Keajaiban

524 73 19
                                    

Kini Gian membawa kembali Raina dan Sabira di kontrakan kecilnya.

Gian pun mengetuk pintu dengan salam.

"Kamu istirahat aja dulu, aku mau bikin makan" perintah Raina yang menidurkan Sabira.

"Gak usah Ra, aku belum laper ko"
"Eh kata siapa aku bikin makan buat kamu? Buat aku tau, aku laper!"

Gian menarik rambut Raina kencang.

"Baru pulang loh aku, udah ngajak war aja!"
"Hehe bercanda ko Gian ahelah serius amat si bapak!"
"Yaudah buru makan aku tidur dulu deh"
"Iya iyaaaa selamat tidur sayang"

Gian hanya merespon dengan senyum khasnya tak lama ia membaringkan tubuhnya di samping Sabira.

***

"Bapak Mahesa" panggil Nadin.

Mahesa menghentikan langkahnya.

"Maaf pak, saya hanya ingin mena...."

"Kasus pengedar narkoba? Lupain aja" potong Mahesa yang tak lama ia melangkahkan kembali kakinya.

Hari dimana Mahesa Hutapea mengikuti Raina yang tengah pergi bersama Sabira ke mini market pun menjadi penyebab dirinya mengucapkan kalimat yang tadi ia sampaikan pada Nadin.

Saat itu Mahesa benar-benar mengikuti Raina Anugerah hanya untuk mengetahui rupa pendamping Gian.

"Dugaan gue gak meleset! Ya si Nuca pasti maunya tuh sama yang cantik! Jangan-jangan itu pacar orang lagi yang dia bawa lari! Brengsek emang ya!!" Dumel Mahesa didalam mobilnya.

Tak lama Mahesa menghampiri Raina dengan cepat.

Btw Mahesa sedang tak memakai seragam.

Raina terkejut sudah ada pria yang berdiri di depannya dengan tiba-tiba.

"Maaf, siapa?" Tanya Raina sedikit takut.

Mahesa menjulurkan tangannya pada Raina.

"Gue temennya Nuca"

Raina tersenyum lega saat pria yang dihadapannya menyebut nama suaminya.

Raina pun membalas juluran tangan Mahesa dengan senyum.

"Gue Raina"
"Ini anak Lo?" Tanya Mahesa yang kedua matanya tertuju pada Sabira.

"Iya, anak gue sama Gian"
"Gian?"
"Nuca maksudnya"

Mahesa tersenyum.

"Ngopi yo, kita ngobrol-ngobrol sambil ngopi aja, kasian juga anak Lo kepanasan"
"Sorry bang, gue gak bisa"
"Loh kenapa?"
"Gak enak bang, takutnya jadi fitnah hehe" ucap Raina menggaruk dahinya yang tak gatal.

Mahesa pun tertawa kecil.

"Gue yang tanganin kasus Nuca" ucap Mahesa yang membuat Raina terkejut.

Raina pun menatap serius Mahesa masih dengan wajah terkejut.

"Pak Mahesa Hutapea?"
"Baru sadar kalo gue ini Mahesa Hutapea?"
"Ya ampun maaf pak, bapak gak pake seragam jadi pangling saya"

Mahesa tersenyum pada Raina.

"Maaf pak, ada apa ya bapak temuin saya? Suami saya kenapa? Suami saya baik-baik aja kan?" Tanya Raina panik yang membuat Mahesa terdiam.

"Lo kayaknya cinta banget sama suami Lo itu?"
"Bahkan kata cinta aja kurang cukup buat gambarin perasaan saya pada suami saya pak" jawab Raina yang membuat Mahesa kembali tersenyum.

"Nuca itu brengsek asal Lo tau"

Raina terkejut mendengar Mahesa mengatakan kalimat tersebut.

Pak pol ini kenapa? Batin Raina heran.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang