How?
• • • •
"Haduh, Siyeon kemana sih?" Shuhua tak henti hentinya bergumam sembari terus menatap ke arah pintu kelasnya, Jiyeon yang dilihatnya sebagai Siyeon ini belum menampakkan batang hidungnya sama sekali.
"Shuhua, lagi ngapain kok kelihatannya gelisah?" Tanya Lia lalu duduk disebelah Shuhua, tempat duduk Siyeon.
"Ini, Siyeon gak sampai sampai daritadi padahal bentar lagi bel," jawab Shuhua tanpa mengalihkan pandangannya.
Lia berfikir positif dulu, "mungkin aja dia gak masuk-
"Tapi, kalau gak masuk juga dia pasti ngabarin, lah ini enggak!"
"Shu, lo coba tenang dulu deh, mungkin aja dia lupa nanti juga lo bisa hubungin dia. Positif thinking aja dulu, siapa tau dia tidur dan lupa ngabarin lo." Lia mengusap lembut bahu Shuhua agar gadis itu tenang. Ia tahu bagaimana khawatir nya seorang sahabat. Ia juga pernah merasakannya.
"EH EH! PAK DOYOUNG DATANG!!"
• • • •
Sinar matahari perlahan masuk melewati celah celah gorden yang masih tertutup di siang hari itu, satu anak manusia merasa terganggu ketika cahaya matahari itu mengenai matanya yang masih tertutup.
Lelaki itu menundukkan sedikit kepalanya dan melihat gadisnya sedang tertidur pulas sembari memeluk tubuhnya yang polos.
Lelaki itu tiba tiba tersenyum ketika mengingat kejadian semalam, karena kejadian semalam juga dia tidak akan melepaskan gadisnya lagi.
"Eummm...mmm.."
Perlahan perempuan itu membuka matanya dan hal yang pertama kali dia lihat adalah wajah lelaki yang membawanya kemari kemarin malam. Wajahnya sangat dekat sehingga lelaki itu mengecup sekilas bibir tipisnya.
"Morning," sapanya, mau tak mau perempuan itu membalas dengan senyuman.
"Hm."
"Tunggu-HYUNJOON KITA TELAT!!!" pekik perempuan itu yang tak lain adalah Jiyeon, dia hendak berdiri namun dia ingat, bagian bawahnya masih sakit.
Lelaki itu, Hyunjoon atau Hwall malah tersenyum lalu memeluk tubuh mungil Jiyeon.
"Udah, kita bolos aja." Ucap Hwall enteng, buat dia sih biasa tapi, untuk Park Jiyeon yang menyamar menjadi Park Siyeon yang sangat taat aturan.. itu tidak biasa.
"Ish, Leoo~"
"Ji, udah bolos aja. Emangnya kamu gak capek ya main semaleman selesainya subuh??" Tanya Hwall yang membuat Jiyeon bungkam.
Pipinya memanas mendengar kata 'main' Hwall benar benar tidak main main dengannya tadi malam-ah! Sudahlah!
"Tapi-
"Mau lanjut tadi malem, hm?"
"..."
• • • •
Saat ini, Jeno dan kawan kawannya tengah berkumpul di kantin, biasalah bolos. Tapi hari ini Renjun dan Jisung hadir karena mereka dipaksa, tentunya membawa nama nama Sanha.
"Hwall mana nih??" Tanya Eric yang biasanya bersama Hwall malah tidak tahu keberadaan anak itu.
"Kemaren pulang dari pemakaman Sanha, dia ke club, gak tau deh kelanjutannya apa tapi, barusan dia nge-chat gue katanya dia sakit." Ujar Renjun, yang lain mengangguki.
"Kebanyakan mabok tuh," celetuk Hyunjin sembari menghisap rokoknya.
"Yeuu~"
"Jadi, kalian mau ngomongin apa sih??" Tanya Sunwoo penasaran.
"Sanha pasti dibunuh kan? Gak mungkin dia bunuh diri. Jelas jelas dia dengan sengaja di gantung di situ gak mungkin dia bunuh diri, Sanha gak punya riwayat depresi." Jelas Soobin, yang lain masih merenung.. benar juga, Sanha anaknya ceria dan mereka semua tahu latar belakang keluarga Sanha dan Sanha juga anak dari keluarga yang masih utuh.
"Mau ngadain penyelidikan?" Usul Renjun, entah kenapa dia yakin kalau Sanha masih belum tenang karena tiba tiba dibunuh seperti itu.
"Oke!"
"Call!"
"Goblok, mana bisa kalian nangkap gue hahaha.."
• • • •
Awww.. Tbc:')
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020