Malam ini malam yang mencekam, hujan deras diluar sana dan petir menyambar, membuat Jinyoung bersembunyi dibalik selimutnya.
Ini yang disebut kesialan, orang tuanya yang sedang ada urusan di luar negeri dan kakaknya yang terpaksa menginap dirumah temannya karena hujan yang cukup deras, membuat Jinyoung terus ber do'a untuk keselamatan nya malam ini.
Zlaappp..
Lampu di kamarnya tiba tiba mati dan seisi rumah juga mati lampu, Jinyoung semakin mengeratkan genggaman tangannya pada selimutnya. Siapapun tolong dia, dia sedang terancam.
Ting!
[Private number]
Bae Jinyoung~
Selamat datang di neraka~
Nikmati malam indahmu ㅋㅋㅋㅋPRANG!
PYARRR~~!!
suara pecahan kaca dari luar kamarnya terdengar begitu jelas di telinga Jinyoung, kedua tangannya menutup rapat telinganya agar tidak mendengarnya,
Namun suara langkah kaki yang mendekat ke arah kamarnya terdengar jelas diiringi suara petir menyambar, menyeramkan bagi Jinyoung.
Ceklek-
"Bae jinyoung~ yuhuuu~~ eodigaseyo??"
Jinyoung bergidik ngeri mendengar suara seseorang yang dibuat buat imut malah terdengar menyeramkan,
"Bae Jinyoung~~ ready play with me? Hehehehe.."
SRET-
BLAMN!
• • • •
Seungmin berjalan santai di koridor dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celananya, banyak perempuan yang menatapnya kagum.
Anak baru sudah keren saja, bahkan terkenal. Begitulah mereka mengatakannya, itu terdengar biasa di telinga Kim Seungmin.
"Kim seungmin." Suara dingin dengan tatapan tajamnya menghadang jalan Seungmin.
"Lo harus ikut kita." Ucapnya dingin lalu meninggalkan Seungmin agar mengikutinya.
Mereka berdua terus berjalan hingga tiba di tempat yang mereka ingin tuju, Rooftop.
Disana sudah ada teman teman yang lain yang menunggu.
"Wah, udah datang ini? Bagus deh, sini duduk duduk." Hyunjin menepuk nepuk tempat di depannya, sebuah kursi yang sudah mereka siapkan untuk Seungmin.
Setelah Eric mengunci pintu Rooftop, akhirnya mereka memulai rapat-ah ralat, penyelidikan(?)
"Lo ada dimana semalam, kim seungmin?" Tanya Hyunjin.
Dengan santainya Seungmin menjawab, "gue? Di rumah, di kamar main game bareng abang gue, kebetulan dia abis dapet duit dari Mamih jadi buat di beliin game aja."
"Bukannya semalam hujan deras? Mati lampu?"
"Kayaknya lo salah tuduh orang deh, gue bukan pelakunya." Seungmin bangun dan mendekatkan bibirnya ke telinga Hyunjin,
"Lo gak boleh nuduh orang sembarangan ketua polisi Hwang." Bisiknya lalu pergi meninggalkan Rooftop.
"AAAAAAAAAAAAAA~~!!"
Tiba tiba terdengar teriakan dari dekat mereka dan dari luar Rooftop.
"Hati hati." Ucap Felix datar pada Jisung yang masih terkejut.
Kejadiannya berlalu begitu cepat, disaat dia yang sedang lengah dan ada yang berusaha mencelakainya dengan melemparkan pisau dari jarak jauh namun Felix berhasil menangkapnya. Alhasil tangannya yang terluka akibat terkena bagian tajam dari pisau itu.
Dan dari luar Rooftop pun begitu, Eric dan Sunwoo pergi memeriksanya dan melihat jasad Seungmin yang tergeletak tak bernyawa di depan mereka dengan dua pisau yang menancap di dadanya dan mata yang melotot.
Ternyata benar, bukan Kim Seungmin. Jika sudah seperti ini.. siapa yang harus mereka salahkan??
• • TBC • •
ETTT- SANTUY~ GA BOLEH TEGANG TEGANG ALL RIGHT?😉
Ini.. di unpub aja ya? >:(
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020