Raina Hamil Lagi (?)

568 83 49
                                    

Wanginya aroma telur mata sapi pagi ini membuat Raina membukakan kedua matanya perlahan.

"Selamat pagi mas Rainaa" teriak Gian yang membuat Sabira terkejut dari tidurnya lalu menangis.

"Ya Allah sayang, maaf maaf, Daddy gak sengaja tadi teriak"
"Kasian Biya Gian ya Allah"

Gian pun meletakkan nampan yang diatasnya terdapat air minum, sepiring nasi, dua telur mata sapi yang ia hiasi dengan cantik dan sekantung plastik obat.

"Sayang maaf yahhh, maafin Daddy"

Gian menggendong Sabira lalu mengayunkan putri kecil nya perlahan yang membuat Sabira menghentikan tangisnya perlahan.

"Kamu laper gak? Daddy bakal bikinin susu buat kamu, Daddy pastiin kamu pasti sukaaa" ucap Gian yang membuat Raina tersenyum begitu lepas.

Raina melihat jam yang menempel di dinding.

"Udah jam 7, aku jemur baju yang kamu cuci semalem dulu deh"
"Udah di jemur ko Ra, udah deh kamu istirahat aja, itu aku buatin sarapan, dimakan yah, terus itu juga ada obat, diminum pokoknya. Aku mau ajak Biya berjemur dulu"

"Kamu mau keluar rumah gak pake baju?"
"Kenapa? Aku juga kan mau berjemur" jawab Gian yang langsung pergi meninggalkan Raina namun saat Gian sampai di pintu, Raina melempar bantal tepat pada punggung Gian.

"Pake baju gak kamuu!"

Gian membalikan badannya dan menatap tajam Raina.

"Nyuruhnya harus banget lempar mas?"
"Buru pake baju!" Tegas Raina penuh penekanan.

Gian pun kembali masuk ke dalam kamar untuk menaruh Sabira lalu ia mengambil baju untuk di pakai.

"Nih, udah!"
"Yaudah sana, katanya tadi mau berjemur" perintah Raina mengambil makanan yang sudah suaminya siapkan.

Gian menghela nafasnya kasar lalu ia mengambil Sabira dan berjalan cepat meninggalkan Raina.

Terlihat Raina tersenyum menatap Gian yang sepertinya sedikit kesal.

Tak lama Raina meenyusuli Gian dan Sabira sambil membawa makanan yang sedang ia makan.

"Gian" panggil Raina yang membuat Gian menoleh ke arahnya cepat.

"Kamu kok keluar?"
"Aku pengen liat kalian aja hehe"
"Obatnya udah di minum?"
"Belum, makan aja aku belum selesai"
"Ra, kamu pusing gak?"
"Enggak sih, cuma lemes aja. Kenapa?"
"Nanti jam 9 temenin aku ke nikahan anaknya bos mau? Tapi kalo misalnya kamu gak mau juga gapapa kok"

Raina terdiam sejenak lalu tak lama.

"MAU LAH! YAKALI AKU BIARIN KAMU SENDIRI!" Jawab Raina yang langsung berdiri.

Terlihat Gian yang sedang tertawa menatap istrinya.

"MasyaAllah sekali ya Mommy"

"Selamat pagi Mas Gian" sapa seorang tetangga yang berada didalam mobilnya.

"Pagi juga mba" balas Gian dengan senyum.

Dengan cepat Raina mendekat pada Gian.

"Eh ada mba Raina juga" ucap tetangga tersebut tersenyum.

"Iya, dari tadi saya disini"
"Hehe iya mba Raina" balas tetangga tersebut yang tak lama menutup kaca mobilnya.

Gian melihat Raina yang menghentakkan kakinya keras.

"Ke suami gue nyapanya pake selamat pagi! Ke gue cuma gitu doang? Apa coba maksudnya! Dasar ganjenn!!!" Gerutu Raina yang membuat Gian menarik rambut istrinya pelan.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang