✦ The Tale of Black Swan ✦Laki - laki dengan rahang tajam seperti tatapannya itu melangkah keluar dari kereta kuda yang membawanya pulang dari istana Andromeda Empire.
Semua pengawal yang berjaga di pintu masuk kediaman Keluarga Endelion membungkuk hormat, begitu pula dengan pelayan yang tengah berjalan di taman depan mansion.
Berbeda dengan ibu dan anak yang tengah asik sarapan bersama. Hubungan Aelin dan Aiden membaik setelah kemarin berjalan - jalan bersama dan memulai kembali kebiasaan lama yang selalu di lakukan Aelin sesuai dengan cerita Aiden maupun Matilda.
Tapi atensi keduanya teralihkan oleh suara pintu terbuka dan menampilkan ksatria yang menjadi pengawal pribadi Aiden, yaitu Saint datang dan setengah bersimpuh di sebelah Aiden.
"Mohon melapor my lord, Lord Louis telah tiba."
Aelin menjatuhkan garpunya begitu mendengar bahwa Duke Louis telah tiba. Dan pastinya tengah mencari dirinya.
'Sial, bagaimana jika dia adalah dalang utama penculikanku? Apa dia akan membunuhku di hadapan Aiden?'
Berbeda dengan Aelin yang menjadi tegang di tempat, Aiden justru tersenyum tipis tapi ia menatap bingung kearah Aelin yang menjadi murung.
"Mom, percayakan padaku. Kau pasti akan senang bertemu dad!" Seru Aiden dengan bersemangat.
Aelin menelan salivanya dengan susah payah dan hanya bisa tersenyum kecut. Senang bertemu dengan pembunuh anaknya sendiri?
Langkah kaki tergesa - gesa terdengar dan menampilkan sosok yang menatap Aelin khawatir.
Katakan Aelin gila, karena tak mungkin ada pria dengan paras tak biasa seperti itu. Auranya sangat kuat untuk mengintimidasi hanya dengan tatapannya yang tajam, tetapi juga bisa menjadi sangat hangat dan lembut seperti sekarang.
Sangat jauh berbeda dari bayangan Aelin. Pantas Aiden memiliki ketampanan yang juga tak biasa. Sekarang Aelin mengerti betapa pentinya gen untuk keturunan.
Pria itu melangkah mendekati Aelin yang masih duduk di kursi makannya, lalu memeluk erat hingga rasanya Aelin dapat jatuh terdorong kebelakang.
"Maafkan akuㅡ sungguh maafkan aku," Lirih pria tersebut dan masih memeluk erat tubuh Aelin yang terasa sangat kecil sekarang.
Aelin membeku ditempat, tidak tahu harus membalas apa, dirinya hanya bisa mencium aroma oceanic dari tubuh pria tersebut. Menenangkan seperti di laut.
Pria itu melepaskan pelukannya dan beralih memeluk Aiden, dan Aiden membalasnya erat.
"Dad, kondisi mom tidak baik. Jadi jangan membuatnya terkejut seperti itu," Ucap Aiden dan melepaskan pelukannya.
Pria itu mengangguk kecil, "Aku sudah mendengar kondisinya," Lalu tatapannya beralih menatap Aelin, "Aku akan mencarikan healer dari Ravenlynx Empire akan untuk menyembuhkanmu, my duchess."
Aelin bergidik ngeri mendengar panggilan itu, tapi dirinya hanya bisa tersenyum tipis. Masih terhipnotis dengan mata dan wajah pria di hadapannya.
"Mom, ini dad. Duke Louis de Endelionㅡ suamimu. Agak aneh untuk menjelaskannya, kuharap mom tidak terkejut seperti hari pertama," Jelas Aiden yang tampak khawatir jikalau Aelin pingsan lagi.
Tapi Aelin memang ingin pingsan karena tatapan dan wajah Duke Louis yang sangat jauh dari bayangannya. Ini lebih dari penyanyi paling tampan yang pernah dirinya lihat dulu sebagai Yerin.
Duke Louis memiliki rambut hitam, berbeda dengan yang Aelin baca bahwa ia memiliki rambut berwarna biru mirip seperti milik Aiden. Warna matanya lebih muda dibanding mata biru milik Aiden. Tapi ayah dan anak itu memiliki satu hal yang sama. Sama - sama bisa membunuh Aelin dengan karisma dan wajah rupawan mereka.
"Ah, aku menganggu sarapan kalian ya?" Tanya Duke Louis dan ikut duduk di kursi terujung dari meja yang lumayan panjang tersebut.
"Ya, setelah sarapan kami akan pergi ke kota. Mom bilang dia bosan di rumah," Jawab Aiden dan melanjutkan sarapannya.
Matilda datang dan menghidangkan sarapan yang sama kepada Duke Louis.
Mungkin hanya Aelin yang masih terpaku dengan fisik mereka, karena sekarang Aelin menjadi susah menelan sarapannya yang sangat enak tersebut.
"Pergilah bersama Owen dan Saint," Balas Duke Louis dan mendapat anggukan dari Aiden.
"My duchess, maaf membuatmu terkejut. Tapi makan lah dengan tenang, kalau aku memang membuatmu tidak nyaman, aku akan sarapan di ruang kerja," Ucap Duke Louis dengan lembut, begitu pula dengan tatapannya.
Aelin menggeleng kecil, "Tidakㅡ saya hanya masih terasa asing. Maafkan saya," Balasnya.
Duke Louis terdiam sejenak, mendengar bahwa dirinya membuat perasaan asing justru mengingatkannya di saat pertama kali bertemu dengan Aelin. Sebuah senyuman tipis tampak pada wajah Duke Louis.
"Kamu juga mengatakan hal yang sama saat kita pertama kali bertemuㅡ juga tatapan itu, tatapan yang menolak kehadiranku. Tapi aku menyukainya, karena kau tidak berubah bahkan setelah 13 tahun kita menikah."
Aelin terdiam mendengar ucapan Duke Louis dan tanpa sadar menghadirkan semburat merah pada pipinya. Dengan salah tingkah Aelin menyuapkan makanannya dan mengalihkan pandangannya.
Walaupun norak dan menjijikan untuk di dengar, tapi Aiden senang jika itu bisa menyembuhkan ingatan ibunya dan menenangkan mentalnya yang masih terkejut dengan segala hal disekitarnya.
Aiden melirik kearah ayahnya dengan maksud tertentu, dan Duke Louis mengerti maksud dari tatapan sang anak. Duke Louis mengangguk kecil sembari menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Alasan mengapa Aiden setuju jalan - jalan ke kota bersama ibunya.
✦ Open The Next Page With Vote ✦
*Duchy : sebutan wilayah kekuasaan seorang Duke
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕙𝕖 𝕋𝕒𝕝𝕖 𝕠𝕗 𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜 𝕊𝕨𝕒𝕟 [ Taerin ft. Yeonjun ]
FantasyⒺ ⓝ ⓓ Jung Yerin kira, setelah mati yang akan dirinya lihat adalah surgawi. Namun Yerin justru terbangun menjadi istri tokoh utama antagonis dari novel yang ia baca sebelum kecelakaan. Menjadi istri dari Duke Louis de Endelion, si pengkhianat yang...