Shocked

304 59 32
                                    

Sebelum baca cerita ini.
Kalian harus banget nih play lagu Milik Afgan dan Raisa yang berjudul Percayalah.
ayo ayo playyy
Enjoy💙


"Aku tau umur ku ini udah setengah tua. Tapi cintaku pada mu tetap sama, bahkan lebih. I love you Mas Raina" Ucap Gian yang sedang bersiap untuk bernyanyi.

Terdengar suara tepukan tangan.

"Aaaaa pak Gian sweet bangettt"
"Bapak gue itu bapak gue!"
"Beruntungnya Bu Raina"

Terlihat Gian yang mengajak Raina ke depan untuk menemaninya bernyanyi.

Gian bernyanyi Percayalah milik Afgan dan Raisa dengan begitu manis.

Ditengah lagu, Gian pun memeluk istrinya begiiiiitu lama, yang membuat seisi restoran tidak sedikit meneteskan air matanya.

"Mereka gak tau gimana aku susahnya milikin kamu dulu, gimana susahnya aku nahan buat berhenti dari alkohol. Ra, terimakasih, terimakasih kamu selalu ada di belakang aku saat aku susah, sampai aku berada dititik sekarang ini. Aku sayang sama kamu"

Terlihat Raina tersenyum.

"Kamu, si cowok tukang mabok, tukang berantem, tukang mainin cewek, tukang copet, tukang ojek, tukang cendol, tukang semua tukang hehe, aku bangga sama kamu. Kamu berhasil bikin hati aku yang beku pada cinta jadi mencair sampai sekarang, kamu juga udah buktiin kamu bisa berubah itu karena Allah, bukan karena aku. Mas, aku juga sayang sama kamu"

Gian pun melanjutkan kembali lagu nya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Tiba-tiba saja, Gian melemah dipelukan Raina yang membuat semuanya terkejut.

"Mas, mas kamu kenapa?"
"Tolongg"
"Mas, Mas Giannn" panggil Raina yang kedua matanya bersiap untuk mengeluarkan air mata.

"Mas Gian"

Terlihat para staf berlari menghampiri Gian lalu membawa Gian cepat menuju mobil.

"Mas, bangun"
"Ya Allah, Mas kamu kenapa Mas"
"Mas Giannn" lirih Raina kali ini dengan air matanya.

"Ayo cepetan bawa mobilnya"
"I-iya Bu, ibu tenang ya, Pak Gian pasti gak kenapa-kenapa"

Terlihat Raina yang berlinangan air mata.

"Gak mau"
"Mas bangunnn"

Mobil pun berhenti tepat di depan rumah sakit, dengan cepat Henri staf Gian turun dari mobil lalu menggendong Gian dengan wajah yang begitu panik.

"Ayok Pak Gian, Bapak pasti baik-baik aja" lirih Henri yang sedikit kewalahan menggendong belakang atasannya.

Tak lama suster pun berlarian untuk membawa Gian.

Selang 30 detik, mobil-mobil staf pekerja pun berdatangan. Terlihat Galuh yang mendekat pada Raina lalu Raina pun memeluknya dengan tangis.

"Hen gimana?"

Henri menggeleng masih dengan wajah paniknya.

"Ya ampun"
"Gue, gue sering liat pak Gian kaya gini" ucap Henri yang membuat semuanya terkejut terutama Raina.

"Maksud kamu apa?" Tanya Raina yang menghampiri Henri.

"Ma-af Bu, beberapa kali saya liat pak Gian kaya gini, bahkan belakangan ini saya suka liat pak Gian muntah-muntah. Tapi pak Gian bilangnya masuk angin"

Terlihat Raina yang terpukul mendengar cerita Henri.

"Massss, kamu kenapa?" Lirih Raina memegang pintu ruangan Gian yang saat ini sedang ditangani dokter.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang