"gimana?"
"Gue udah nemu alamatnya,"
"Bagus, kirimin ke gue."
"Tapi, dia gak tinggal sendiri dan rumahnya jauh dari perkotaan, jen."
"..mungkin dia menghindar dari gue ya, jaem?"
"Goblok! Bener aja dia menghindar dari elo, secara kan elo tiba tiba kayak gitu ke dia dulu.."
"Tapi, kan udah dulu sekarang gue berubah, jaem."
"Kalau gitu emang gue akuin lo berubah tapi, yang memutuskan tentu aja siyeon sendiri,"
"Iyaa.. gue nyesel.. bener bener nyesel.. gue baru sadar-
"Iya, lo baru sadar setelah Renjun sama Haechan dibunuh sama pelaku itu kan?"
Jeno terkekeh, "haha.. iya.. setelah dua sahabat gue pergi.. gue bener bener gak punya siapa siapa lagi,"
"Udah jen, sekarang perbaiki semuanya.. keputusannya nanti biar siyeon sendiri yang mutusin mau nerima lo lagi apa enggak-
"Lo gak dukung gue?"
"Haha.. gue dukung siyeon aja deh,"
"Sialan lo, na jaemin!"
"Hahaha.. udah dulu ya? Ini gue ribet ngurus keponakan gue, udah gue kirim alamatnya di chat, babay.."
Tutt.. tutt..
"Na sialan jaemin!"
• • • •
Saat ini Siyeon tengah menunggu si kembar di depan sekolah tentunya bersama dengan Jiyeon, berhubung Hwall sedang ada kelas siang jadi tidak bisa ikut menjemput, jadi hanya mereka berdua.
"MOMMY~~!!"
"MAMAAA~~!!"
keduanya tersenyum lebar ketika melihat anak anak mereka berlari menghampiri mereka,
"Woah~ gimana sekolahnya? Seru? Punya teman baru gak?" Tanya Siyeon sembari memeluk ketiga anaknya.
"Iya dong! jae punya banyak temen, kalau joo sama nana nempel terus ke jae jadi jae gak main sama temen baru jae." Ujar Jae.
"Loh? Nana sama joo kenapa gak nyari teman?" Tanya Siyeon,
"Gak mau!" Jawab Joo dan Nana barengan.
"Kenapa gak mau?" Tanya Siyeon,
"Gak kenapa napa." Jawab Joo, sedangkan Nana hanya diam.
"Udah, ayo kita pulang!" Sentak Jiyeon sembari menggandeng Nana dan Lani. Mereka berenam berjalan bersama menuju halte yang tak jauh dari sekolah anak anak.
"MARI PULANG~~!!"
• • • •
Mereka sampai dengan selamat di rumah, Jiyeon sudah lebih dulu pulang ke rumahnya yang berada di sebelah rumah Siyeon. ah ngomong ngomong mereka pindah bersama dan memutuskan untuk membangun rumah bersama di daerah yang jauh dari perkotaan. Pilihan Siyeon.
"AAAAA~~ MENYENANGKAN~~!!" Teriak Nana sembari merebahkan tubuhnya di sofa.
"Astagaaa~ nana, ganti baju sana gak baik cewek kayak gitu," Siyeon membantu Nana untuk bangun dan mendorong bahu putrinya agar mau masuk ke kamarnya, jika tidak dihentikan bisa menjadi kebiasaan!
Sembari membiarkan anak anaknya mengganti pakaian, Siyeon sudah memasak makan siang untuk mereka, dan hari ini dia ingin membuat steak daging-karena Joo sangat menyukainya.
Saat Siyeon menggoreng daging, anak anak sudah berkumpul di meja makan dan duduk manis sembari menunggu makanan siap.
Beberapa menit kemudian, Siyeon selesai memasak steak nya dan menyajikannya ke anak anak termasuk ke dirinya yang memang sudah lapar.
Mereka makan dengan sedikit perbincangan antara Siyeon yang menanyai anak anaknya ini itu agar anak anaknya mau terbuka padanya, dan melatih anak anaknya agar menceritakan apapun yang mereka hadapi.
Makan siang selesai, waktunya Siyeon menidurkan si kembar karena memang sudah jadwalnya. Siyeon menggiring si kembar ke kamar mereka.
Siyeon mendudukkan tubuhnya diatas kasur Nana sembari menyender di headboard, wanita itu membuka buku cerita yang tadi dia ambil dari rak buku yang ada di dekat kasur Nana.
Selama 20 menit Siyeon membacakan cerita dongeng untuk mereka dan akhirnya anak anaknya tertidur, Siyeon tersenyum lalu mengecup kening anak anaknya satu persatu dan pergi meninggalkan kamar si kembar.
S
iyeon baru saja ingin mendudukkan pantatnya di sofa namun, urung ketika mendengar suara petir menyambar artinya akan hujan, padahal tadi masih cerah cerah kok-oh! Siyeon lupa kalau dia punya jemuran.
Dengan sedikit berlari, Siyeon segera pergi ke halaman belakang dan mengangkat jemurannya untung saja masih belum hujan.. hanya sedikit mendung.
Setelah meletakkan jemurannya, Siyeon duduk di sofa sembari mengipasi wajahnya dengan tangannya sendiri, dia lelah dan mengantuk.
Tok.. tok.. tok..
Sial. Siyeon mengumpat dalam hati ketika suara ketukan pintu membuatnya harus berdiri dan membuka pintu! Ada ada saja! Tidak tahu mau hujan apa??
"Sebentar," ucap Siyeon sedikit berteriak, dan tanpa melihat siapa orang yang ada di depan pintu, Siyeon membukakan pintu untuknya.
"Siapa-??!!"
Siyeon membulatkan matanya ketika tahu siapa yang bertamu, perlahan kaki wanita itu melemas disusul sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya.
"siyeon,"
• • TBC • •
Hehehehe.. udah tau kan siapa orangnya? Wekaweka
13 Agustus 2020, Happy birthday Na Jaemin♡💚 cintanya sijeuni, kamu pantas mendapatkan semua cinta dari penggemarmu karena kamu adalah cinta mereka, 사랑해 우리 나나
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020