Ketenangan Sakura dan kawan-kawan kembali terusik. Dimulai dari tragedi yang nyaris merenggut jiwa Sakura dan teror yang mulai menyerang Sakura dan teman-temannya.
Misteri apa yang tersimpan dibalik teror yang mereka alami?
Mampukah mereka selamat...
"baiklah ku rasa untuk hari ini cukup sampai disini" ucap Sasuke kemudian berlalu meninggalkan ruang meeting diikuti sekertarisnya
"tuan Sasuke malam ini anda harus menghadiri makan malam dengan kolega kita yang baru datang dari Kiri" ucap Jugo sambil memeriksa jadwal Sasuke di Tab nya
"hn...aku ingin beristirahat. Jangan ganggu sampai waktunya berangkat" ucap Sasuke datar kemudian memasuki mobilnya yang telah dibukakan pintu oleh sang sopir dan kembali kehotel tempat ia menginap . . . Sasuke kini telah sampai dikamar hotelnya. Walau hari masih menunjukkan pukul 2 siang namun ia sudah merasa sangat kelelahan hari ini. Secepat kilat ia melepas jas nya dan berbaring asal ketempat tidur king size nya. Memandang langit-langit kamarnya sejenak sebelum memutuskan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
TUT....TUT.... "Tch...kenap tidak diangkat"
TUT...TUT.... "aaarrrggggg....Sakura kau dimana???" geram Sasuke karena sejak tadi Sakura tidak menjawab panggilannya
Melempar asal ponselnya kemudian Sasuke mencoba memejamkan matanya sejenak, mencoba untuk tidur mengingat ia yang kurang istirahat beberapa hari ini karena pekerjaan yang menumpuk.
Merasa tidak nyaman akhirnya Sasuke membuka kembali matanya. Namun Sasuke terperanjat kaget saat mendapati seseorang tengah berbaring disebelahnya, tepat menatap kearahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sasuke terguling hingga jatuh kelantai sangkin terkejutya. Namun saat ia kembali berdiri ia terkejut karena tidak menemukan siapapun diatas ranjang mewahnya.
"brengsek!!!lagi-lagi.." batin Sasuke kesal sambil mengusap keringat dingin yang mengalir dipelipisnya . . . Empat hari sudah Sasuke di London dan selama itu juga ia selalu mendapat gangguan yang nyaris membuatnya stress. Sasuke tidak bisa tenang, diamanapun ia berada ia selalu bertemu sosok menyeramkan.
Saat ini Sasuke tengah berada dikantor, tepatnya diruangannya, ia tengah bersandar pada kursi kebesarannya sambil sesekali menyesap kopi panas yang sudah sangat banyak ia minum hari ini.
Kantung mata semakin jelas terlihat disana diikuti wajahnya yang pucat dan penampilannya yang lumayan berantakan.
CEKLEK "Sasuke...kakak akan pulang dua hari lagi. Kau urus sisanya disini" ucap Itachi saat memasuki ruangan sang adik
"cepat sekali"
"kau tau kan, aku harus mempersiapkan pernikahanku. Tidak mungkin aku membiarkan Izumi mengurus segalanya sendiri"
"pernikahan mu masih 4 bulan lagi"
"tetap saja. Sudahlah! Kau tidak akan mengerti sebelum kau menikah nanti" ucap Itachi kemudian mendudukan diri berhadapan dengan sang adik
