Breaking News

508 92 32
                                    

Terlihat Gian yang datang dengan wajah tersenyum kearah Raina dan Sabira.

"Nak Gian sudah datang, ayo makan dulu"
"Gian masih kenyang Bu. Ra kamu udah makan?"
"Udah bareng ibu sama Pelangi tadi"
"Yaudah, ini udah jam 9 kita pulang aja yah"
"Iya Gian, Bu aku sama Gian pamit pulang yah"
"Mau pulang aja? Gian gak mau tidur dulu di sini?" Tanya Nayla tersenyum.

"Enggak Bu, tiduran dirumah aja hehe"
"Yasudah, kalian hati-hati yah dijalannya, nak Gian bawa mobilnya gak boleh ngebut, oke? Sering-sering main kesini ya"
"Siap Bu, kita pamit yah"
"Sebentar ibu cium cucu kesayangan ibu dulu"

Terlihat oleh Raina wajah Gian yang sedih saat melihat Nayla menciumi putri cantiknya.

Andai mamah sama papah bisa lebih menghargai hidup, lebih menghargai aku sama Raina. Mungkin aku bakalan lebih bahagia sekarang. Ya Allah, apa keputusan aku salah yah untuk menjauhi kedua orangtuaku? Hamba rindu mereka. Lirih Gian di dalam hati.

Tak lama Raina memegang bahu Gian lembut.

"Sayang, ayo" ajak Raina lembut yang langsung dibalas anggukan Gian.

Diperjalanan.

"Sayang"
"Mm?"
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Itu, muka kamu jadi melow gitu"

Gian tertawa kecil mendengar ucapan Raina.

"Aku cuma lagi kangen aja sama papah mamah"
"Yaudah kita main aja nanti kesana yah"
"Gak usah, yang ada nanti aku dimarahin"
"Ya, namanya juga orangtua Gian"
"Gak usah Ra, aku cuma kangen aja kok"
"Gian"
"Iya?"
"Aku mau kasih tau nih ke kamu"
"Apaan?"
"Tapi kamu jangan ngerasa aku dikte kamu ya"
"Iya, apa?"
"Aku takut gak berkah sayang, kalo kamu tetep aja jauhin orangtua kamu"

Gian terdiam menatap jalan.

"Maaf Gian, maaf aku udah bilang gitu ke kamu"

Gian menatap Raina yang tengah memegang lengan nya.

"Iya di maafin, udah kamu jangan pikirin itu lagi ya"

Raina langsung mengangguk cepat.

Gian, aku tahu kamu pasti sedih kasihan sekali suamiku ini. Lirih Raina menatap Gian.

"Makan yuk Ra" ajak Gian.

"Makan? Katanya tadi kamu masih kenyang?"
"Aku malu tau sama ibu"
"Astaga, kamu malu?"
"Iya, masa aku datang-datang langsung makan, gak enak lah aku" jawab Gian yang membuat Raina tertawa begitu lepas.

"Ketawa lagi, mau gak?"
"Iya mau, mau, tapi aku gak makan yah, aku liatin kamu aja"
"Kok gitu?"
"Aku kan udah bilang, aku udah makan"
"Gak jadi deh"
"Kok gak jadi?"
"Kamunya gak makan"
"Gapapa sih Gian, aku temenin kok"
"Gak mau"
"Yaudah deh iya ayo aku makan lagi"

Terlihat Gian yang tersenyum manis di hadapan Raina.

Gian memarkirkan mobilnya ke sebuah restoran sederhana.
Mereka pun turun dan memasuki restoran dengan wajah bahagia.

"Kamu cari meja ya, aku mau ke toilet dulu mau cuci muka"
"Oke sayang"

***

Raina memotret Gian sambil menahan tawanya.

Raina memotret Gian sambil menahan tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang