All Of Me-John Legend

623 78 26
                                    

Huacimmmmm.
Huacimmmmm.
Huacimmmmm.

"Giann" teriak Raina lemas.

"Iyaaa"
"Siniiii"

Gian dengan cepat menghampiri Raina yang berada dikamar.

"Kenapa?"
"Ada obat gak?"

Gian mendekat pada Raina dan memegang dahi istrinya.

"Kamu kena flu, aku ambil obatnya dulu yah"

Raina mengangguk sambil memegang kepalanya.

"Giannn" teriak Raina kembali yang membuat Gian tersenyum tipis.

"Apaaa, nanti yah aku lagi cari obatnya dulu"

Raina tak menjawab Gian yang membuat Gian terdiam khawatir.

"Mommy?" panggil Gian namun Raina tak menjawab.

Gian pun bergegas menuju kamarnya untuk melihat Raina.

Terlihat Raina yang tengah menepuk-nepuk Sabira lembut.

Gian pun menghampiri Raina lalu memeluk istrinya dari belakang.

"Aku pikir kamu kenapa"
"Tadi Biya bangun tapi gak nangis, makanya aku diem pas kamu manggil"

"Mana obatnya" tambah Raina yang membuat Gian melepas pelukannya perlahan.

"Aku gak tau"
"Aku pusing banget Gian"
"Yaudah aku cari dulu deh"

Raina menahan Gian cepat.

"Udah deh gak usah pergi-pergi terus"
"Aku kan disuruh kamu cari obat tadi"
"Gak usah, gak jadi, kamu disini aja"
"Aku ambil koyo aja gimana?"
"Ada?"
"Ada, sisa 2"
"Yaudah bawa sini"

Dengan cepat Gian berlari untuk mengambil koyo.
Tak lama Gian kembali pada Raina membawa koyo.

Gian pun membuka koyo tersebut dan ia bacakan alfatihah dengan jelas lalu ditempelkan koyo tersebut pada dahi Raina dengan lembut.

"Cepet sembuh yah" ucap Gian yang tak lama mencium keningnya.

"Makasih ya Daddy"

Saat Gian ingin mencium nya. Raina pun menolak.

"Kenapa?"
"Aku lagi flu, nanti nular"
"Gapapa"
"Matamu gapapa! Kalo sakit semua Biya siapa yang urus!"
"Hehe! Iya deh iya, yaudah kamu istirahat yah, aku mau beresin bekas selamatan tadi, masih berantakan di luar"
"Maaf yah sayang aku gak bisa bantuin kamu" lirih Raina memegang tangan suaminya.

"Iya, gapapa tidur yah i love you"

Raina pun memejamkan kedua matanya perlahan.

Gian pun pergi meninggalkan Raina untuk merapihkan rumahnya.

20 menit Gian sudah merapihkan rumahnya.

"Ya ampun ini rumah kecil-kecil bikin cape juga ya kalo dibersihin gini!"

"Terkahir nih" tambahnya yang mencuci piring.

10 menit Gian mencuci piring beserta teman-temannya.

Saat Gian ingin mandi, ia melihat baju kotor yang disimpan oleh Raina diember dekat pintu kamar mandi.

"Cape sih, tapi cuciin aja lah, kasian Raina, dia kan lagi sakit" gumamnya yang langsung mengambil ember tersebut lalu ia bawa masuk ke kamar mandi.

Bagi Gian membersihkan rumah, mencuci piring dan mencuci baju itu pekerjaan yang biasa ia lakukan saat dulu. Jadi tak ada kendala sedikit pun bagi Gian mengerjakan pekerjaan rumah yang biasa wanita sering lakukan.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang