38. pulang [M]

13.9K 440 13
                                    

Taehyung dan Jungkook sudah berada didalam pesawat pribadi mereka yang bewarna putih, Jungkook sudah cukup bosan dengan warna lainnya sehingga lupa memakai yang warna putih.


Mereka sedang menunggu makan siang tiba, sudah cukup lama tapi mereka tak terlalu lapar untuk memaksa cepat. "Bunda sayang, kalau sudah sampai sana nenen in Taehyung lagi ya, soalnya enak." Goda Taehyung dan menyenggol dada tersebut.




Jungkook meringis dan menatapnya sinis, tentu saja Ia tak mau karena ini masih berada didalam pesawat, walaupun milik pribadi kan masih ada pramugari!




"Yasudah dikamar mandi saja, lagian kamar mandinya toh besar kan? Ayo sayang, Taehyung kangen." Seperti tahu apa yang dipikirkan Jungkook, Taehyung kembali membujuk. "Taehyung ih malu sayang, kenapa ga nanti aja sih pas udah dirumah? Bunda malu loh." Jungkook membuang muka kearah jendela.



Makanan mereka tiba, garlic bread adalah makanan mereka saat ini, dengan saus sambal yang mewah di sampingnya. Jungkook senang sekali dan langsung menyantapnya dengan lahap, Taehyung melihat segumpal saus dan tersenyum licik. Tangannya dengan sengaja menyenggol saus Jungkook hingga tumpah kebajunya.



"Taehyung astaga sayang! Kamu kalau makan itu lihat lihat dong, lihat nih baju Bunda jadi basah! Udah sebentar Bunda mau kekamar mandi ganti baju, kamu makan lagi sana, lain kali kalo misalnya mau makan itu pelan pelan sayang." Jungkook berdiri dan beranjak ke kamar mandi, Taehyung mengintip dari belakang.




Setelah Bundanya masuk, Iapun menyusul. Pertama tama, Ia mengetuk pintu tersebut. "Iya sebentar." Sahut dari dalam. Pintu terbuka lebar dan menampilkan tubuh Jungkook yang terbuka begitu saja, Taehyung masuk kekamar mandi bersama kekasihnya.




"Kenapa ga pakai handuk dulu atau pakai baju yang lain dulu? Bagaimana kalau bukan Taehyung yang masuk melainkan pramugara, kamu sengaja, Kim Jungkook?" Tegas Taehyung sinis, keadan mereka sekarang adalah Jungkook yang menempel pada dinding pesawat dengan Taehyung yang menahan kedua tangannya di atas kepala.




Wajah Jungkook tertunduk dan tak berniat jawab. "Lihat aku Jungkook, kamu sengaja umbar umbar aset milikku? Sekali lagi, ga dizinin keluar rumah dan tetap didalam rumah dengan keadaan telanjang, kamu mau seperti itu?" Ancam Taehyung. Benar benar marah sekali, kalau bukan dia yang membuka pintu itu lantas apa yang akan terjadi?!



"Maaf Taehyung, handuk Bunda jatuh tadi ketarik dengan gagang pintu, hikseu maafin Bunda." Jungkook mulai terisak sedih, wajahnya memerah. Taehyung memeluk erat tubuh mungil itu. "Taehyung atau laki laki diluar sana ga akan rela pacarnya begitu sayang, jangan lagi." Taehyung emosional sekali akhir akhir ini.



"Oh iya sayang, mumpung kita disini gimana kalau kita rasain asiknya enak enak diatas awan?" Taehyung mengangkat badan Bundanya keatas wastafel, Jungkook tak mengelak dan menikmati setuhan demi sentuhan yang anaknya berikan. Bibir Taehyung asik menghisap leher bening tersebut, rambutnya di remas pelan pelan oleh Jungkook. "Jangan dileher sayangh-- mhh!" Peringat Jungkook.




Pasalnya jika Ia memberika tanda cinta di leher itu akan kelihatan sekali, apalagi turtleneck miliknya dikirimkan dipesawat yang berbeda.



Taehyung semakik turun kearah dadanya, kembali membuat tanda cinta yang banyak disana. Jungkook merasa nikmat sekali mendapatkan kekasih senakal Taehyung, apalagi penisnya yang tak main besarnya!



Baju Jungkook sudah total terbuka, tinggal celana dalam merah muda yang menutupi betapa kecilnya pedang dibawah sana. Taehyung sudah turun diarea perut Jungkook, perut buncit kecil itu dicium dan dijilat begitu nafsu. "Taehyung buka ya celana dalamnya, lihat Babypu Bunda sudah merah sekali, bahkan belum disentuh pun sudah keluar precum nya, lucu sekali sih kamu." Taehyung terkekeh dan menggelitiki penis kecil itu.





"Eungh-- Taehyung! Geli tau, jangan digitui--- mhh ahh." Jungkook mendongak dan menjambak rambut Taehyung, dua hari panjang dan berisi itu masuk kedalam lubangnua tanpa permisi sama sekali.





"Say my name baby." Taehyung membalikkan badan Jungkook menjadi seperti doggy style diatas meja wastafel, wajah kenikmatan Jungkook bisa dilihat dari kaca depan mereka. Betapa sexy nya wajah manis itu ketika meraung meminta lebih pada Taehyung, sedangkan jari terus bertambah masuk.





"Daddyhh-- daddy Taehyungieh-- mhh! Fuck me please daddyhh-- disanah ahh!" Kacau sekali, benar benar Jungkook sangat kacau. Dadanya dibusungkan, sudah tak kuasa menahan nikmat yang berlebih ini. "We go to the maind baby, come here." Taehyung sedikit mundur, penis besarnya sedikit lagi terlihat.




Tugas Jungkook adalah membukanya dan membebaskan adik kecil Kim tampan ini dari dalam celana, sekarang Ia berjalan seperti anjing yang disuruh oleh pemiliknya, lehernya entah kapan sudah dipasangkan pengait. Taehyung semakin mundur kebelakang dan terus menarik leher Jungkooknya, sudah sampai ditepi dinding, waktunya tangan kecil Jungkool beraksi.




Celana dalam mahal milil Taehyung dibuka, penis itu lagi lagi menampar pipi Jungkook. Nyonya Kim terkekeh puas, tangannya memegang benda itu, mulutnya tak henti mengecup ujung tumpul Taehyung.




"Ahh- sayang." Geram Taehyung menikmati emutan itu, serius saja rasanya penisnya sangat amat hangat didalam sana. Sembari memaju dan memundukan penis dalam mulutnya, tangan Jungkook pun ikut meremas bagian kedua bola tersebut.




"Shh, baby i cant keep it anymore." Badan Jungkook di baliklan, penis besarnya akan masuk kedalam lubang yang lapar sekali. Merah dan mengkerut. Begitu indah!





Perlahan lahan penis itu masuk, walaupun Jungkook sudah meminta pelan pelan, bukan Taehyung namanya. Dalam dua hentakan penis itu masuk sempurna. "Ahh! Daddy, sakit sekali ungh- ahh, Kookie yang bergerakhh-- daddy diam sa-jahh!" Jungkook mulai memaju mundurkan pantat bulatnya, mulai dari pelan pelan hingga tempo yang sedikit cepat.





"We never tease uke on top then i missed baby, want hm?" Tawar Taehyung, Jungkook mengangguk lemah sebagau jawaban. Penis itu belum keluar sepenuhnya ketika mereka berubah posisi, Jungkook membusungkan dadanya dan menghentakkan penis Taehyung kuat kuat dibawah sana.





Tangan Kim muda pun tak hanya diam, Ia meremat dada besar Bundanya. "Ahh enak sayang, how fuck are you hm!" Taehyungpun membantu hentakan itu agar semakin cepat dan kuat. Penis kecil Jungkook dikocok agar lebih cepat keluar, lihat saja sudah memerah dan siap keluar kapan saja. "Ahh!! Daddyh mhh, disanahh! Yahh, lebih cepath akh-- Kookie mau mhh-"





"Kookie mau apa sayang, bilang sama daddy sekaran." Wajah Jungkook ditangkup dengan kedua tangannya, bagian bawah mereka masih bergerak sangat cepat, Taehyung tak hanya diam. Ia menarik tengkuk Jungkooknya dan menjilat jilat bagian leher bening tersebut.





"Semakin dalamhh! Daddyh-- hh mau pipish, umhh, Daddyhh! Semakin dalamh, yahh!" Jungkook berisik sekali, untung saja toilet mereka kedap suara. Taehyung semakin menghentakan penis miliknya lebih kuat lagi, pantat Jungkook lemas sekali.




"To-gether bab-yhh AKH!" Taehyung mengeluarkan penisnya dan sperma miliknya bertaburan disana dan dimari, sedangkan milik Jungkook keluar diperut Taehyung banyak sekali. Mereka basah dan lengket bersamaan.




"Ahh, Taehyung, Bunda capek sayang." Jungkook ambruk diatas Taehyung, mereka saling memeluk satu sama lain, surai yang lebih tua dielus sayang. Mereka melanjutkan aksi mereka dengan ciuman panas yang tak berhenti selama beberapa menit lamanya, suara bibir ketemu bibir sangat racau didalam kamar mandi ini.




Penis dan lubang lapar itu belum berpisah, Taehyung memasukannya kembali. "Hey Kim Jungkook, siap untuk ronde dua diatas pesawat sayang?"

















































































































.

I need some mood, gimme vote :(




My Mom [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang