10 : Kala Cinta Menggoda

21 6 2
                                    

Huhuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huhuu... maaf banget nih baru nongol 😢😢

I hope you all enjoy this chapt oke?😍


Happy Reading!!

🎶

"Sejak jumpa kita pertama kulangsung jatuh cinta." Pencahayaan yang agak redup membuat suasana cafe semakin syahdu.

Pandangan Kayla beralih ke arah Raka yang asyik memainkan piano mengiringi alunan melankolis lagu Kayla. "Walau kutahu kau ada pemiliknya,"

"Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani, ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini..."

Ingatannya beralih ke awal dia bertemu dengan Raka, di saat Raka muncul menjadi pahlawan baginya saat mos dulu. Raka membantunya dan rela dihukum karena Kayla tidak memakai atribut yang lengkap.

Sejak saat itu juga Kayla mulai suka dengan Raka, hingga akhirnya ia tahu kalau Raka adalah milik Freya, gadis yang ayu nan jelita seantero Cemara lima.

"Maka ijinkanlah aku mencintaimu, atau bolehkanlah aku sekedar sayang padamu..."

"Ijinkanlah aku mencintaimu, lalu biarkanku mengharap kau sayang padaku..."

Lagu ini sengaja ia bawakan sebagai luapan kata hatinya semenjak awal mula ia jatuh cinta pada Raka.

"Memang serba salah rasanya tertusuk panah cinta. Apa lagi ku juga ada pemiliknya..." Raka memulai aksinya, tatapannya berubah intens ke arah Kayla dengan tangan yang terus menari di atas tuts piano.

"Tapi ku tak mampu membohongi hati nurani, ku tak mampu menghindari gejolak cinta ini..."

Kayla sangat menunggu bagian ini, bagian utama pencurahan hatinya, Kayla memberi kode pada Raka, agar dirinya yang menyanyikannya.

"Hati nan lara...  yang dirundung asmara... hilanglah selera...hilanglah segala rasa..."

"Oh... ijinkanlah aku mencintaimu, atau bolehkanlah ku sekedar sayang padamu...." Raka kembali mengambil alih lagu ini, hingga akhirnya mereka berdua menyanyikan bagian terakhir secara bersamaan.

"Maafkan jika ku mencintaimu, Lalu biarkan ku mengharap kau sayang padaku..."

"Ijinkanlah aku mencintaimu... bolehkanlah ku sekedar sayang padamu..."

Gemuruh tepuk tangan memenuhi atmonsfir cafe, bahkan terlihat beberapa diantaranya melakukan standing ovation termasuk Freya dan Raia yang terlihat sangat puas dengan penampilan Kayla dan Raka.

Sesaat setelah memberikan hormat kepada para penonton, Raka memeluk Kayla senang di atas panggung, suasana yang sangat canggung bagi Kayla, meski ia terkejut tetap saja Kayla harus memberi balasan pelukan dari partnernya ini, lagi pula Kayla sangat suka momen ini.

Raia memeluk Kayla gemas, tak seperti yang ia sangkakan pada Kayla, ternyata Kayla memanglah sangat apik dan lihai dalam bernyanyi hingga berhasil menghanyutkan perasaan orang-orang yang menonton.

"Sumpah epic banget, kaka sampe terharu dengerinnya." Kayla membalasnya senang, tak terpikirkan akan sehebat ini reaksi dari orang-orang yang menghadiri cafe Raia.

"Terimakasih ya udah mau jadi bagian launching cafe kaka," Kini Raia beralih mengamit tangan Kayla, dan tangan lainnya yang mengacak gemas rambut Raka dan berakhir merangkul keduanya menuju meja yang sudah penuh oleh makanan.

"Bener-bener couple unyu ya, Frey?" Dilihatnya Freya hanya mengangguk, memberi senyuman yang tak bisa diartikan, serta wajahnya terlihat pucat. Termasuk Kayla yang merasa cemas dengan gadis ayu di sampingnya, hingga mengatakan kalimat yang sama "kamu gak papa?"

"Aku mau ke toilet dulu ya?" Tak ada yang menjawab, tapi Freya terus berjalan hingga tiba-tiba saja badannya terlihat limbung begitu saja.

Semua pengunjung panik, tak terkecuali Raka yang berlari kencang mendekati Freya, Raia dengan sigap menelpon ambulance agar mendapat pertolongan yang tepat.

*

Di lorong rumah sakit raut muka Raka masih terlihat cemas, Kayla hanya bisa sedikit menenangkan Raka dengan mengusap-usap punggungnya.

"Maaf Kay." Kayla menggeleng, dan memberikan senyuman agar lawan bicaranya terlihat tenang.

"Kamu jangan terlalu cemas kaya gini, kasian Freya."

"Terimakasih Kay, aku gak tau harus apa." Kayla masih tersenyum menguatkan Raka yang masih terlihat cemas terhadap keadaan Freya.

"Kamu yang tenang ya?" Raka hanya mengangguk, dan terlihat sedikit tenang dari sebelumnya.

Dari kejauhan nampak wanita paruh baya yang berlari mendekat, Ibu Freya datang untuk memastikan keadaan anak semata wayangnya.

"Raka?"

"Ma, maafin Raka, Ma." Baik Kayla maupun Ibu Freya, keduanya sama-sama terkejut saat Raka tiba-tiba saja bersujud di hadapan Ibu Freya.

"Raka... hey nak, kamu gak perlu kaya gini, ini sudah jalannya Freya."

"Enggak Ma, aku yang gak bisa jaga dia." Ibu Freya sama-sama terduduk menyamai tinggi Raka. Sedang Kayla ia hanya masih bingung dengan keadaan ini.

Dilihatnya Ibu Freya tengah memeluk erat Raka yang melihat dirinya sebagai pihak yang paling bersalah.

"Sudah ya? Freya cuma kecapean kok, kamu juga harus jaga kesehatan, Ayah udah nunggu kamu di rumah." Arah pandang Raka mulai mengarah ke hadapannya, "Kamu pulang ya?"

"Iya Ma."

Raka hanya menerima pasrah perintah dari Ibu Freya, dan melangkahkan kaki bersama Kayla keluar dari rumah sakit.

"Ah, udah jam sembilan sepuluh menit, maaf aku gak nepatin janji, Kay." Kayla menanggapinya dengan senyuman, seolah mengatakan tidak apa.

"Kamu kedinginan ya Kay? Sorry lagi aku terlalu larut cemas, jadi gak inget." Raka melepaskan jaket kulitnya yang Raka dapatkan dari orangnya saat akan membawa Freya ke rumah sakit dengan ambulance.

"Gak perlu, Ka." Raka menggeleng dan memasangkan jaket miliknya di bahu Kayla hingga menyisakan kemeja hitam pada dirinya.

"Terimakasih ya, kamu udah nenangin aku."

Baru Kayla sadari, kosa kata Raka berubah menjadi halus, menggunakan kata "aku-kamu" dengan suasana yang agak dingin membuat seolah-olah waktu berjalan sangat lamban hingga membuat pipi Kayla menghangat.

🎶

#kalacintamenggoda_Noah

Can Feel You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang