Warn! Panjang😢 gak kuat out ajha:( double apdet cepet² namatin ini cerita:)
4 tahun yang lalu...
"jen, kenapa jen?" Tanya Haechan saat melihat wajah Jeno yang sangat pucat. lelaki itu hanya menggelengkan kepala tapi, detik selanjutnya dia berlari ke arah kamar mandi.
Omong omong, mereka sedang berada di rumah Jeno, ada Sunwoo, Renjun, Haechan, Hyunjin, Jisung dan Jaemin jangan tanya kemana sisanya, tentu saja 3 lainnya sudah berbeda alam dan sisanya.. tidak tahu.
Hoekk... Hoekkk....
Hoekk...
Haechan terkejut saat mendengar suara muntah dan segera berlari menghampiri Jeno yang ada di kamar mandi, diikuti Jaemin dan Hyunjin yang kepo.
"Eh eh, jen lo kenapa sih??" Tanya Haechan udah kelihatan banget kalau dia khawatir apalagi Jaemin yang ada di belakangnya bareng Hyunjin yang hanya memasang wajah santainya.
Jeno hanya menggeleng namun dia terus muntah muntah, keluarnya juga cuma air liurnya dan sebagai sahabat yang baik-Haechan memijit tengkuk Jeno supaya pemuda itu lebih mudah mengeluarkan isi perutnya-itu pun disuruh Jaemin.
Setelah merasa agak baikan, Jeno kembali ke ruang tamu dan duduk disalah satu sofa yang panjang disusul Haechan dan Hyunjin, sedangkan Jaemin pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat.
"Eh, gue tiba tiba pingin seblak anjir. yang pedes tuh, enak banget. chan.. beliin ya~?" bujuk Jeno, Haechan udah ogah ogahan kalau begini.
"Ada yang gak beres deh sama lo, jen. Mending ke psikiater sana siapa tau lo tahu punya masalah apa." Canda Haechan.
"Enggak! Gue beneran pingin seblak, chan!" Pekik Jeno tak terima saat dirinya diejek Haechan.
"Hadehh.. iya iyaaa.. gue berangkat nih.." dengan malasnya Haechan memakai jaket jeansnya dan mengambil salah satu kunci motor yang ada di gantungan dekat tangga lalu pergi meninggalkan kediaman Lee.
Tak lama kemudian, Jaemin kembali dengan segelas teh hangat dan memberikannya ke Jeno.
"Nih, jen diminum dulu biar anget tenggorokan lo,"
"Thanks, jaem."
"Kayaknya lo ngidam deh, jen." Celetuk Sunwoo yang berhasil di lempari bungkusan permen karet dari Hyunjin.
"Jangan asal ngomong, sun!"
Sunwoo melotot tak terima lalu melempar bungkusan permen karet itu balik ke Hyunjin, sebelum Sunwoo kembali menyuarakan isi hatinya Renjun sudah lebih dulu menyela.
"Siapa tahu sunwoo bener." Kini Renjun berbalik menatap Jeno dan meletakkan stik ps begitu saja, "gue tanya ke lo, jen. udah berapa kali lo ngelakuin itu sama siyeon? Gue tau kalau lo ngelakuin itu kan?"
Jeno gelagapan, kok bisa Renjun tahu? Padahal Renjun cuma nebak doang tapi, otaknya Renjun itu jauh lebih pinter dari Jeno kan bisa jadi-
"Enggak lah! Gue gak pernah! Mentok mentok ya ciuman aja!"
"Gak usah bohong, jen! Lo sendiri kok yang bilang ke kita kalau lo pernah sama siyeon, bahkan lo bilang kalau lo ketagihan dan pingin lagi." Sahut Jisung menatap tajam Jeno, dia marah. tapi dia juga marah ke Renjun. mereka jadi kalah gara gara Renjun yang tiba tiba diem dan bikin mereka kalah game.
Renjun lagi lagi menatap tajam Jeno, kini Jisung, Sunwoo dan Hyunjin ikut ikutan natap Jeno tajam supaya temen mereka ini mau jujur.
"Gue tanya sekali lagi, lee jeno----udah berapa kali lo ngelakuin itu sama siyeon?" Tanya Renjun datar. dia sendiri geregetan karena Jeno gak mau jujur sama dia. padahal mereka juga susah seneng bareng-ini kok malah...?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020