Panik

1.1K 129 1
                                    

Vote Dulu ya❤️
————————————————————————

Saat ini Sakura tengah menuju ruangannya. Suasan kantor sudah sangat sepi mengingat hari yang sudah gelap. Bergegas Sakura mempercepat langkahnya dan segera memasuki ruangannya mencoba mencari ponselnya.

"dimana ponselku?" ucap Sakura sambil memeriksa laci mejanya

Ddddrrrtttt....Ddddrrrttttt....Ddddrrrrrtttt....
Mendengar suara ponselnya membuat Sakura segera menoleh dan mencoba mencari tau dimana letak ponselnya.

Beruntung sekali ada seseorang yang menghubunginya hingga ia dapat menemukan ponselnya dengan cepat. Sakura melangkahkan kakinya menuju sofa dan disanalah ia menemukan ponselnya dengan nama 'Ino Pig' yang tengah menelfonnya.

"ya pig?"

"...."

"aku diruanganku"

"...."

"tidak perlu keruangan pig. Kau tunggu diruang meeting saja dengan kak Saso dan kak Ita, aku akan segera kesana" ucap Sakura kemudan mematikan sambungan telfonnya, memasukkan ponselnya kedalam tas dan melangkah menuju keluar ruangannya.

Sakura mengkerutkan keningnya saat ia merasa kesulitan untuk membuka pintu ruangannya.
"dikunci?" batin Sakura bingung

Sakura terus mencoba membuka pintu dengan menaik turunkan knop pintu namun hasilnya tetap sama, pintu itu terkunci. Sakura sangat bingung, ia berfikir jika penjaga kantorlah yang sudah mengunci pintu dari luar mengingat sekarang sudah malam dan jam kantor sudah lama berlalu. Namun fikiran itu ditepisnya saat mengingat bahwa penjaga kantor tidak akan mungkin mengunci ruangannya sebelum ia benar-benar sudah pulang.

Mulai lelah dengan usahanya yang sia-sia Sakura segera kembali mendekati meja kerjanya, mengambil tas untuk mencari ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
.
.
.
"halo...jida kau lama sekali??"

"...."

"APA???bagaimana...aku akan segera kesana" ucap Ino kemudian mematikan sambungan telfonnya

"ada apa Ino?" tanya Itachi kemudian menyesap kopinya

"jidat terkunci di ruangannya kak. Aku akan kesana menyusulnya"

"bagaimana bisa? Aku akan kesana" ucap Sasori panik dan langsung berdiri hendak meninggalakan Ino dan Itachi yang tengah melongo melihat tingkah Sasori yang sedikit berlebihan

"tidak usah kak, biar aku saja" ucap Ino sambil menarik lengan Sasori dan memaksanya untuk kembali duduk

"tap...."

"sudahlah bayi. Biar Ino saja" potong Itachi sambil menatap Sasori lekat hingga membuat Sasori tidak mampu berbuat apa-apa lagi selain menurut sambil memandang Ino yang sudah melangkah keluar dari ruang meeting
.
.
.
TEK....
Sakura terperanjat kaget saat tiba-tiba lampu ruangannya mati mendadak. Sakura mencoba menghidupkan senter pada ponselnya dan mendekat kearah pintu kembali menaik turunkan knop pintu berharap pintu itu akan terbuka namun sayang usahanya kembali sia-sia.
.
.
.
Saat ini Ino tengah mengomel pada salah satu petugas keamanan yang sedang ikut bersamanya menuju ruangan sakura. 'Yundo' nama petugas keamanan itu hanya meringis saat mendengar omelah Ino yang menyakiti pendengarannya.

Ino terus saja mengomel karena kesal bagaimana bisa mereka mengunci bos mereka diruangannya padahal semua petugas sudah menjelaskan jika mereka semua tidak ada yang mengunci ruangan bos mereka itu namun Ino tidak mau mendengarkan dan terus saja mengomel.

"pantas saja mereka semua menyuruhku yang ikut bersama nona Ino. Ternyata ini alasannya, mereka benar-benar jahat. Ya tuhan selamatkan telingaku" batin Yundo lirih
.
.
.
TEK...
Lampu ruangannya kembali menyala dan sejenak membuat Sakura menjadi lega. Ia mengedarkan penglihatnnya keseluruh penjuru ruangnnya yang luas. Mencoba memastikan adakah sosok yang tengah mengerjainya saat ini, namun sayang Sakura tidak menemukan apapun diruangannya. Hanya ia sendirian diruangan yang luas itu.

SSSRRREEETTTT....
Sakura yang tengah memainkan ponselnya dengan santai disofa tiba-tiba menolehkan kepalanya pada kursi kerjanya yang sudah tertarik kebelakang. Mencoba menajamkan penglihatannya namun nihil, tidak ada apapun disana.

BRUG!!
AAAKKHHH....
Sakura berteriak kencang saat tiba-tiba ia merasa tertarik hingga sofa yang ia tengah duduki terbalik kebelakang dan ia terjengkang dari sofa.

Sakura meringis sakit karena kepalanya ikut terbentur lantai. Ia mencoba berdiri sambil mengusap kepalanya yang terasa nyeri. Tanpa memperdulikan sofanya yang sudah terbalik Sakura segera memasukkan ponselnya kedalam tas dan menjinjing tasnya menuju kearah pintu. Sekali lagi mencoba membuka pintu itu namun masih saja gagal.

"Tch...apa-apaan ini" batin Sakura mulai kesal sambil memejamkan mata dan menyandarkan keningnya kepintu

SSSRRRTTT...BBBRRRAAKKKK....BBBRRRAAKKKK!!!!
Sakura dengan cepat menolehkan kepalanya. Ia terkejut saat mendapati barang-barang yang ada dimeja kerjanya terdorong hingga jatuh berserakan di lantai. Bahkan laptopnya pun tak luput dari kekacauan ini.

Sakura yang mulai merasa was-was kembali mngedarkan matanya, mencoba menelisik siapa yang mencoba mengganggunya namun sayang tidak ada apa-apa disana.

TEK...
Lampu tiba-tiba mati kemudian kekacauan terjadi.

SSSRRREEETTTTT....
BBBBRRRAAAKKKK...
BBBRRRAAKKKKK....
AAAAKKKKHHHH....KAKAK......!!!!
AAAKKKHHHHHH!!!!KAKAK....AAAKKKHHHHH
.
.
.
.
Ino yang masih asik mengomel tiba-tiba menghentikan ocehannya saat mendengar suatu suara yang nampak dikenalinya. Ia menghentikan langkahnya dan membuat Yundo ikut menghentikan langkahnya dan menoleh pada Ino yang seolah tengah mencoba mendengar sesuatu.

"nona ada ap..." ucapan Yundo terputus ketika Ino meletakkan jari telunjuknya dibibir seolah mengisyaratkan Yundo untuk diam

AAAKKKHHHH.....
Sayup-sayup Ino mendengar suara teriakan dari arah ruangan sahabatnya itu. Ino segera berlari kencang menuju ruangan Sakura diikuti Yundo yang juga berubah panik.
.
.
.
TOK...TOK...TOK....
"JIDAT....JIDAT KAU DIDALAM???" teriak Ino sambil mengetuk pintu ruang sahabatnya itu sementara Yundo menaik turunkan gagang pintu mencoba membuka pintu itu

"PIG...HIKS...AKKKHHH....."

"JIDAT!!!!!!!!" Ino bertambah panik karena bingung dengan keadaan ini. Dengan tangan yang gemetar ia meraih ponselnya yang tengah ia kantongi dan menelfon seseorang
.
.
.
.
"jadi bagaimana rencana pertunangan mu bayi?"

"kami sedang mempersiapkan segala keperluan acaranya" ucap Sasori sambil menyandarkan punggungnya di sofa

"semoga semua lancar dan Konan tidak berubah fikiran disaat-saat terakhir HAHAHAHAHA"

"bajingan!!!" ucap Sasori sambil melempar map kearah Itachi yang tengah tertawa nista

Ddddrrrrr....Dddddrrrtttttt.....
"Ino...." Gumam Sasori dan mendapat tatapan intens dari Itachi yang tengah menyesap kopinya

"angkat saja..." ucap Itachi dan segera Sasori mengangkat panggilan dari sahabat adiknya itu

"ya Ino...."

"......"

"APA!!!!" teriak Sasori langsung berdiri dari duduknya dengan tatapan yang sulit diartikan

Segera saja Sasori berlari meninggalkan Itachi yang masih mencoba mencerna situasi aneh ini lalu Itachi pun ikut menyusul sahabat imutnya yang nampak panik itu.
.
.





Jangan Lupa Vote & Comment ya🙏

Your Soul "Chapter 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang