Happy Reading!!
🎶
Meja di hadapannya sudah tertata rapih bakpia kumbu hitam, buku pelajaran matematika, buku panduan belajar, tak lupa komik dan novel romance satu-satunya milik Kayla.
Selagi menunggu Reyhan datang, Kayla berusaha mengerjakan beberapa soal yang mungkin saja bisa ia takhlukkan tanpa bantuan Reyhan, si anak IPA.
"Hm... harusnya x itu gak jauh dari delapan, kok malah gini?" Kayla menggumam seperti biasanya saat ia merasakan hal yang janggal.
"Assalamu'alaikum!!"
Meskipun ia terkejut Kayla tetap menjawab salam dari Reyhan yang laknat.
"Weh, tumben ada bakpia? Satu ya?" Tangannya mencomot bakpia tak sabar.
"Dari mama, angkasa yang bawa. Oh iya gue dikasih ini juga dong sama Angka." Kayla terlihat memutar memamerkan piyama batik yang ia kenakan.
"Oh... bagus, mana prnya?" Kayla mendengus melihat reaksi dari Reyhan yang terlihat biasa saja dan malah mengalihkannya pada pr, padahal kalau dilihat lagi ini adalah piyama yang bagus.
Kayla menyerahkan pr dan memutuskan untuk memperhatikan Reyhan bagaimana cara menyelesaikannya, poin ini adalah poin penting bagi Kayla, Kayla takut jia nanti ia tiba-tiba harus menyelesaikan soal yang serupa tidak bisa.
Hingga akhirnya satu soal terakhir nyaris berhasil ditaklukkan oleh Kayla sendiri, bagaimanapun ini adalah tanggung jawab Kayla, maka dari itu Kayla memilih untuk menyelesaikannya dengan pantauan dari Reyhan yang perlahan menghabiskan bakpia di piring.
"Yash, gini kan?" Reyhan bangkit dari duduknya dan meraih buku Kayla.
"Ck, ini harusnya dikali. Bukan dibagi apalagi dikurang. Sama aja kaya cinta."
"Ih apaan sih, tiba-tiba ngomong cinta." Reyhan hanya tertawa membalasnya, banyak hal yang dilakukan oleh Reyhan selama mengawasi Kayla menyelesaikan PR selain menghabiskan bakpia.
Kayla bersandar ke sofa mulai memetik gitarnya, tak ayal mama juga memanggilnya dengan nama 'Guitara' karena kegemaran akutnya bersama gitar.
"Lama sudah ku menanti... banyak cinta datang dan pergi, tapi tak pernah aku senyaman ini... mungkin dirimulah cinta sejati..." Petikan gitar berakhir dihias senyum manis Kayla mengarah pada Reyhan.
"Bagus, gak?"
"Lagu lo?"
Kayla tertawa, ia lupa kalau kawannya ini benar-benar penggila lagu 90-an, saking gilanya sampai tidak tahu lagu yang sedang in di masa sekarang.
"Dih, gak jelas."
"Ah.. mumpung lo ada di sini, besok gue mau berangkat sama Raka, terus pulangnya langsung ke cafe kak Raia deh, katanya banyak pengunjung yang nanyain." Kayla mengucapkannya dengan riang tanpa beban, "Bernyanyi di depan umum itu adalah candu" itu nyata dirasakan oleh Kayla saat ini.
"Syukur deh, besok gue juga harus jemput Celya." Dilihatnya Kayla kembali mengulik nada. "Tadi di sekolah kok heboh ada video lu sama Raka di channelnya Raia sih?"
"Ah... gue lupa kasih tau sama lo Rey, lo tau kan gue ke launching cafe kakaknya Raka?" Reyhan mengangguk menanggapi pertanyaan ekspresif Kayla.
"Ternyata Raia Selena itu kakaknya Raka. Gila, keren banget gak sih."
***
Kayla menumpukkan kepala di meja, ia merasa aneh hari ini seperti tingkah anak-anak yang terlihat cuek, terutama pada sikap Raka saat menjemputnya dan bahkan saat sampai ke sekolah.
