secretly - sunhak✔

2O ; weekend day

sebelumnya maafin aku ya:')

...

Sudah dua puluh menit sunwoo tidak melunturkan senyumnya sama sekali. Obyek bangun tidurnya sekarang bukan atap kamar yang suram sesuram masa depannya dulu melainkan wajah super duper manis dari pria bernama ju-ah bukan kim haknyeon.

Ingin sekali ia mencubit pipi setembam bakpao itu.

Oke, dia sudah gila.

Sunwoo menjulurkan tangan untuk membelai lembut rambut haknyeon. Dengan tatapan mata yang tak pernah berhenti menyusuri setiap inci wajah imutnya.

Bosan dengan rambut. Ia iseng menoel-noel pipi itu.

Merasa terganggu dengan toelan sunwoo di pipi. Haknyeon menggeliat untuk merenggangkan otot-ototnya dan membuka mata.

"Kau menganggu" racau haknyeon sambil mengucek matanya.

Sunwoo terkekeh "lihat, ini sudah pagi sayang waktunya bangun"

Haknyeon menghela nafas lalu bangun dari posisi tidur.

“Mau kemana?”

“Mandi sunwoo” Haknyeon berkata sambil mengambil handuk didalam lemari.

“Hei, haknyeon”

Merasa terpanggil pemuda manis itupun menoleh kearah sunwoo dengan tatapan bertanya.

Semakin bingung kala sunwoo tidak berbicara sesuatu malah diam sambil memasang ekspresi yang ehm—aneh menurutnya.

“Mau mandi bersama?”

Sialan.

Seharusnya dia tidak menunggu perkataan apa yang akan diucapkan pria dengan otak kotor itu.

Haknyeon bergidik. “Apasih?”

“Oh, ayolah kita sudah sah”

“Tidak!” Haknyeon berteriak sambil berlari menuju kamar mandi.

“Hei, haknyeon bukan! Aku mau masuk!”

“Pergi tidak kau! Atau ku penggal kepalamu”

“Menakutkan sekali” Sunwoo menjawab dengan nada mengejek.

“Oh, pintunya terbuka mungkin kuncinya rusak”

“Kim sunwoo!”

...

“

Sialan kenapa daritadi tidak masuk sih!” Sunwoo menggerutu sedari tadi. Sebab sudah hampir 2-0 poin tapi tim kesayangannya belum juga memasukkan bola dalam gawang.

badmood sudah. Ia membanting remote tv dengan keras.

“S-sunwoo”

Merasa terpanggil. Ia pun menoleh dan mendapati Haknyeon yang berdiri tidak jauh darinya. Sunwoo mengernyit bingung kala si manis tidak berbicara dan malah sibuk menggigit bibir dengan kepala yang ditundukkan.