Panik II

1.1K 137 0
                                    

Vote Dulu ya❤️
————————————————————————



TOK...TOK...TOK....

"HIKS...JIDAT JAWAB AKU...JIDAT....HIKS" Ino mulai menagis karena sudah tidak mendengar suara Sakura lagi didalam sementara Yundo dengan gemetar mencoba mencari kunci cadangan ditas pinggangnya.

Suara langkah kaki yang nampak tergesah membuat Ino menoleh dan mendapati Sasori dan Itachi tengah berlari dengah wajah panik dan nafas yang memburu. Sambil terisak Ino segera menjelaskan segala yang terjadi membuat Sasori dan Itachi membulatkan matanya nampak terkejut.

"ini kuncinya" teriak Yundo menyadarkan ketiga orang lainnya dan dengan tergesah Yundo mencoba membuka pintu ruangan Sakura namun sayangnya pintu itu tidak mau terbuka dan membuat Sasori menjadi bertambah panik

BRAK!!!
BRAK!!!

"SAKURA...INI KAKAK!!"

BBBRRRAAAKKKK...
Sasori bertambah panik, ia berteriak sambil mencoba mendobrak dan menendang pintu mahal didepannya itu.

"ada apa ini?" tanya seseorang yang baru saja sampai, disana ada Sai, Naruto dan Hinata. Mereka memang berjanji akan bertemu Ino dan Sakura malam ini untuk makan malam namun karena Ino yang mengambil lembur akhirnya Sai memutuskan untuk menjemput kekasihnya itu dikantor sekalian agar mereka bisa berangkat bersama-sama dengan Sakura

"Sai..." ucap Ino kemudian menghambur dalam pelukan Sai dan membuat Sai, Naruto dan Hinata semakin bingung dan mulai gelisah

"ada apa cantik?" ucap Sai sambil mengusap pungguh kekasihnya yang tengah bergetar itu

Tidak mendapat jawaban apapun dan melihat Sasori, Itachi dan Yundo sibuk mencoba mendobrak pintu membuat Naruto menjadi panik.'ini pasti buruk' fikirnya.

"tolong jelaskan ada apa ini" ucap Naruto panik setelah menarik kerah baju Yundo

"no..nona Sakura, didalam terkunci. Entah apa yang terjadi. Dia tadi berteriak dan terdengar suara barang-barang yang jaruh dan pecah" ucap Yundo sambil berkeringat dingin

Naruto seketika panik dan segera iya ikut membantu mendobrak pintu itu dan diikuti oleh Sai setelah ia meminta Hinata menenangkan Ino.

BRAK!!!
BRRAAKK!!!!

"SAKURA!!!

BRAK!!!

"JELEK KAU DIDALAM!!!

BBBBBBRRRRRAAAKKKKK!!!
Akhirnya pintu mahal yang terbuat dari bahan kualitas no 1 itu berhasil terbuka dengan usaha yang sangat sulit. Ruangan itu gelap dan Naruto segera mencari stopkontak untuk menyalakan lampu.

AAAAAKKKKKHHHHHH
BRUG
Ino tiba-tiba berteriak hingga pingsan pingsan ketika melihat pemandangan didepannya dan untung saja Sai dengan sigap menangkap tubuh kekasihnya itu.

Hinata melotot sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan sementara para pria terperanjat kaget melihat pemandangan didepan mereka saat ini.

Ruangan Sakura hancur lebur, semua barang-barang jatuh dan pecah, meja kursi yang terbalik bahkan kaca besar nan tebal yang ada diruangan besar itu retak parah dan nyaris pecah dengan sebuah tulisan menyeramkan disana.

Sasori segera berlari mendekati Sakura yang sudah pingsan dan tertindi meja besar ruangannya. Banyak luka pada tubuhnya bahkan perutnya mengeluarkan banyak darah karena tertancap pecahan guci mahal koleksinya.

Segera Sasori menggendong sang adik ala bridal style dan membawanya kerumah sakit. Naruto ingin ikut namun Itachi mencegahnya hingga mau tidak mau akhirnya Naruto pun menurut. Kini Itachi dan Naruto yang tersisa diruangan Sakura yang sudah hancur itu ketika temen-temannya yang lainnya ikut kerumah sakit sementara Yundo sudah berlari turun untuk memanggil petugas keamanan lainnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke saat ini tengah melakukan meeting dengan para koleganya. Walau wajahnya nampak lelah dengan kantung mata yang semakin jelas namun ia tetap fokus mengikuti meeting.

Sasuke tengah fokus membaca dan membolak-balik berkas yang ada diatas mejanya saat ini sambil mendengarkan dengan seksama apa yang rekan bisnisnya ini tengah bicarakan. Atensi Sakuke yang tengah fokus teralihkan pada ponsel yang berada disakunya, entah siapa yang sejak tadi mengirim pesan tak henti-henti padanya.

Awalnya Sasuke mencoba mengacuhkan getaran pada ponselnya itu namun lama kelamaan ia menjadi geram karena getaran pada ponselnya itu terasa tak berhenti dan bahkan sekrang sepertinya seseorang tengah menelfonnya mengingat getaran ini terasa lebih panjang.

Sasuke memutuskan untuk merogoh saku lalu mengambil ponselnya. Keningnya berkerut saat melihat nama 'Dobe' kini tengah menelfonnya.

"apa-apaan si bodoh ini!!" batin Sasuke kesal sambil memandang ponselnya saat Naruto sudah memutuskan panggilannya

Namun Sasuke sangat heran saat melihat notifikasi pada ponselnya. Disana terdapat 5 pesan foto dan 25 pesan text dari Naruto.

"sepertinya penting sekali. Apa lagi ulah sibodoh ini" batin Sasuke sambil sesekali melirik para koleganya itu dan membuka pesan-pesan yang dikirimkan oleh Naruto

Sasuke terperanjat kaget, ia sampai berdiri dari kursinya dengan kasar saat melihat foto dan membaca pesan-pesan dari Naruto. Menyebabkan para kolega Sakuke menghentikan kegiatan presentasi mereka dan semua orang yang ada diruangan itu menoleh kearah Sasuke dengan tatapan bingung.

Menyadari situasi yang berubah tidak kondusif menyebabkan Jugo mengucapkan maaf pada para kolega mereka dan segera mendekat pada sang bos sambil berbisik.

"ada apa tuan?" bisik jugo

"rapat kita sudahi sampai disini, sisanya kalian bisa hubungi sekertarisku. Permisi" ucap Sasuke datar pada para koleganya kemudian ia langsung meninggalkan ruang meeting, menyisakan tatapan heran pada orang-orang yang berada disana

Sekali lagi Jugo membungkuk dan memohon maaf kemudian segera pergi menyusul Sasuke yang selalu bersikap seenaknya itu.

Jugo hanya menatap punggung sang bos yang nampak tengah menelfon seseorang dengan suara yang terkesan khawatir. Ia benar-benar bingung dengan tingkah bosnya ini, tanpa bicara dan menjelaskan apapun ia langsung pergi seenaknya. Memang ia adalah bos tapi setidaknya beritahu apa alasannya jadi jika ada yang bertanya ia bisa menjawab dengan baik fikir Jugo sambil menggelengkan kepala dan mengehela nafas.

"siapkan jet pribadiku. Siang ini aku akan kembali ke Konoha"

"APA" Jugo kaget bukan main

"ta...tapi tuan, urusan kita masih sangat banyak disini. Kau tidak bisa kembali kejepang sekarang" lanjut Jugo sambil mensejajarkan langkahnya dengan langkah Sasuke yang nampak terburu-buru kemudian memasuki lift

"apa gunanya dirimu jika segala hal harus aku sendiri yang melakukannya" ucap Sasuke tajam

"bukan begit..."

"hubungi aku jika ada yang penting. Rapat bisa dilakukan secara virtual sementara aku dikonoha" potong Sasuke ketika pintu lift terbuka dan segera Sasuke melangkah memasuki mobilnya yang telah dibukakakn pintu oleh sang sopir

Jugo hanya mampu menatap kosong mobil bosnya yang perlahan menjauh dari kantor mereka. Mengusap wajahnya kasar Jugo segera memasuki lift kembali dan segera menuju ruang meeting untuk menjelaskan dan memberi pengertian pada para kolega mereka yang pasti tengah kebingungan saat ini atas ulah bos datarnya itu.

"aakkhhh....bos kau selalu saja seenaknya. Tuhan kumohon kuatkan aku" batin Jugo frustasi
.
.










Jangan Lupa Vote & Comment ya🙏

Your Soul "Chapter 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang