ini adalah sakit yang menyenangkan bagi Kayla.

Seorang Raka menggendongnya, membawakannya teh manis, dan rela mengantarkannya pulang.

"Pulang ya?" Kayla mengangguk berlaga pasrah, ia mengambil hp yang masih ia simpan di saku celana olahraga.

"Gue kasih kabar ke Lia dulu, barang-barang gue masih di kelas."

"Biar gue yang ambil, sekalian minta izin juga."

Ya ampun baiknya malaikat ini.

Bel istirahat berbunyi, tepat saat Raka melangkah keluar UKS untuk mengambil barang milik Kayla tentunya setelah mendapat izin dari guru bk.

Kayla masih termenung di sana, ia masih memikirkan hal-hal yang terjadi hari ini, seperti menjadi pusat perhatian semua orang, lebih tepatnya laki-laki, mungkin Raka termasuk.

"Kay, ayo gue anter."

🎶

Duh malaikat baiknya bikin gemush, pengen satu dong yang kek gini 😢

See you guys!!

Thanks a lot buat temen-temen yang masih stand by huhuu 😢

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang