11 ; sakit

3K 439 124
                                    






...









Bulan telah berganti dengan matahari. Terlihat pemuda manis tampak terganggu akibat sinarnya yang menyeruak masuk melalui celah jendela. Ia mengerjapkan mata beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang masuk pada indra pengelihatannya.

Haknyeon, si pemuda manis tampak berfikir. Pikirannya kembali pada malam kemarin. Dimana saat ia tengah ketakutan akibat sebuah kejadian dimasa lalu yang membuat ia trauma. Dia mendengar bahwa suaminya memeluk dan menenangkannya.

Ia rasa mimpi itu terlalu indah baginya hingga membuat dia tidak ingin bangun.

Tapi, kenapa? pelukan itu, kata-kata penenang itu terasa sangat nyata. Haknyeon menghela nafas pelan. Keputusan yang ingin keluar guna menyiapkan sarapan ia urungkan kala merasa perutnya terasa seperti diaduk-aduk. Ia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya. Merasa sudah sedikit membaik haknyeon segera membasuh mulut dan berlalu keluar.

“Kenapa kepalaku sakit sekali?”

Haknyeon memijat pelipisnya pelan. Dia tidak tau kenapa sekarang kepalanya terasa sangat pening. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali tidur guna meredakan sakit kepala.











...








Saat ini, sunwoo tengah bersantai sambil menonton channel yang menayangkan pertandingan bola kesukaannya. Ia melirik jam. Sudah pukul delapan tapi ia sama sekali tidak melihat bahwa haknyeon keluar dari kamar.

“Haruskah aku melihat keadaannya?” sunwoo bermonolog. Ia menghela nafas pelan.

lihatlah pria ini, benar-benar. sifat gengsinya yang sudah mendarah daging itu telah kembali berperang dengan kata hati.

Ya, haruskah ia melihat keadaan haknyeon atau tidak?

Dipikiran ia tidak mau mengurusi apapun yang mengenai haknyeon, tetapi kata hati menyuruh dirinya untuk melihat keadaan haknyeon.

Ia mengacak rambutnya frustasi. Masa bodoh!

Sunwoo segera saja berjalan menuju kamar haknyeon. Saat memasuki kamar sang istri, ia mendapati haknyeon sedang tertidur. Tetapi, betapa terkejutnya ia saat melihat wajah haknyeon yang pucat serta suhu tubuh yang panas.

Ia panik, dan segera menghubungi nomor sang kakak permpuan—kim gyuri.

“Ada apa sunwoo? kenapa menelpon sepagi ini”

noona, aku ingin kau segera kerumah, haknyeon sakit”

“Kenap—”

Belum saja gyuri melanjutkan perkataan. Sunwoo langsung saja mengakhiri panggilan telepon tersebut.

Ia kembali melirik haknyeon yang sekarang nafasnya sedikit tidak teratur. Apa ia gelisah? sunwoo menggelengkan kepala keras.

untuk apa aku memikirkannya?

keputusan yang ingin keluar dari kamar haknyeon, ia urungkan kala mendengar Haknyeon merintihkan namanya.

“sunwoo...”

Ia kembali menoleh dan melihat sang istri sedang berbaring sambil memanggil namanya berkali-kali.

Apa aku keterlaluan?

“maafkan aku sunwoo...”

Oh, sial. Katakan sunwoo seorang pecundang. karena nyatanya, ia merasa hatinya mencelos saat melihat keadaan Haknyeon sekarang. Kata-kata yang selalu ia tetapkan bahwa ia tidak akan pernah peduli dengan sang istri kini telah lenyap.

secretly - sunhak✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang