[19]

215 20 0
                                    

Emang yah? Jalan hidup itu gak pernah ada yang mulus. pasti ada aja hambatannya. udah mencoba bersyukur sebisa mungkin, malah ngeluhnya dibanyakin. pingin tuh yha cepet cepet lulus tapi yang ada tanggung jawabnya tambah gede. dasar kehidupan:(

• • • •

//Lanjut. Abaikan author curhat:')//


Tumben banget mendung, harus bawa payung nih. Siyeon membatin ketika baru saja keluar dari rumah bersama anak anak yang akan berangkat ke sekolah.

"Kalian tunggu bentar ya? Mommy mau ngambil payung dulu, kayaknya nanti hujan deh," ujar Siyeon sembari melepaskan genggamannya dari Nana.

Anak anaknya mengangguk dan membiarkan Mommy mereka mengambil payung, daripada kehujanan terus sakit kan? Gak enak kalau sakit.

Sembari menunggu Mommy, anak anak sibuk bercanda ria sampai tak menyadari jika Jiyeon dan Lani menghampiri mereka.

"Loh? Kok kalian belum berangkat?" Tanya Jiyeon. Anak anak menggeleng,

"Nungguin Mom! Katanya mau ngambil payung, takut nanti hujan!" Jawab Jae. Jiyeon mengangguk dan ikut menunggu Siyeon.

Tak berselang lama Siyeon kembali dengan dua buah payung dan memberikan satunya kepada Jae dan satu untuk dirinya.

"Lo gak bawa payung?" Bisik Siyeon ke saudaranya, yang ditanya menggeleng sembari menunjukkan cengirannya.

"Nanti gue mau ngedate dulu sama suwami hehehe."

Siyeon mencibir, "bucin!" Mentang mentang punya suami jadi suka manas-manasin. Siyeon kan juga pengen. Tapi, sama siapa?>:(

"Makanya cari pacar, gak enak tau ngejomblo terus-

"Enggak ah! Yang ada jadi korban kayak dulu lagi," Jiyeon meringis mendengarnya, dia tersenyum canggung lalu merangkul saudaranya itu agar tidak memikirkan masa lalunya lagi.

"Udah ayo berangkat, takut anak anak telat."






• • • •







"s-soobin.."


Kepalanya dia tolehkan ketika mendengar suara serak istrinya. ah, sepertinya dia mimpi buruk lagi.


Soobin menaruh kertas kertas yang tadi dia baca dan menghampiri istrinya yang duduk di sofa ruang kerjanya sambil memegangi perutnya.


Hmmmm, mungkin bukan karena mimpi buruk.


"Kenapa hm? Laper?" Tanya Soobin sembari menarik istrinya untuk masuk ke dekapannya.


Sang istri mengangguk lucu sembari menggesekkan hidungnya di dada Soobin dan membiarkan suaminya dengan mudahnya mengangkatnya untuk duduk diatas pangkuannya.


"Mau makan apa? Atau minum?" Tanya Soobin sambil mengusap surai istrinya.


"Mau soobinie~" rengeknya sembari mengeratkan pelukannya pada Soobin dan membuat suaminya terkekeh.

[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang