[4]

369 37 2
                                    

Jeno mendengus, kenapa dari sekian banyaknya murid di sekolah ini kenapa dia harus bertemu dengan dia?? Jeno tidak habis pikir, apa sekarang dia berprofesi menjadi penguntitnya? Huh?

"Ngapain sih lo??" Tanya Jeno sinis, sedangkan dia tersenyum manis membuat Jeno mual melihatnya.

"Kok Jeno kasar? Aku kan cuma mau lihat muka kamu," ucapnya dengan nada yang dibuat sok sok imut, jika saja dia bukan perempuan, pasti Jeno sudah menggeplaknya dari tadi.

"Ck. Ngalangin jalan aja lo, minggir ah!" Jeno mendorong tubuh perempuan itu sehingga tubuhnya oleng dan jatuh karena tenaga Jeno tidak main main.

"JENO~~ ih! Tolongin aku~~"

Menghiraukan teriakan menjijikkan perempuan tadi, Jeno pergi meninggalkannya, Jeni hanya ingin mencari ketenangan. Entah kenapa hatinya sangat tidak karuan.

• • • •



Berbeda dengan Jeno tadi, Lia sangat kesal ketika melihat cowok tinggi yang berdiri di depannya ini, menghalanginya untuk mengambil sebuah buku di rak yang berada di belakang tubuh cowok ini.

"Ck. Minggir, bin!" Bukannya minggir, Soobin malah menghalangi jalan Lia, mau tak mau Lia harus mendorong tubuh Soobin dengan sekuat tenaga walau akhirnya tidak berhasil juga.

"Mau apa sih, yang? Mau di ambilin buku? Jangan rajin rajin kek jadi cewek, sekali kali gak ngerjain tugas juga gak-

"Bacot, bin! Suka suka gue dong, kok lo malah ngatur ngatur sih?! Hidup hidup gue juga napa-

Cup!















































"Oh my gosh.. sumpah.. gue gak lihat gue gak lihat gue gak lihat gue gak-ASTAGFIRULLAH SAIPUDIN NGAGETIN aja!"

"Hehe.. hai Yeji.."

"Sumpah, ric. Gue jijik denger suara lo."

"EH- NENG YEJI!! TUNGGUIN AA' DONG~ NENG!! HWANG YEJI IH~"

"HEH KAMU!! LUPA YAAA??? INI PERPUSTAKAAN DILARANG BERISIK!!!"



• • • •





"Yeon, mau makan apa?" Tanya Shuhua ke Siyeon. Saat ini mereka berdua berada di salah satu meja di kantin, mereka lapar.

"Bakso udang aja, ha." Jawab Siyeon yang menampakkan bibir pucatnya, sepertinya dia telat makan tadi.

Shuhua berdecak, ia sudah tahu jika Siyeon seperti ini pasti masalah telat makan, kebiasaan! "Tunggu bentar, gue pesen dulu!"

"Oke sip, makasih yaa."

Saat di perjalanan menuju stan bakso, Shuhua merenung sejenak.. tunggu.. sepertinya ada yang janggal deh..

"Bakso udang? Bukannya dia gak suka seafood ya?" Gumamnya.

Dilain tempat, Siyeon meremas perutnya yang sakit, argh! Dia telat makan dan sialnya stok makanan di kulkas habis.

"Loh??? Siyeon?!! Lo kenapa??" Bomin dengan paniknya datang menghampiri Siyeon yang meringkuk di atas karpet yang ada di ruang tamu.

"Argh, kayaknya gue telat maka deh, min."

Bomin panik, dia harus apa?? Apa harus dibawa ke rumah sakit?? Atau Bomin hanya perlu bertanya dia mau makan atau tidak??

"Yeon, mau makan gak?" Tanya Bomin hati hati takut Siyeon malah mengamuk namun, jawaban Siyeon membuat Bomin menghembuskan nafas lega.

"Iyaa. Gue laperr~~ pingin bakso udang, min~~"

Argh! Mendengar Siyeon berkata imut seperti itu membuatnya gemas..



































































...tidak apa kan jika dia menaruh perasaan pada Siyeon?

Tbc:v

Maaf, konfliknya belom muncul.. belom saatnya kekekeke..

[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang