Langit malam terlihat sangat indah karena malam ini dipenuhi oleh banyak bintang membuat maudy senang melihatnya.
"Indah banget langitnya" guman maudy.
Tok tok tok.
Maurel, lalisa dan anggun masuk kedalam ruang rawat maudy.
"Maudyyy" rengek lalisa.
Maudy tidak menyangka bahwa sahabatnya datang ia sangat senang sekali.
"Dy gimana keadaan lo?" Tanya anggun.
"Gue baik kok cuman harus di opname aja sebelum operasi" jawab maudy.
Lalisa memeluk maudy "dy kenapa lo gak ngasih tau kita kalo lo mau di operasi hah?" Tanya lalisa.
"Gue gamau ngebuat kalian khawatir" ucap maudy.
"Tapi dy ga seharusnya lo..." Ucap anggun terhenti ketika lampu ruang rawat maudy mati.
Mereka berempat terkejut tidak biasanya lampu rumah sakit bisa mati.
"Loh kok lampunya mati?" Tanya lalisa.
"Iya ga mungkin banget lampu rumah sakit mati" jawab maurel.
Maudy membuka handphonenya dan menyalakan senter di handphone.
"Aneh kenapa ya?" Tanya maudy yang ikut merasa heran.
Tidak lama kemudian ada dua orang perawat masuk kedalam ruangan maudy.
"Selamat malam kak" sapa perawat perempuan itu.
"Malam sus, oh iya sus kenapa ya lampu kamar saya mati?" Tanya maudy.
"Maaf kak atas ketidaknyamanannya aliran listrik disini sedang rusak dan akan segera di perbaiki" jawab perawat perempuan itu.
Salah satu perawat itu mendekati maudy dan membuka suntikan yang ia bawa.
"Sus apa boleh nyuntik pas gelap gini?" Tanya maurel.
"Gapapa kok kak kami sudah ahli" jawab perawat itu.
"Sebentar sus" kata maurel sembari menyalakan senter di handphonenya.
Perawat itu menutupi bagian senter handphone maurel.
"Saya bilang gausah kak" kata perawat itu.
"Loh kok gausah sus disini kan gelap gimana mau nyuntik sus?" Tanya anggun.
Tanpa menjawab pertanyaan teman-teman maudy perawat itu segera mendekatkan arah jarum suntik kepada lengan maudy namun tiba-tiba lampu rumah sakit menyala.
"Loh kemana suster yang tadi?" Tanya lalisa.
Mereka berempat tidak melihat suster yang tadi setelah lampunya menyala dan mereka pun sangat terkejut karena terkejut mereka memanggil perawat untuk datang.
Perawat pun datang keruangan maudy.
"Sus tadi kenapa bisa mati lampu?" Tanya maurel.
"Mati lampu?" Tanya perawat itu terlihat sangat bingung.
"Iya sus tadi disini mati lampu" jawab anggun.
"Mohon maaf kak tapi lampu rumah sakit disini ngga pernah mati" jawab perawat itu.
Maudy, maurel, lalisa dan anggun sangat kebingungan mendengar kesaksian perawat itu lalu apa yang terjadi barusan?
"Yang bener sus? Tadi disini benar-benar mati lampu" kata maudy menyakinkan perawat.
"Iya kak bener dari tadi ngga terjadi mati lampu" jawab perawat itu.
Maudy semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka seperti film horor saja.
"Oh begitu ya sus, oh iya boleh minta tolong periksa aliran listrik disini?" Pinta maudy.
"Oh iya kak kami akan coba periksa aliran listriknya" jawab perawat.
"Sus tadi pas mati lampu ada dua orang perawat masuk keruangan ini terus perawat itu mau nyuntik temen saya pas keadaan gelap lalu waktu lampunya nyala perawat itu hilang" jelas maurel.
Muka perawat itu terlihat makin kebingungan dengan penjelasan maurel tadi.
"Maaf kak tapi dari tadi saya berjaga di depan dan ga ada perawat lain selain saya dan teman saya lagi pula kak maudy ngga ada jadwal buat di suntik kok" jawab perawat itu.
"Yaudah sus makasih ya" jawab maudy.
Perawat itu keluat dari ruangan maudy.
"Dy sumpah tadi aneh banget" kata lalisa.
"Iya dy tadi kenapa bisa kaya gitu?" Tanya anggun penasaran.
"Gue juga gatau tapi rasanya gue kaya pernah baca suatu adegan di buku itu persis banget kaya yang sekarang kita alamin" jelas maudy.
Maurel menoleh kearah maudy "maksud lo komik ini?" Tanya maurel sembari menyodorkan komik..
Maudy mengangguk "iya rel komik ini, lo udah baca?" Tanya maudy.
"Iya dy gue udah baca" jawab maurel.
"Hah sumpah kenapa bisa sama kaya di komik?" Tanya lalisa ketakutan.
"Udah udah mungkin cuman kebetulan aja" jawab maudy berusaha menenangkan sahabatnya.
Anggun memegang komik itu dan mulai membaca halaman pertama lalu..
"Guys cerita ini gue baru aja alamin" kata anggun.
"Hah maksudnya gimana gun?" Tanya maurel.
"Jadi gini pas tadi sebelum berangkat kesini gue kan bawa buku ke perpustakaan terus diperjalanan gue ngeliat bayangan hitam kaya jalan gitu ke arah gue" jelas anggun.
"Gila sih ini kenapa bisa sama? Coba gun baca halaman berikutnya" pinta lalisa.
Anggun membuka halaman-halaman berikutnya namun ketika ia membuka halaman berikutnya ia terkejut karena halaman itu kosong.
"Loh kok kosong?" Tanya anggun.
"Kosong? Yang bener gun?" Tanya lalisa.
"Iya lis ini liat sendiri kosong kaya gini" jawab anggun. .
"Dy lo udah baca semua komik ini kan?" Tanya maurel.
Maudy menggelengkan kepalanya "belum rel gue baru baca awalnya aja" jawab maudy.
Detak jantung mereka mulai berdegup kencang tak karuan.
"Sumpah gue takut ini semua bisa sesuai dengan yang ada di komik ini" kata maurel.
"Iya bener gue juga takut" sahut anggun dan lisa.
Maudy mengatur nafasnya "kalian tenang dulu jangan panik gue yakin ada sesuatu di balik ini" kata maudy.
Mereka pun mencoba agar lebih tenang dan memikirkan apa yang sedang terjadi.
To be continue
Jangan lupa vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of the universe [SELESAI]
Short StoryHay! Aku maudya utami. Aku dilahiran dengan fisik yang nyaris sempurna, kemampuan ku dalam belajarpun membuat diriku digemari banyak orang. Aku tipe perempuan yang cuek namun sebenarnya berhati lembut, suatu hari ada seseorang datang di dalam kehidu...