Harapan

435 83 25
                                    

Ruang interogasi.

"Apa motif kamu membunuh dia?"
"Saya gak ada motif apa-apa pak, saya cuma mau selametin istri saya saja yang diculik sama dia"
"Dari tadi kamu bilang culik lagi culik lagi, mana buktinya kalau Bagas itu nyulik istri kamu?"

Gian terdiam seketika saat polisi yang sedang bersamanya ini menanyakan bukti.

"Ya- saya gak ada buktinya pak, tapi bapak harus percaya pak"
"Bagaimana saya harus percaya, saya tau dulu pun kamu pernah memukuli korban"
"Bapak tahu?"
"Ya, papahnya bilang pada saya"
"Itu saya bisa jelasin pak, saya pukul dia karena dia udah kurang ajar pada istri saya"
"Kamu dari tadi selalu bawa-bawa istri kamu ya. Terus saya juga tahu kamu terlibat jaringan Alfaro yang 1 tahun lalu saya lumpuhkan"

Kali ini Gian benar-benar tak bisa berkutik. Berbicara pun tak bisa.

Gian mengepalkan kedua tangannya perlahan dengan gemetar.

Ya Allah aku serahkan semua padamu. Batin Gian menunduk.

Terlihat polisi yang di hadapan Gian tersenyum begitu lebar.
Mahesa Hutapea lengkapnya.

Mahesa berdiri berjalan menuju speaker, tak lama ia mematikan speaker dengan cepat.

"Lo gak inget gue?" Tanya Mahesa membuka topi dan kacamatanya yang membuat Gian menatapnya cepat.

Gian berusaha mengingat dan tak lama kedua matanya terbuka lebar.

Hesa. Batin Gian terkejut.

"Inget?" Tanya Mahesa kembali yang membuat Gian menjambak rambutnya.

"Long time no see bro!"
"Gimana? Ketemu lagi sama orang yang dulu Lo tikung?" Tambah Mahesa yang membuat Gian begitu frustasi.

"Hes gue bisa jelasin itu"
"Gak perlu Nuc, Lo udah bikin gue menderita gara-gara Lo bawa pacar gue pergi, Lo tau Lo itu sahabat gue tapi Lo malah bawa pergi Kim dari gue Nuc! An****!!"
"Gue minta maaf hes sama Lo"

Bugh. Mahesa memukul Gian.

"Setelah Lo tidurin dia Lo bilang maaf ke gue?"

Gian menatap Mahesa dengan mata yang begitu sendu.

"Maaf hes gue minta maaf sama Lo gue tau gue salah gue minta maaf Hesaa"

Bugh. Mahesa kembali memukul Gian dengan wajah yang begitu emosi.

"GUE PASTIIN GUE BAKAL KIRIM LO KE NUSAKAMBANGAN KALAU PERLU GUE KIRIM LO KE KEROBOKAN!" Tegas Mahesa kemudian ia keluar pergi dari hadapan Gian.

_

Btw. Kalian tahu kan penjara Nusakambangan?
Kalian juga tau kan gimana seremnya penjara itu?

Dan, pasti kalian asing sama penjara Kerobokan, atau sudah tahu?

Penjara Kerobokan juga sama seram nya seperti Nusakambangan.
Namun Kerobokan kebanyakan narapidananya itu orang luar negeri.
Katanya sih napi nya sadis-sadis.

_

Terlihat Gian yang tengah menangis penuh penyesalan.

Tak lama pintu pun terbuka, Gian melihat Nadin masuk lalu duduk di hadapannya.

"Nadin" lirih Gian.

"Gian Lo tenang aja, gue bakal jadi pengacara Lo. Sekarang juga Lo jelasin ke gue dari awal Lo ketemu sama korban"
"Bukan cuma itu Nad" lirih Gian kembali dengan tangisnya.

"Maksud Lo?"
"Polisi tau gue dulu pengedar"

Nadin benar-benar terkejut mendengar pernyataan Gian.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang