Bab 12 🕊

2.9K 481 16
                                    


The Tale of Black Swan

Kebun mawar di istana benar - benar menjadi suatu hal menakjubkan di mata Aelin. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya tentang benda - benda ataupun ruangan di dalam istanaㅡ terutama kebun mawar tersebut.

"Sedikit terkejut melihat kau begitu terpesona dengan kebun mawar."

"Ya?"

Empress tersenyum lembut lalu memetik mawar yang sudah mekar, "Duchess Aelin tidak pernah menyukai bunga mawar sebelumnyaㅡ itulah alasan para duke yang ingin menjatuhkan Keluarga Endelion meminta menanamkan kebun mawar dengan dalih hadiah untuk empressㅡ semenjak itu kau tidak pernah berkunjung, atau bahkan datang ke pesta di istana. Bahkan tidak menyapaku sama sekali semenjak Aiden lahir."

"Tapi aku sangat senang ketika mendengar Duchess Aelin datang ke pesta Keluarga Ludovica," Ucap empress lalu menjatuhkan bunga mawar tersebut dengan gerakan yang seakan meremehkan bunga cantik tersebut.

Aelin dapat melihat raut wajah ketakutan juga ketidak percayaan yang menyoroti dirinya sekarang dari tatapan empress.

"Saya yakin dulu saya wanita yang dengan mudah mengutarakan isi hati dengan lancang kepada anda, empress."

Aelin menatap tajam empress dengan tangan terkepal, entah mengapa emosinya terpancing dengan kalimat empress yang sangat menunjukkan jika keluarganya tidak di senangi di kalangan bangsawan.

Apa itu ucapan yang baik kepada seseorang yang lupa ingatan dan kembali menginjakkan kakinya ke istana setelah lama tak berkunjung? Bagi Aelin tidak. Itu jelas menyindirnya untuk sesuatu yang menjadi kecemasan empress sekarang.

"Aku tidak ingin suasana diantara kita memburuk, Aelinㅡ"

"Jangan panggil nama saya dengan lancang, empress," Potong Aelin dengan sarkas.

Empress menghela nafas kecil, raut wajahnya terlihat semakin pucat seakan ingin menunjukkan sesuatu tapi ada yang menghalanginya.

"Aku tidak tahu sampai kapan ini akan berlanjutㅡ bahkan dengan keluarga sendiri, kita merasa terasingkan. Bukankah itu hal yang selalu kau pikirkan selama ini? Kenyataan bahwa kita dijauhkan karena keluarga bangsawan lain mengira Dukeㅡ"

"Empress," Aelin menatap tajam kearah empress yang menatapnya sayu, "Duke Louis tidak akan berkhianat kepada emperor yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri."

"Dan tegakkan badan anda, empress. Ketakutan anda adalah celah mereka menghancurkan keluarga anda sendiri. Jadi jangan berdalihkan keluarga saya mengenai kehancuran keluarga anda sendiri!"

✦ ˚ . * ✦

"Apa kalian sudah selesai berbincang?"

Empress tersenyum kearah dua anak laki - laki yang kini berjalan beriringan dengan raut wajah yang berbedaㅡ satunya terlihat muram dan satunya lagi tersenyum lembut.

"Sudah, empress."

Aelin tertegun saat mendengar bahwa Prince Sage tetap memanggil jabatan orangtuanya.

Benar, kehidupan keluarga emperor sangat tertekan karena kedudukan tinggi mereka. Aelin jadi ingat saat dirinya bersimpati dengan tokoh empressㅡ tapi tadi dirinya dengan jelas bersikap lancang di hadapan empress.

Aiden tidak bersua dan memilih mengalihkan pandangannya ke kebun mawar. Seketika dahinya mengernyit dan kini menatap tajam kearah Prince Sage lalu beralih kearah empress

"Sungguh niatan yang buruk membawa Duchess Aelin ke kebun mawar, empress."

Mendengar sindiran Aiden, kini Aelin tahu darimana anak laki - laki itu tidak takut mengutarakan isi hatinya dengan lugas.

𝕋𝕙𝕖 𝕋𝕒𝕝𝕖 𝕠𝕗 𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜 𝕊𝕨𝕒𝕟 [ Taerin ft. Yeonjun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang