Yoon Sanha clear✓
• • • •
Warn! 17+
Sudah saya peringatkan, saya tahu anak kecil pasti tetep baca:)"Kok bisa??"
"Yah bisa lah, buktinya bisa gitu."
"Aneh gak sih??"
"Semenjak Seungmin dateng.."
"Jangan nuduh sembarangan, Sun."
"Ih, Ric! Gue mah gak nuduh sembarangan cuma-
"Cuma fitnah gitu?"
"Enggak ih! Hwall gak seru ah,"
"Bodo, sun. Bodo."
• • • •
Malam ini terasa begitu menyeramkan, tapi Siyeon sama sekali tidak takut, dia berjalan santai dibawah lampu jalanan yang menyoroti nya.
Tiba tiba dia dikagetkan dengan seorang lelaki yang menabraknya, kelihatannya lelaki itu mabuk dan malah memeluk Siyeon.
"Eungh- pak, lepasshh-" Siyeon masih belum menyadari jika lelaki yang menabraknya ini seumuran dengannya dan Siyeon mencoba melepaskan kedua tangan lelaki itu yang sayangnya lebih kuat dari dirinya.
Bruk-
"Akh!" Siyeon memekik saat punggungnya menabrak tembok, lelaki itu memojokkannya.
"T-tolonghh..."
"Errrrr~~" gumam lelaki itu, Siyeon mencoba menajamkan pendengarannya untuk memastikan siapa pemilik suara itu.
Mata keduanya bertemu ketika Siyeon mendongakkan kepalanya dan melihat- "L-Leo?" Gumamnya yang masih bisa di dengar Hwall. Iya. Lelaki itu, Heo Hyunjoon atau biasa dipanggil Hwall.
Hwall yang saat itu setengah mabuk langsung sadar, dia menatap siapa yang memanggilnya seperti itu. Hanya keluarganya yang memanggilnya dengan nama aslinya.
Hwall memicingkan matanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Siyeon, lelaki itu menatap lekat mata Siyeon dan tak lama pandangannya berubah lirih.
"J-Jiyeon.."
Deg.
"J-Jiyeon.. k-kamu.. kemana aja?? Kamu.. t-tahu kan a-aku selama ini nyariin kamu.." Hwall berbisik sangat lirih, membuat gadis di depannya ini mau tak mau meneteskan air matanya.
"Hyun-hmpphh!!"
Hwall membungkam bibir tipis gadis itu sembari memeluknya, tubuh yang sangat ia rindukan, bibir serta aromanya yang sangat khas menyeruak masuk kedalam penciumannya.
Hwall rindu semua yang ada pada gadis itu, entah sudah ke berapa kali air matanya menetes hingga mengenai pipi Siyeon-ah, ralat. Park Jiyeon.
Sedangkan Jiyeon merutuki kebodohannya, kenapa nama itu tiba tiba keluar dari mulutnya tadi?? Sungguh ini bencana..
Jiyeon berkali kali memukuli dada Hwall sehingga lelaki itu berhenti dan melepaskan ciumannya, "l-lo salah orang.. gue Siyeon, Park Siyeon-
"Jiji.." Jiyeon bungkam, Hwall menggendong Jiyeon seperti menggendong karung beras dan membawanya menuju apartemen nya.
Sesampainya di apartemen, Hwall langsung membawa Jiyeon menuju kamarnya, Hwall sudah sadar 100% hanya dengan melihat mata Jiyeon tadi. Ia yakin.
Hwall membaringkan tubuh Jiyeon dengan hati hati diatas ranjang dan menindihnya, "Ji," bisik Hwall.
Jiyeon sudah pasrah jika Hwall sudah seperti ini-Jiyeon menggigit bibir bawahnya kuat kuat saat Hwall menghisap lehernya dalam dalam dan menggigitnya, meninggalkan bekas merah keunguan disana.
"Jujur.. kamu.. Park-Jiyeon.. kan?" Bisik Hwall sembari menggigit kecil daun telinga Siyeon.
"Ssshhh.. H-hyunnnhhh..."
"Jawab jujur, Ji.." Hwall kembali membuat tanda di leher putih Jiyeon dan lagi lagi membuat Jiyeon menggigit bibir bawahnya kuat kuat.
"Ma-maaf.. ma-af.. l-leohhh~" Hwall menyunggingkan smirknya ketika Jiyeon akhirnya mengaku, dia bahkan baru pertama bertemu Jiyeon setelah beberapa tahun.
"Ji, i miss you.." bisik Hwall, Jiyeon hanya mencengkeram erat kemeja hitam yang dikenakan Hwall malam itu, dan berakhir lah malam itu dipenuhi desahan bersahutan dari keduanya.
Hwall sangat rindu Jiyeon.
• • • •
Park Jiyeon twins [Park Siyeon]
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020