Bel istirahat sudah berbunyi tapi Kayla sama sekali tak ada gairah untuk pergi mengantri mengisi perut, Kayla hanya ingin menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di kelas bersama gitarnya.
Langkahnya gontai ke arah loker untuk mengambil gitarnya, berharap ia mendapat ketenangan dengan nada yang menguar dari petikannya.
Loker terbuka, tak ada gitar di sana hanya ada beberapa buku, rok ganti, dan parfum yang aromanya mulai menggoda.
Kayla ingat kalau parfumnya tertinggal di loker, dan juga gitarnya yang tertinggal di mobil Raka.
"Tuh kan... ceroboh sih." Kayla merutuki dirinya saat teringat gitarnya tertinggal di mobil Raka, Kayla termenung memikirkan bagaimana caranya ia bisa menghilangkan rasa awkward saat bersama Raka lagi seperti kemarin.
Drrt
Kay sorry ya? Kayaknya kita gak jadi ke cafe kak Raia,
Sebuah notifikasi pesan yang membuatnya semakin down, its okay kalau agenda dibatalkan, tapi dengan keadaan awkward seperti ini akan membuat dirinya semakin susah untuk mengambil gitarnya yang tertinggal.
Kayla mendengus kesal kali ini, tangannya hanya beralih untuk memberikannya sedikit semprotan parfum berharap aromanya dapat memberikan rilex bagi Kayla.
Its okay Ka. Btw gitarku ketinggalan di mobil deh.
Sepulang sekolah ya?
Oke...
Lagi-lagi Kayla menghembuskan nafas kasar, dan memilih untuk menumpukkan kepalanya di meja seperti semula, tak biasanya Raka membalas dengan kata-kata yang membosankan seperti ini.
"Sayang, kamu kenapa?" Suara bariton yang sama sekali tidak pernah Kayla beyangkan muncul tiba-tiba di otaknya, Kayla mencoba menampik dan kembali hanyut dalam lamunannya.
"Hey, Kayla sayang ada apa?"
Kayla tersentak kaget saat menyadari suara itu memang nyata, sosok jangkung dengan rambut ikal muncul di depannya membawa satu bungkus keripik kentang utuh.
"Ih apaan sih, Za..."
"Sayang gak boleh sedih, sini cerita sama abang." Dilihatnya Zaki membalikkan sebuah kursi di depan Kayla dan mencoba merayu Kayla agar tak lagi murung.
Kayla tak habis pikir, kenapa tiba-tiba Zaki datang dan care padanya, bukankah tadi pagi...
"Parfum!!" Zaki terkaget dan bingung kenapa gadis di hadapannya kini menyebutkan kata parfum secara tiba-tiba.
Kayla kembali larut dalam hipotesanya, hipotesa tentang sikap anak-anak di sekolah tarutama kaum adam, dan dari hipotesa yang ia susun akhirnya ia tahu kalau parfum ini bukanlah parfum yang biasa saja, melainkan parfum istimewa yang bisa menarik kaum adam mendekat.
"Pantesan- ah thank you banget, Za." Kayla meraih satu coklat yang ia dapatkan pagi ini di laci dan menyerahkannya pada Zaki sebagai tanda terimakasih.
"Eh, kamu kenapa sayang?"
"Ini ucapan terimakasih gue, intinya thanks banget udah bantu gue." Kayla mengusap gemas lengan Zaki seraya terus berkata terimakasih, sedang Zaki hanya tertegun dan terdiam melihat betapa bahagianya Kayla hari ini, dan itu karena Zaki.
🎶
#Nyaman_Andmesh
Kayak aku bersamamu... 😍
Hehehe
Stay tune!
nb: kalo ada yang ngeganjel krisar aja udah...😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Feel You ✔
Teen FictionDi mana semua keinginan Kayla Ayu terkabulkan, ada rasa yang tak biasa. Cerita ini terinspirasi dari alam semesta dan seisinya. #awasbaper