"2+3. Maksudnya apa sih?" Renjun terus bergumam di meja belajarnya, di depannya sudah ada stiky note bertuliskan angka 2+3 tersebut, dia tidak bisa lama lama menyimpan barang yang bisa dijadikan bukti tersebut.
"Dua ditambah tiga... Lima kan? Apa hubungannya sama pelakunya..??"
"Lima.. lima.. apa itu tanggal lahir? Atau bulan? Hah!! Siapa sih yang bisa di percaya?!"
"RENJUN!! MAIN HAYUK~~!!"
Renjun membuka jendela dan terlihatlah Sunwoo dan Haechan melambaikan tangan ke arahnya.
"TURUN JUN~!! AYO KITA REFRESHING~~!!" teriak Haechan, Renjun mengangguk lalu menutup jendelanya dan turun ke bawah menemui kedua temannya itu.
"Lo kemana aja sih selama ini? Ngilang mulu, sejak Sanha sama Jinyoung pergi semuanya jadi kacau termasuk pertemanan kita.. Soobin yang hilang entah kemana ditambah elo yang gak mau keluar rumah. Lo tau gak? Kita juga saling diem dieman gara gara masalah ini." Ujar Sunwoo murung, Renjun hanya mendengarkan.
"Tunggu! Ayo ikut gue!" Sentak Renjun sembari menarik tangan Sunwoo dan Haechan.
"Eh eh, mau kemana sih??" Tanya Haechan.
"Ayo ke ruang bawah tanah gue."
• • • •
4 tahun kemudian...
"JAE, JOO, NANA~~!! KALIAN SUDAH BANGUN KAN~~??"
Tak ada sahutan. Siyeon menghela nafasnya, wanita dengan apron hijau itu berjalan ke arah kamar anak anaknya.
Saat membuka kamar anak anaknya, dia hanya melihat Nana yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, dua kakaknya masih terlelap di atas kasur mereka.
"Astagaaa.."
"Nana, kamu ke meja makan duluan ya? Biar Mommy bangunin kakak dulu, nanti kita nyusul," ujar Siyeon pada Nana sembari mengusap surai kecoklatan milik putrinya ini.
"Iya, Mom!" Pekik Nana senang lalu berlari menuju dapur.
Siyeon memijit pelipisnya sebentar lalu menarik paksa selimut yang membungkus kedua tubuh mungil putranya itu,
"LEE HYUNJAE, LEE HYUNJOO!! BANGUN!!" Teriak Siyeon sembari menarik kedua tangan putranya agar terbangun.
"Aaaaa~~ Mom~~ kita masih ngantuk.." ucap Joo dengan suara khas bangun tidurnya, sedangkan Jae sudah mengucek matanya sembari berjalan ke arah kamar mandi.
"Hari ini kan kamu sekolah, ayo bangun!" Tak ada jawaban. Siyeon mengambil ancang-ancang untuk menggendong Joo tapi, sebuah teriakan melengking dari arah dapur menghentikannya.
"DADDY~~~!!!"
Siyeon mendengus sebal lalu membantu Joo untuk bangun, setelah Joo bangun dia kembali ke dapur dan melihat Nana yang sudah berada di pangkuan Bomin.
"Ish, min kamu gak ada kuliah?" Tanya Siyeon. Bomin hanya menggelengkan kepalanya sembari menyuapi Nana.
Tidak memperdulikan Bomin yang menyuapi Nana, Siyeon melepaskan apronnya dan kembali ke kamar si kembar.
Ceklek-
Ah, rupanya mereka sudah siap, "anak anak, ayo sarapan." Titah Siyeon yang dibalas anggukan oleh double J itu.
Setelah sarapan Siyeon dan Bomin mengantarkan si kembar ke sekolah mereka, kebetulan sekali mereka bertemu dengan Jiyeon, Hwall dan Lani.
"Wah wah wah, keluarga bahagia ini udah mau berangkat aja," goda Jiyeon.
Siyeon mendelik, "heh! Lo yah yang keluarga bahagia. Lengkap, ada anak, ayah sama ibu. Lah gue?"
Memang mereka tidak pernah mengubah panggilan mereka walau sudah punya anak, bukannya menjadi contoh yang baik malah.. hm.
"Udah udah, malu tau dilihatin anak kecil, kalian udah tua juga ngapain berantem-
"KITA GAK TUA YA!! BARU UMUR 23 KOK!!" sentak Jiyeon dan Siyeon bersamaan.
Hwall menghela nafasnya, daripada mendengar ocehan istrinya dan iparnya lebih baik dia menggendong Lani dan menjauhkannya dari kedua orang tua yang tak tahu umur itu.
"HEH!! LEO MAU KEMANA?? TUNGGUIN IH!"
• • TBC • •
Okeh, segini dulu..
Edit (21 juli 2020): bentar... UNTUK OKNUM BERNAMA HEO HYUNJOON... KENAPA KAMU SEMAKIN HARI SEMAKIN GANTENG SIH?!!!😭😭😭 JUGAAAA... POSTINGANMU DI IG TUH.. AAAAAAAAAAAA paling ditungguin pokoknya😭😭😭😭😚
Btw. Happy birthday uri eonni choi Jisu(lia)😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020