Angkasa membawa maudy kesuatu tempat yang sangat indah sama indahnya dengan perempuan yang bersamanya saat ini.
"Aku mau di bawa kemana?" Tanya maudy dengan mata tertutup.
"Sabar ya bentar lagi nyampe" jawab angkasa.
Benar saja merekapun sampai di tempat tujuan, angkasa turun duluan dan membukakan pintu mobil untuk maudy.
"Silahkan turun tuan putri" pinta angkasa.
Maudypun memegang tangan angkasa dan merekapun mulai berjalan kesuatu tempat.
"Oke udah nyampe" ucap angkasa yang berdiri di belakang maudy.
"Kok aku deg-degan ya" kata maudy.
Angkasa tertawa kecil "oke aku bukanya dalam hitungan ke tiga. Satuu...duaa..tiga..." Ucap angkasa.
Angkasapun membuka ikatan mata maudy dan membuat gadis itu terlihat sangat terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya.
"Wahh cantik banget" ucap maudy.
Mata maudy tertuju kepada pantai di hadapannya dengan senyuman yang manis terukir di wajah cantik milik maudy.
"Suka?" Tanya angkasa.
Maudy mengangguk senang dan memeluk angkasa erat.
"Suka banget makasih yaa" ucap maudy.
"Yaudah sini yuk" ajak angkasa.
Angkasa membawa maudy ke sebuah meja makan yang sudah di hias dengan cantik. Para pelayan membawakan makanan satu persatu membuat maudy tersenyum puas.
"Selamat makan ya tuan putri" ucap angkasa.
"Selamat makan juga sayang" jawab maudy.
Merekapun makan bersama sambil menikmati pemandangan indah dan angin segar khas laut. Senyum keduanya sedari tadi tak luntur terus mengukir di kedua wajah indah mereka.
"Enak ga?" Tanya angkasa.
"Enak banget sesuai sama selera aku" jawab maudy.
"Syukurlah kalo enak habisin ya" ucap angkasa.
"Pasti kamu juga ya" ucap maudy.
Setelah selesai makan angkasa membawa maudy lebih dekat dengan laut dan angkasa menggenggam erat tangan maudy sembari tersenyum.
"Sayang" panggil angkasa.
"Apaa?" Saut maudy.
Angkasa mengambil sesuatu dari sakunya dan ternyata itu adalah sebuah kotak berwarna navy.
"Happy graduation ya!" Ucap angkasa sembari memberikan kotak tersebut.
Maudy menerima kotak itu dan membukanya ternyata terdapat sebuah cincin berlian dengan desain simple namun tetap menawan. Angkasa mengambil cincinnya dan memakaikannya di jari manis maudy.
"Cantik" ucap angkasa.
"Siapa yang cantik?" Tanya maudy.
"Cincinya cantik" jawab angkasa.
Seketika maudy mempoutkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang marah.
"Gemass nya pacar kuu, pacarku jelas lebih cantik dong" ucap angkasa sembari mencubit pelan pipi maudy.
Senyum maudy mengembang kembali dan ia memeluk erat angkasa.
"I love you" ucap maudy.
"I love you more maudy" jawab angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of the universe [SELESAI]
Kısa HikayeHay! Aku maudya utami. Aku dilahiran dengan fisik yang nyaris sempurna, kemampuan ku dalam belajarpun membuat diriku digemari banyak orang. Aku tipe perempuan yang cuek namun sebenarnya berhati lembut, suatu hari ada seseorang datang di dalam kehidu...