Milik-NYA

539 74 77
                                    

Sedikit cerita kehidupan Raina & Gian saat menginjak usia 15 tahun.

Kehidupan Raina

Terlihat Nayla yang menyisiri rambut panjang Pelangi sambil bersenandung.

"Bu" panggil Raina.

"Mm?"
"Minta uang Bu buat beli sepatu, sepatu Raina udah rusak"
"Minta ayahmu! Uang ibu khusus buat Pelangi aja!"

Terlihat Raina yang menahan keras air matanya agar tak jatuh.

Raina pun dengan cepat menghampiri ayahnya.

"Ayah"
"Apa?"
"Sepatu Raina rusak, Raina minta beliin baru yah, kalau enggak Raina minta uangnya aja"
"Kamu gak punya duit?"
"Gak punya yah"
"Pelangi bilang kamu abis malakin dia terus malakin temen-temen kamu disekolah!"

Terlihat Raina terkejut setengah mati.

"Astaghfirullah, enggak yah, aku sama sekali gak seperti apa yang ayah sebut tadi"
"Pergi sana! Males ayah beliin kamu sepatu!"

Raina pun menangis dengan sangat pilu dihadapan ayahnya.

"Ayah sepatu Rara rusak"
"Ayah akan belikan kamu sepatu, kalau kamu minta maaf sama Pelangi"
"Tapi aku gak salah yah"
"Kan, emang dasarnya kamu membangkang!"

Raina pun berlari meninggalkan ayahnya menuju kamar.

"Ya Allah, hidup aku kok kaya gini banget sih, punya ibu dan ayah tapi kaya gak punya, setiap hari harus makan fitnahan Pelangi, ya Allah kapan ini berakhir?" Lirih Raina dengan air matanya.

Kehidupan Gian

Kedua mata Gian benar-benar terlihat begitu emosi saat melihat ibu nya yang sedang melakukan hal yang tidak pantas di dalam rumah.

"Hey Putra, kamu udah pulang nak, kenalin, Om Feri, pacar Mamah"
"Mamah? Kok kaya jab***!"

Plak. Wanda menampar keras pipi kanan Gian.

"Brengsek!"
"Feri nama Lo? Ayo Fer berantem yo sama gue"
"PUTRAA!"
"Lain kali di kamar!, gak usah di di deket pintu, bikin mual aja!"

"Mazin!"
"No, anda jangan panggil saya Mazin! Karena mulut Anda itu tidak pantas untuk memanggil nama itu!"
"Putra, cukup! Kamu gak sepantasnya bicara seperti itu sama mamahmu"
"Feri! Jangan ikut-ikutan dah! Gue gak kenal sama Lo, asal Lo tau ya, kemarin nih baru kemarin, cewek ini tuh kerumah bawa laki-laki beda lagi. Kekakuan nya sama kaya apa yang Lo lakuin tadi sama dia nih! Pinter dong Feri, kalo gue jadi Lo, gue sih datengin  tu cowok, gue bunuh dah tuh!"
"PUTRA CUKUP!"

Terlihat Wanda yang mengambil sebotol Wine miliknya.

"Kamu mau Mas?"
"Kamu aja aku lagi males"

Dengan cepat Gian mengambil Wine milik Wanda lalu ia meminumnya tanpa sisa.

"PUTRA!"
"Pergi Lo semua!"
"Putra, nak"
"Pergi!!!"
"Sayang"
"Gue bukan anak Lo ya, pergi sana!"

Terlihat Gian yang setengah mabuk.

"Ayo mamah bantu ke kamar ya"
"Jangan pegang gue!"

"Astaga! Gian"
"Pah"
"Kamu mabuk?"
"Enak pah minuman cewek itu! Mahal kayaknya, Gian baru ini nyobain, pah nanti beliin ya hehe"
"Wanda!"
"Apa?"
"Kamu benar-benar keterlaluan!"
"Apa salahnya aku, dia yang ambil paksa minuman ku"
"Cukup Wanda! Kamu liat dong anak kita jadi kaya gini!"
"Kok kamu malah marah si mas?"
"Ya jelas aku marah lah"

Pertengkaran antara Agra dan Wanda pun semakin memanas.

Gian pun tersenyum dalam mabuknya.

Ia menarik lelaki yang bernama Feri kesampingnya.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang