Fam(ily)

346 63 24
                                    

"Pak?"
"Pak?"

Seseorang memegang bahu Gian yang membuat Gian membukakan kedua matanya cepat.

"Apa? Ada apa Galuh?" Tanya Gian yang kedua matanya belum terbuka sempurna.

"10 menit lagi ada meeting Pak sama Pak Habibie"
"Ya Allah, ini udah jam berapa gitu?"
"Jam 1 Pak"
"Kenapa pada gak bangunin saya waktu adzan Dzuhur?"
"Kita gak tega bangunin Bapak tadi"
"Saya sholat dulu, kamu siapin semua nya ya Galuh, maaf saya minta tolong"
"Baik pak"

Galuh pun pergi meninggalkan Gian.

Terlihat Gian yang memainkan ponselnya.

Mas Raina :

Assalamualaikum

Sayang udah makan belum?

Obat nya jangan lupa di minum ya

Doain aku ya, aku mau meeting sama orang ternama nih.

I love you sayang

____

"Pak?"
"PAK" panggil Galuh yang berhasil mengejutkannya.

"M-mohon maaf Pak, saya minta maaf"
"Bapak Gian kenapa? Sakit?"
"Enggak Pak maaf ya Pak"
"Lelah sekali bapak Gian kelihatannya"

Gian pun mengucek kedua matanya yang masih menahan kantuk.

"Saya ijin ke toilet dulu ya Pak" ucap Gian pada klien nya.

Gian pun dengan cepat pergi menuju toilet.

Terlihat Gian yang tengah mencuci mukanya.

"Ya Allah ngantuk nya, sumpah kali ini aku gak bisa nahan" gumam Gian yang tak lama pergi keluar untuk menghampiri klien nya.

Sudah 3 hari ini Gian selalu menjaga Raina dari ia pulang kerja pukul 9 malam sampai adzan subuh, tanpa tidur semenit pun.

***

"Pak untung pak habibie baik ya pak" ucap Galuh sambil menyupiri Gian.

"Mmm"
"Pak, ngantuk banget emang?"
"Duh galuh dari tadi kamu ngomong terus, bentar ya saya tidur dulu, kamu tau alamat rumah saya kan?"

Galuh pun terdiam menutup mulutnya.

"Tau gak?" Tanya Gian.

"Tau pak"
"Iya, anterin saya yah"
"Baik Pak"

Terlihat Gian yang tengah tertidur di kursi belakang.

Duh gue kasian banget liat pak Gian. Pasti dia cape banget, secara dia di kantor kerja, dirumah ngurus anak, hmm semoga Bu Raina cepet sembuh ya Allah aamiin. Batin Galuh menatap Gian di kaca spion lalu kembali fokus menatap jalan.

Waktu menunjukkan pukul 9:40 PM

"Pak, Pak Gian" panggil Galuh yang membuat Gian terbangun dari tidurnya.

"Udah sampe ya?"
"Udah pak"
"Ayo, masuk dulu kamu makan dulu di dalem, temuin istri saya"
"Gak usah pak, gak enak saya"
"Ayo udah jangan malu-malu"

Gian dan Galuh pun turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum" salam Gian yang disambut hangat oleh Sabira dan Sabiru.

Terlihat Sabiru berlari menghampiri Gian lalu memeluk ayahnya erat.

"I Miss you Daddy"
"I Miss you too sayang" jawab Gian yang memegang kedua pipi Sabiru.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang