Kisah Masalalu II

1K 120 6
                                    

Vote Dulu ya❤️
————————————————————————





Utakata menatap pilu pemandangan didepannya dimana kini Mika tengah menangis tersedu-seduh dihadapan kedua gadis yang Utakata yakini merupakan teman-teman Mika. Terlihat Mika tengah menceritakan segala yang tengah ia alami namun ada yang cukup aneh bagi Utakata karena ia mampu melihat dengan jelas raut tidak nyaman yang ditunjukkan oleh kedua teman Mika. Hingga akhirnya kedua gadis itu meninggalkan kediaman mika dengan alasan hari sudah malam.

Satu minggu berlalu dan sampai saat ini Mika sudah tidak bisa lagi menghubungi teman-temannya. Setiap ia menelfon teman-temannya itu pasti panggilannya akan ditolak ataupun tidak diangkat bahkan pesan-pesan yang ia kirimkan pun tidak ada satu pun yang mereka balas. Mika mencoba menemui kedua teman-temannya ditempat mereka bekerja atau sengaja mendatangi rumah mereka namun Mika tidak pernah bisa bertemu lagi dengan temen-temannya. Padahal saat ini Mika sangat membutuhkan teman-temannya sebagai penguat dalam hidupnya, ia tidak memiliki siapapun lagi dikota ini selain kedua temannya itu namun sekarang mereka berdua menghilang bagai ditelan bumi.

"kalian dimana?kenapa kalian menjauhiku teman-teman" batin Mika lirih sambil menatap figuran dirinya yang sedang berpelukan dengan kedua teman baiknya itu
.
.
.
Utakata kini telah berpindah didalam sebuah kereta. Disana Mika tengah duduk termenung dengan wajah memerah dan mata yang berkaca-kaca. Akhirnya Mika memutuskan untuk kembali kekampung halamannya, ia sudah tidak mampu lagi untuk membiayai hidupnya karena sisa tabungan hasil pemberian Don sudah semakin menipis. Ia juga tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena berita tentang dirinya yang tengah mengandung telah menyebar luas.

Hal yang paling menyakitkan terjadi ketika Mika akhirnya tau jika alasan kedua teman baiknya itu menjauh juga karena kehamilannya. Mika tidak sengaja mendengar sendiri saat ia melihat kedua temannya sedang berada disebuah café dan mereka tengah membicarakan persoalan Mika. Mereka menganggap Mika adalah sebuah aib dan mereka tidak ingin ikut terlibat dalam kehidupan kotor Mika, bahkan Mika mendengar sendiri jika kedua temannya itu menyebutnya sebagai pelacur dan wanita simpanan.

Sejak saat itu Mika semakin terguncang, ia merasa putus asa dan ia akhirnya memutuskan untuk pulang kedesa dan mengakui segalanya kepada kedua orang tuanya. Mika yakin jika kedua orang tuanya akan marah besar namun ia sangat yakin jika ia pasti akan dimaafkan nantinya.

Mika sampai distasiun dengan wajah sendu. Ia segera memesan kendaraan untuk menuju kerumahnya. Saat ia sampai tepat didepan halaman rumahnya disana tengah berdiri sang ayah dan ibu yang sedang bercocok tanam. Kedua orang tua Mika sedikit terkejut saat melihat kepulangan putri mereka yang sangat mendadak. Ibu mika langsung mendekat dan memeluk mika erat, namun berbeda dengan sang ayah yang nampak menatap putrinya itu dengan tatapan penuh selidik.

"kenapa kau tidak mengabari kami Mika?" ucap ayah Mika sambil mendekati putrinya itu

"ayah....ibu....aku..."

"ada apa nak?kenapa kau kelihatan kacau sekali?" ibu Mika nampak mulai risau

"ayah...hiks...iks...ibu...hiks...hiks..."

"katakana pada ayah, apa yang terjadi??"

"a...a...aku ha...hamil...hiks...hiks..."

Bagaikan tersambar petir disiang bolong, kedua orangtua Mika membelalakan mata mereka karena terkejut. Bahkan air mata telah mengalir dari mata ibu Mika sementara sang ayah nampak sangat murka atas perbuatan yang telah Mika lakukan.

PLAK
Terdengar suara tamparan yang sangat kuat menggelegar. Ayah Mika memberika tamparan yang sangat kuat hingga membuat Mika tersungkur dan mengangis keras.

"siapa pria itu???kalian harus menikah secepatnya!!"

"hiks...hiks...maaf ayah...ibu...maafkan aku...hiks....di...dia tidak mau bertanggung jawab...hiks....dia sebentar lagi akan menikah....hiks...hiks...dia bilang jika aku hanyalah salah satu dari pelacur-pelacurnya...hks...hiks..." Mika berucap dengan air mata yang mengalir deras sambil bersujut dikaki sang ayah yang nampak sangat murka padanya

"ibu sangat kecewa pada mu nak hiks..." ibu Mika pun terlihat sangat terpukul

"pergi kau dari sini!!!jangan pernah kembali lagi kemari kau dasar anak kurang ajar!!" ucap ayah Mika dan seketika membuat Mika menoleh keatas untuk melihat wajah sang ayah

SSSSRRRRTTTTTT....
BBBRRRUUUGGGG...
Ayah mika langsung menyeret Mika untuk keluar dari pekarangan rumah mereka. Ia mendorong keras Mika hingga sekali lagi Mika tersungkur dilantai. Beberapa tetangga bahkan sudah mulai mendekat karena terkejut melihat adegan pengusiran itu. Beberapa mencibir Mika dan yang lainnya merasa prihatin pada kedua orangtua Mika karena telah memiliki putri dengan prilaku buruk sepertinya.

"jangan pernah kembali lagi kedesa ini!!! Beruntung kakak mu sedang keluar desa karena jika dia disini maka dia pasti akan menghabisimu!" bentak ayah Mika kasar

"hiks....hiks...ibu sangat malu karena melahirkan putri yang hina seperti mu...hiks..."

Akhirnya para warga yang juga merasa jijik pada perbutan Mika menyeret Mika hingga keluar dari gerbang desa. Kondisi Mika benar-benar berantakan. Bajunya sangat kotor bahkan terdapat robekan disana sini, tubuhnya pun mengalami luka-luka karena berulang kali jatuh dan mendapat lemparan batu oleh warga desa.

Utakata meringis melihat kondisi Mika. Ia ingin membantu namun ia tidak bisa, yang ia bisa lakukan hanyalah menatap setiap kejadian yang Mika alami sambil mencoba mengumpulkan tiap informasi yang ia butuhkan.
.
.
.
Mika hanya mampu menangisi kehidupannya yang menyedihkan dan sudah hancur berantakan. Ia benar-benar tidak menyangka jika kehidupan indahnya selama ini akan berakhir hanya karena kebodohannya. Saat ini Mika sudah berada didalam kereta lagi, ia memutuskan untuk kembali kekota karena semua orang didesa sudah tidak mau melihatnya, bahkan keluarganya sediripun telah membuang Mika seperti sampah.

Mika menatap keluar jendela yang nampilkan langit malam sambil mengelus perutnnya yang masih rata. Sekelebat kenangan-kenangan indah mampir kedalam kepalanya. Mulai dari tentang persahabatannya dan kisah cinta antara dirinya dan Don. Ralat bukan cinta, karena hanya dirinya lah yang merasakan cinta disini sementara Don hanya mengganggapkanya sebagai salah satu wanita simpanan nya. Dia dan wanita-wanita koleksi Don lainnya hanyalah pengalih perhatian atas rasa cinta Don yang saat itu belum terbalas dan sekarang saat cinta Don sudah terbalas maka  mereka semua pun hanya akan berakhir menjadi sampah.

Lebih tepatnya kini Mika sadar jika dirinya lah yang bodoh. Memang benar Don tidak pernah sekalipun mengatakan cinta padanya, bahkan saat mereka sedang melakukan hubungan sekalipun. Hanya Mika...hanya dirinya lah yang tiada henti mengatakan cinta kepada Don seolah Don adalah segalanya hingga ia rela memberika apapun kepada Don hanya agar Don tetap disisinya. Namun sayang setelah segala hal yang telah ia berikan pun ternyata tak ammapu membuat Don mencintainya dan tetap bersamanya.

"kau memang bodoh dan sangat murahan Mika" gumam Mika sambil tersenyum lirih
.
.









Jangan Lupa Vote & Comment ya🙏

Your Soul "Chapter 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang