Seorang pria berambut hitam itu tersenyum tipis kala menginjakkan kakinya di bandara. Dia sangat senang karena bisa kembali ke kota kelahirannya, walau kota ini meninggalkan banyak kesedihan baginya.
"Huft, gak boleh menyerah. Gue pasti bisa. Fighting!" Pria itu menyemangati dirinya sendiri, ada kasus yang harus dia selesaikan.
"Permisi, tuan muda." Seorang pria dengan pakaian serba hitamnya menyapanya sembari membungkuk padanya, "saya ditugaskan untuk menjemput tuan muda. Mari saya antar anda, tuan besar dan nyonya besar sudah menunggu anda di mansion."
Pria itu lantas mengangguk, dan membiarkan salah satu suruhan Ayahnya ini menuntunnya masuk ke dalam mobil.
Dia sama sekali tidak curiga. Karena dia sendiri tahu, pria ini adalah sahabat nya sendiri. Bukan orang lain, Kim Junkyu.
••••
Lain hal nya dengan pria tadi. Soobin kini tersenyum sedih, pandangan matanya memperlihatkan bahwa calon ayah ini sedang memiliki masalah.
Puk!
"Lo kemana aja selama ini, choi soobin?"
Seorang pria yang ia sangat kenal menyapa indra pendengaran nya. Dia menyesal mengambil jadwal penerbangan hari ini, seharusnya ia menuruti kata-kata istrinya agar menundanya esok hari.
Firasat seorang istri memang selalu benar, apalagi istrinya ini calon ibu. Soobin benar benar menyesal.
Pria ini lantas menggenggam erat tangan istrinya, dan menyembunyikan tubuh istrinya di belakang punggungnya dari pria jahat di depannya.
"Choi soobin. Kenapa lo malah kabur, hm? Lo takut ya? Lo udah berani bantah sama gue? Lo udah berani bantah omongan kakak lo ini, hm? Mau jadi adek durhaka?"
Soobin bergidik ngeri, namun ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tetap kuat. Dia harus melindungi dua orang yang sangat ia cintai ini.
Soobin menatap nyalang pria yang tingginya lebih pendek darinya ini, "lo siapa? Sejak kapan gue punya seorang 'kakak' huh?" Soobin menyunggingkan senyumnya tipis "orang kayak lo gak pantes ditakuti, Son Eric."
"Bngst."
PLAK!
"Gue harap, lo bisa berubah bro. Ini udah 5 tahun." Lalu Soobin berlalu sembari menarik tangan Lia dan membawa istrinya menjauhi area bandara.
Rupanya pria itu Eric. Pria itu mengelap sudut bibirnya yang sobek. Tamparan iparnya benar benar tidak main main. Dapat ia lihat dari tatapan matanya bahwa dia wanita itu membencinya.
Eric menyesal.
Andaikan saja bukan Lia yang menamparnya... Eric akan membalasnya,
Eric tidak mau menyakiti hati maupun fisik wanita yang ia cintai. Bahkan ketika wanita itu sudah menjadi milik orang lain.
Milik adiknya. Adik tiri-nya.
• • • • •
"Ini, anda pasti tahu kan orang ini?" Pertanyaan pria di depannya ini membuat Hyunjin, Felix, Jisung dan Sunwoo diam. Mereka terlampau bingung, tiba tiba ada orang asing yang menanyakan beberapa hal dan menunjukkan foto 'ini' (??)
Hyunjin hanya diam. Dia tadinya yang tengah bertugas tiba tiba mendapat telepon dari kantor pusat yang menyuruhnya untuk datang ke alamat ini.
Jl. Cloud gedung bercat putih lantai 9.
Hyunjin menolaknya mentah mentah, namun seniornya bilang bahwa ini perintah dari orang penting dan ternama di seluruh negeri maupun luar negeri.
Siapa pria ini? Sampai sampai mampu mengundang seorang Profesor Lee Felix yang super sibuk ini? Yang repot repot mengurus penerbangan nya dari Aussie?? Se-kaya apa? Dan sepenting apa peran pria ini dalam negeri ini?
Bahkan Jisung harus menunda lagu-nya dan mengharuskannya menyuruh muridnya pulang terlebih dahulu. Padahal lagu adalah prioritas nya.
"Anda siapa?" Tanya Hyunjin dingin. Niatnya ingin protes namun tatapan tajam nan menusuk yang ditunjukkan pria ini membuatnya kikuk dan takut.
"Saya?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri lalu menggeleng, "kalian tidak perlu tahu siapa saya. Anggap saja saya penyelamat kalian. Penyelamat persahabatan kalian."
Pria itu berbisik, sedikit lebih kecil agar tidak ada siapapun selain mereka berlima yang mendengarnya. Walaupun.. ruangan ini kedap suara.
"Semoga tidak ada korban lagi ya?"
TBC-
Hmmm.. hayoloh?? Siapa??
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020