[24]

257 24 4
                                    

"HAPPY BIRTHDAY JAE, JOO, NANA~~"

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU~~"

"YEHEY~~"

"Make a wish, lalu tiup lilinnya." Titah Siyeon. Si kembar mengangguk lalu meniup lilinnya bersama sama.

"YEYY!!!" pekik girang si kembar+Lani.

Setelah meniup lilin, Siyeon memotong kue nya satu persatu dan membagikannya kepada si kembar, Lani, Jiyeon, Hwall, dan errr... Jeno.

Jiyeon dan Hwall membantu anak anak untuk pindah ke meja yang khusus untuk anak anak yang berada di belakang rumah, tepatnya dibawah pohon mangga yang sudah dihiasi lampu lampu tumblr.

Setelah mengurus anak anak. Kini orang dewasa itu saling diam dan saling menatap. Jeno tidak bisa menyembunyikan raut keterkejutannya ketika melihat Jiyeon.

Dia tidak pernah tahu bahwa Siyeon memiliki kembaran. Sangat mirip, namun yang membedakan adalah Jiyeon lebih swag. Pasangan macho kalau kata Jeno.

"Jadi ini yang ngehamilin adek gue?" Jiyeon berdecak kesal ketika melihat mata indah Jeno. Pasti mata ini yang membuat adiknya jatuh sedalam dalamnya.

Jeno sudah susah meneguk ludahnya ketika pertanyaan dengan nada dingin itu terlontar.

"Kenapa lo berani muncul ha?!" Jiyeon kembali bertanya, "dasar cowok gak bertanggung jawab! Mau enaknya doang. Gue potong ttd lo mampus!"

"Ay, udah udah. Kenapa ngeladenin dia sih? Gak usah diladenin ya? Ini urusan mereka kita gak berhak-

"Kamu ngebela dia?! Kamu mau jadi buaya kayak dia?! Iya, Leo?!" Nada bicaranya sedikit meninggi. Seakan tidak terima suaminya seperti membela Jeno.

Jeno sudah kotar-katir. Duh, tapi disisi lain dia rasanya ingin mengejek Hwall habis habisan. Cowok seperti dia bisa bucin akut dengan kembaran Siyeon? Ajaib.

"Idih? Siapa yang ngebela dia coba?" Hwall mendengus, "yaudah. Aku diem. Mau main sama anak anak aja kalau gitu-

"Eh? Ya jangan dong! Kamu ngambek sama aku? Mau ninggalin aku jadi obat nyamuk disini? Tega ya?" Jiyeon menahan pergelangan tangan Hwall yang beranjak menuju meja anak anak, "tidur diluar!"

"Iya iya aku duduk nih. Nih. Duduk." Tapi istrinya masih menatapnya tajam, "apa lagi? Mau dipangku?"

Jawaban yang berbeda dari biasanya, Jiyeon malah mengangguk lalu berdiri dan menghampiri suaminya. Duduk diatas pangkuan Hyunjoon.

Hm.

Siyeon rasanya memanas. Tidak dia tidak cemburu. Tapi, haruskah didepannya?! Dengan posisi dia yang single?!!

"Dasar pasangan jinah!" Siyeon mencibir,

"Yeon,"

"..."

"Siyeon,"

"...."

"Please, maafin aku."

"..."

"Lee Siyeon,"

"Enak aja main ganti ganti marga! Situ siapa?! Punya duit berapa ha?!!" Siyeon memekik tak terima, Jeno malah tersenyum puas.

"Aku punya seluruh uang buat kamu. Buat keluarga kecil kita." Pria bersurai hitam itu menggenggam tangan Siyeon, "kamu mau kan membangun semuanya kembali? Sama sama. Kita sama anak anak? Mereka anak aku kan?"















"SO SWEET GILAAA!!! LEO BAHKAN GAK NGELAMAR GUE KAYAK GITU!!" Teriakan Jiyeon membuat dua insan ini menjauhkan diri mereka, namun masih tak melepaskan tautan tangan mereka.

"Loh? Kok kamu ganggu mereka? Bukannya aku ngelamar kamu dulu di Dubai? Masih kurang?" Hwall bertanya, Jiyeon tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, lalu kembali mengalungkan kedua tangannya di leher suaminya.

Ayo kembali ke pasangan ini, "gimana? Kamu mau kan?" Jeno kembali bertanya.

"Jen, kayaknya gue gak bisa-

"JADI INI DADDY KITA YHA????" Jae dan Nana berteriak nyaring, tepat disebelah tempat duduk Jeno.

Jeno tersenyum manis kepada mereka berdua lalu mengusap surai hitam legam milik gadis kecil yang sangat mirip dengan Siyeon ini, "tanya Mommy kalian aja ya?"

"BENERAN MOM????" kedua mata polos itu berbinar-binar, menandakan bahwa saat ini mereka benar benar bahagia dan berharap jawabannya adalah 'iya'

Ini waktunya ya? Beneran gue harus kasih tau? Mereka gak akan benci sama gue kan?

".....iya."






BRUK!













TBC--


Ha? Suara apaan tuh? Wkwk.

Jadi sayang deh sama sider hehe😘 dapet salam dari cowok ganteng.

[1] Responsible - L.jeno Ft.00L✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang