Drtttt~~ Drrtttt~~
Pick me~~ Pick me~~ Pick me~~ Pick me~~
Pria itu merutuki kebodohannya-ralat, ini kebodohan adiknya yang seenaknya mengganti nada dering telepon miliknya. Kurang kerjaan sekali dia.
'Setan🖕'
Pria itu menatap empat pria yang seumuran dengannya sebentar lalu menggeser tombol hijau.
"Ada apa-
"yAA!! LO DIMANA BNGSD?!!"
"berisik! Ada apa? Sepenting apa sih sampai nelpon gw?!" Geramnya, pasalnya suara adiknya ini benar benar tak main main kerasnya. Dia saja berteriak sedikit sudah batuk batuk.
"LO DICARIIN MAMA SAMA PAPA GOBLOK! BARU JUGA BALIK DARI LA GAK LANGSUNG PULANG!! BUKANNYA JUNKYU UDAH JEMPUT LO KAN?!"
"Cih. Lo sendiri baru balik dari Aussie." Cibir pria itu.
"BILANG AJA IRI! GUE DARI AUSSIE KETEMU HUI!! KASIAN DEH LO GAK KETEMU WKWKWK."
Pria itu mendengus kesal, ingin memutuskan hubungan tali persaudaraan ini namun dia masih sayang nyawanya. Bisa bisa dibantai Mama-nya jika sampai ia memutus hubungan dengan adiknya.
"Terserah." Pria itu memutar bola matanya jengah, adiknya ini benar benar suka basa basi. "Cepetan mau ngomong apa, Park Jihoon!"
Pria diseberang sana terkikik geli, kakaknya sangat tidak sabaran.
"GUE ADA INFO NIH! MAU TAU GAK?"
Pria ini berdecak, "gak usah teriak." Bahkan tidak di loudspeaker pun Hyunjin, Felix, Sunwoo dan Jisung bisa mendengar suara adiknya ini.
"GINI NIH! GUE DAPAT INFO KALAU MAMA HAMIL LAGI WEKAWEKAWEKA!!!"
"TAPI EH TAPI YHA~~~ KAYAKNYA PAPA KEBOBOLAN TUH WKWKWK--
TUT- Tut.
Pria itu langsung mematikan sambungan teleponnya. Berdecak kesal. Penderitaannya akan bertambah. Satu Jihoon yang mirip dengan tingkah absurd Papa-nya saja membuatnya muak, sekarang akan ada yang kedua? Huh.
"Bagaimana? Kalian pasti kenal orang ini kan?" Dengan smirknya yang mampu membuat wanita manapun menjerit, pria ini kembali berucap, "tidak mungkin kalian tidak mengenal sahabat kalian sendiri."
• • • • •
Sembari menunggu sup rumput lautnya matang, Siyeon memutuskan untuk menyiapkan beberapa jus jeruk terlebih dahulu untuk si kembar.
Omong omong hari ini adalah hari ulang tahun si kembar.
Lee Hyunjae. Lee Hyunjoo. Lee Nana akan berusia 5 tahun.
Siyeon sendiri tidak menyangka jika ia telah membesarkan anak anaknya hingga saat ini. Siyeon rasanya ingin menangis saja mengingat perjuangannya dulu.
Ting!
Siyeon buru buru mematikan kompor lalu membawa se-panci sup rumput laut yang sudah matang. 2 bulan belajar memasak dari kakaknya sudah membuatnya bisa menjadi ibu rumah tangga yang hampir sempurna.
Setelah menyiapkan nasi, kimchi, sup rumput laut dan juga steak daging kesukaan Joo, jus jeruk dan air putih. Pesta sudah siap dilaksanakan.
Ibu tiga anak itu melepaskan apron kebanggaan nya lalu mencuci kedua tangannya, dan berjalan menuju luar rumah.
Pasti Jiyeon dan anak anak sudah sampai. Ngomong ngomong kue nya sudah di titipkan pada Hwall, dikirim sesuai desain serta rasa keinginan si kembar.
Ceklek-
Siyeon memasang senyum semanis mungkin untuk menyambut si kembar yang pastinya akan berlari dan memeluknya ketika pulang dari sekolah-
Namun wanita itu tidak merasakan pelukan atau apapun, kedua matanya dibuka secara perlahan dan...
Disambut oleh senyuman seorang pria yang sangat ia hindari akhir akhir ini.
Lee Jeno.
"Hai, senyum kamu manis." Pujinya. Namun Siyeon bukanlah dirinya yang dulu akan dibuat terbang oleh pujiannya, Siyeon rasanya ingin mengusir pria ini namun urung ketika netranya menangkap sosok yang ia tunggu tunggu.
"MOMMY~~"
TBC--
Kira kira.. pria misterius itu sapa sih? Kakaknya Park Jihoon? Park Jihoon Treasure:) bukan Park Jihoon Wanna one:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓
Fanfiction(COMPLETED) [16+] "salah satu dari mereka berkhianat. Tidak ada lagi yang namanya persahabatan." © Kubukansupermen,2020