19 : Skandal

24 2 0
                                    

#seadaadanya

Why? karena mulmed yang mau I share gak mau disave, so gabisa dishare deh. Sedih... T_T

Enjoy this part, dears! 🥰

🎶

"You okay, Kay?"

"Raka gak bisa dihubungin, gue gak mau pulang sama dia." Bisiknya pada Lia.

"Coba si rempong!" Kayla ingat, Reyhan pasti menunggunya.

Tangannya bergerak mengetikkan kata rempong di kolom pencarian kontak ponselnya dengan optimis.

"Halo?" Terdengar suara di sebrang sana yang terdengar ramai oleh kendaraan yang melintas.

"Lo dimana?"

"Duh sorry banget Cil, gue lagi sama Celya nyari modul di gramed."

"Oh,"

"Cil, sorry deh... atau gue jemput, gue jemput ya?"

"Gak perlu, have fun ya!" Kalimat terakhir yang mungkin Reyhan dengar sesaat sebelum panggilan berakhir.

"Adi!" Itu Lia, dengan pemikirannya yang out of the box Lia dengan entengnya memanggil Adi di koridor, padahal di belakang mereka Angkasa berdiri.

"Eh iya, ada apa?" Seketika terdiam, tangan Lia beringsut memberi kode.

"Lo gak buru-buru kan?" Tanya Lia yang membuat dahi Kayla mengkerut, entah apa lagi yang tengah direncanakan Lia saat ini.

"Tolong pegangin ini, gue ke Kayla dulu bentar." Adi bingung setengah kaget, apa maksudnya dia dipanggil hanya untuk dititipi tas milik Lia, padahal tas ini sama sekali tidak berat.

Angkasa melihatnya merasa aneh, Adi yang tiba-tiba dipanggil dan dititipi tas, sedang Lia dan kayla berjalan tepat di depannya.

"Gue ada rencana, pokoknya lo nurut aja sama gue, lo duluan aja sama Angka!" Ucapnya meyakinkan Kayla, mau tak mau Kayla hanya mengiyakannya, dan berdoa semoga ide yang dimiliki Lia tidak membahayakannya.

"Adi, gue mau minta tolong nih." Pinta Lia seketika menginterupsi adi yang baru saja akan membalas pertanyaan Angka yang sebelumnya tengah asyik berbincang.

"Tolong apa? Pegangin tas?"

"Itu salah satunya, sini deh!" Pandangannya kini beralih pada Angkasa dan berpamitan untuk pergi lebih dulu bersama Adi.

"Lia suka Adi ya?" Pertanyaan Angka memecah lamunan Kayla hingga refleks menjawab "iya".

"Lagi pedekate dong ya."

Drrt.

Ponsel Kayla bergetar, pesan masuk dari Lia ia terima.

Jan cepet" Adi masih nyari mobilnya Angka.

Refleks Kayla menjawab pertanyaan Angka dengan kata "iya" lagi.

Masih tak habis pikir dengan kedua temannya itu, yang Kayla yakini hanyalah menuruti apa kata Kia dan Adi saat ini.

"Aduduh,"

"Kay, lo gak papa?" Angkasa terlihat panik saat Kayla tiba-tiba saja meremas perutnya, menampakkan wajah kesakitannya.

"Gu-gue ke toilet bentar ya?" Angkasa yang panik hanya mengiyakan sembari mengikutinya takut Kayla kenapa-kenapa.

Sadar Angkasa tidak lagi ada di dekatnya, buru-buru Kayla menelfon Lia, menagih penjelasan dari rencananya.

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang