Update karena hari ini hari bahagianya kita para Kpopers, mulfand😭😭😭
Gimana Kpopers? Bahagia gak hari ini? Ugh, pastinya kan? SuperM tadi rilis MV, entar malem ada Tokopedia😆 superM lagi, pokoknya hari ini hari bahagianya Mulfand😭😭
"MOMMY SAMA DADDY NGAPAIN??!!!!!"
Mendengar teriakan putri bungsunya, Jeno segera menjauhkan wajahnya dari leher Siyeon lalu berbisik pelan tepat didepan wajah Siyeon.
"Sorry.." Siyeon mengangguk sembari mengangkat kedua sudut bibirnya seakan memberi tahu Jeno kalau semuanya akan baik-baik saja.
Jeno tersenyum tipis lalu dia membantu Siyeon mengancingkan kembali kedua kancing piyama Siyeon dan menurunkan wanita itu dari meja pantry.
Keduanya menghampiri si kembar yang menatap mereka dengan muka bantalnya. Siyeon dan Jeno berjongkok bersama di hadapan si kembar,
"Kalian udah bangun? Baru aja?" Tanya Siyeon, takut takut anak anak sudah bangun dari tadi dan menyaksikan dirinya dan Jeno yang hampir kebablasan.
Si kembar mengangguk, hanya Jae dan Nana sedangkan Joo hanya menatap Siyeon---ralat tanda yang ada di leher Ibunya.
"Itu apa, Mom?" Tanya Joo sembari menatap leher Siyeon, seakan menunjuk sesuatu yang terlihat jelas.
Siyeon reflek menyentuh lehernya yang tentunya dia tidak akan bisa melihat sesuatu disana, tapi dia tahu pasti apa yang di maksud Hyunjoo.
"A-Ah i-ini?? Eumm.. ini---ini.. tadi di kepentok," Park--bodoh--Siyeon.
Sebagai yang paling pintar dari kedua saudaranya, Hyunjoo mengangkat alisnya tak percaya, "masa?"
Takut terjadi pertengkaran kecil, Jeno mencoba memberi pengertian pada Hyunjoo. "Umm.. itu tanda buat Mommy, supaya Mommy gak di gangguin sama cowok cowok di luar sana. Itu biar cowok cowok yang suka godain Mommy pergi dan gak berani godain Mommy, maafin Dad ya?"
Hyunjoo mendengus tapi, yang dikatakan Jeno benar. Ibunya ini sering sekali di ganggu oleh pria yang mereka temui, padahal saat itu jelas jelas Siyeon tengah menggandeng dirinya dan saudaranya tapi tetap saja.
"Iyaaa.." jawab Joo pasrah. Siyeon tersenyum lega walau di dalam hatinya menyumpah serapahi Jeno kenapa harus alasan itu, tapi tetap saja Siyeon ikut pasrah. Putranya ini menurut jika dengan Jeno. Dasar Lee--bucin--Hyunjoo.
"Udah, ayo sekarang kita makan ya? Kalian laper kan?" Tanya Jeno semangat. Sebagai chef hari ini Jeno ingin sekali melihat bagaiman reaksi anak anaknya yang memakan masakannya, walau hari itu dia sudah pernah memasakkan makanan untuk mereka namun ia tidak sempat melihat reaksi anak anaknya karena rapat dadakan yang sialnya Na Jaemin lupa memberitahu nya.
—Responsible—
Setelah sarapan, Jeno mengajak Siyeon beserta anak anak pergi jalan-jalan. Hanya mengelilingi kota Seoul namun pada akhirnya mereka berlima menjadikan taman kota sebagai tujuan terakhir mereka.
"Umm... Mom, aku mau es krim," pinta Nana, tangan kecil itu menggoyang-goyangkan lengan Ibunya yang lebih besar dari miliknya sembari menunjukkan puppy eyes-nya walau ia tahu, Ibunya tidak akan melarang.
"Kamu mau es krim, hm?" Jeno bertanya, Nana mengangguk tanpa melepaskan tangannya dari lengan Siyeon.
"Kalian mau es krim juga?" Tanya Siyeon kepada double J, yang ditanya mengangguk bersamaan.
"Ya udah, ayo kita beli!" Ucap Jeno semangat sembari menggendong Nana yang dibalas pekikan girang anak berusia 5 tahun itu, diikuti kakak kakaknya di belakang.
Siyeon tersenyum memandangi punggung kekar milik ayah dari anak anaknya sembari menggandeng kedua tangan double J, mengikuti Jeno dan Nana dari belakang.
Setelah sampai di depan kedai es krim, Siyeon membiarkan anak anaknya mengikuti Jeno memesan es krim, Siyeon menunggu di salah satu bangku di dekat kedai es krim. Tidak mau ikut masuk.
Sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, Jeno kembali dengan anak anak beserta semangkuk es krim di tangan masing-masing anak-anaknya.
"Mam, lihat! Punya Nana ada tiga rasa, punya kakak cuma ada dua rasa. Topping punya Nana juga lebih banyak!" Pekik Nana girang, Siyeon hanya tersenyum menanggapi.
"Dihabiskan ya sayang? Kalau gak habis nanti gak Mommy bolehin kamu makan es krim lagi." Ucap Siyeon. Si kembar mengangguk, walau tahu jika kalimat itu ditujukan untuk si bungsu.
Mereka berlima —dengan Nana di gendongan Jeno— kembali menuju meja mereka yang berada di taman. Sebelah tangan Jeno menggandeng tangan Hyunjoo, dan sebelahnya digunakan untuk menggendong Nana yang sesekali menyuapinya es krim. Siyeon menggandeng Hyunjae.
Tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai namun, Nana minta turun dari gendongan Jeno jadi pria itu membiarkan si bungsu berlari ke arah meja mereka.
BRUK!
"HUWEEE... ES KRIM..." tangis Nana pecah, bahkan belum sempat Siyeon mengatakan 'hati-hati' pada putrinya itu tapi, Nana sudah bertabrakan dengan anak kecil yang sama sepertinya.
Jeno dan Siyeon kompak menghampiri Nana dan anak laki-laki itu yang sama sama terjatuh. Jeno membantu Nana, Siyeon membantu anak laki-laki itu.
"Adik gak apa apa? Maafin anak tan----
"David!" Pekik seorang wanita dari kejauhan, berlari menghampiri anak laki-laki bernama David yang bersama Siyeon.
Setelah sampai, wanita itu masih mengatur nafasnya. Setelah nafasnya berangsur-angsur membaik wanita itu sudah siap memarahi David —keponakannya— dengan ribuan kata kata.
Namun urung ketika melihat Siyeon. Keduanya saling bertatap mata hingga wanita itu memutus kontak lebih dulu dan menarik tangan David menjauh dari sana. Tanpa tahu jika siku keponakannya terluka.
"Yeji.." gumam Siyeon, sembari memandang punggung temannya yang mulai menjauh dan menghilang.
"Yeon? Kenapa?" Tanya Jeno menyadarkan lamunannya.
Siyeon menunjuk tempat yang tadi di lewati Yeji, "itu yeji. Kira kira tadi itu anaknya atau keponakannya ya?"
TBC---
Bentar lagi tamat, xixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020