Thank You

366 61 6
                                    

"kurang ajar banget tu cowok! Awas aja gue gebuk dia kalo ketemu! Brengsek!"

Raina terlihat begitu emosi saat dirinya masuk kedalam kelas.

Terlihat Gian tersenyum ke arah Raina namun Raina menatap Gian begitu sinis.

Kenapa ya Raina? Batin Gian masih menatap Raina yang duduk di sampingnya.

"Anjir bauuu! Argghhhh!!!" Teriak Raina yang tak lama menatap Gian.

"Lo kalo masih mabok jangan sekolah dong!"

Gian terdiam.

"Jauh-jauh sana dari gue"

Gian mengambil tas nya lalu pergi perlahan meninggalkan Raina.

"Eh sini dulu gue mau ngomong" panggil Raina yang membuat Gian menghampiri nya tersenyum.

Bugh. Raina memukul keras pipi Gian.

"Sana pergi"

Gian menatap Raina sedih.

"Kamu (Raina mengangkat tangannya agar Gian menghentikan ucapannya)"

"Gak usah ngomong, gue gak suka bau Lo, dan gue mau bilang, gak akan gue mau jadi PACAR Lo ya Gian. Jadi stop buat deketin gue buat baik-baikin gue apapun itu, karena Lo itu bukan tipe gue, jauhhhh banget Lo itu dari tipe gue, ngerti?"

"Kenapa Ra?" Tanya Gian pelan.

"Masih tanya kenapa?"
"Karena gue suka mabok?"
"Oh kalo itu pasti, tapi ada satu yang bikin hati gue yakin kalo Lo itu bukan buat gue"
"Apa Ra? Tolong kasih tau gue"

Gue liat Lo ciuman Gian sama cewek lain Gian. Jelas banget mata gue liat itu. Gue benci sama Lo!!! Lirih Raina yang tak menatap Gian.

***

Terlihat Gian yang tengah duduk ditaman sekolah dengan minumannya.

Iya, Gian mabuk disekolah.
Sudah beberapa kali ia tertangkap guru. Namun ya begitulah Gian.

Kepala sekolah tidak mudah mengeluarkan Gian yang berprestasi dalam semua pelajaran. Lagi pula Mazin Putra Giannuca ini adalah anak satu-satunya pemilik sekolah Jaya Bangsa

"Seumur-umur baru kali ini gue di maki-maki cewek. Hmm ada sesuatu didalam hati Raina yang ngebuat gue penasaran sama dia. Tapi apa? An**** lah"

Tak lama Gian didatangi oleh 2 murid wanita anak IPS dan IPA.

"Hai" sapa keduanya.

Gian menengok ke arah kedua wanita tersebut tersenyum.

"Gian lagi minum yah"
"Lucu deh kamu, pake nanya lagi"
"Kita boleh temenin kamu gak?"

Gian menggeser tubuhnya agar kedua wanita yang ada di hadapannya duduk.

Terlihat kedua wanita itu tersenyum bahagia.

"Gian mau tanya"
"Apa?"
"Kamu pacarnya Raina ya?"

Gian terdiam

"Gian?"
"Mm?"
"Pacarnya Raina?"
"Mm bukan"

Kedua wanita itu pun memegang tangan Gian.

"Aku pikir kamu pacarnya Raina"
"Kamu aja mau gak jadi pacarku" celetuk Gian yang membuat wanita tersebut terkejut.

"Kamu beneran?"
"Bener lah"
"Mauu, aku mauuu"

Gian membenarkan posisinya berdiri.

Terlihat oleh Gian, Raina yang tengah memukuli pohon.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang