Mas bar bar x Mulut ibu-ibu

367 73 51
                                    

Udah siap berpisah dengan
Gian dan Raina?
Jangan berharap akhir dari cerita ini bahagia ya. Dan belum tentu juga akan berakhir sedih 😁
______________________________________

Gian menunjukkan raut sedihnya melihat sang istri yang tengah dirawat di rumah sakit.

"Aku gak nyangka aku bisa sakit autoimun Mas" ucap Raina menggenggam tangan Gian.

"Sabar, kamu harus yakin kamu pasti sembuh ya sayang, aku bakalan berusaha cari pengobatan yang terbaik buat kamu"
"Aku kepikiran sama anak-anak Mas, aku sedih mereka jadi gak ke urus sama aku" lirih Raina yang tak lama Gian menciumnya lembut.

"Mereka sama Pelangi sayang"

Ya Allah gimana ini, aku udah gak bisa jadi ibu yang baik buat anak-anak ku. Sembuhkan hamba ya Allah. Batin Raina meneteskan air matanya.

***

Sudah 1 bulan Raina dirawat. Ia memilih untuk dirawat dirumahnya sendiri, Gian sempat menolak, namun saat Raina menunjukkan wajah terpuruknya, Gian pun mengijinkan Raina untuk dirawat di rumah.

Segala keperluan kedua anak dan Gian, Pelangi lah yang menyiapkan, karena kini Nayla, Pelangi beserta Adi tinggal satu rumah bersama Gian dan Raina. Namun Adi yang sekarang sudah menjadi tentara pun sedang menjalankan tugas di Lebanon.

Bukan nya Adi tak punya rumah.
Hanya, Raina meminta untuk saudara kembarnya tinggal bersama.
Jujur, Raina lebih tenang jika kedua anaknya di rawat oleh Pelangi di banding dengan suster atau semacamnya.

"Cukup Ra, aku udah gerah sama ini semua"
"Mas kamu jangan kaya gini Mas"
"Aku gak suka ya Ra, kamu suruh Pelangi juga buat siapin semua yang aku butuhin"
"Aku nya gak bisa siapin semua nya buat kamu Mas"
"Aku bisa sendiri kok, gak perlu kamu suruh Pelangi buat siapin baju aku, sarapan, bahkan kamu suruh Pelangi buat siapin dasi aku, kamu keterlaluan Ra" tegas Gian tak menatap istri tercintanya.

Terlihat Raina menangis.

"Kalau aja Adi gak tugas di lebanon, dia pasti marah Ra kalau tau istrinya malah ngerawat aku"
"Mas aku minta maaf"

Gian terdiam memijat keningnya pelan.

"Lo gak perlu marah-marah Gian sama Raina" ucap Pelangi tiba-tiba yang membuat Gian melihat nya cepat.

"Kalo bukan Raina yang minta sih ogah ya gue ngurusin Lo" tambah Pelangi yang mengusap cepat air mata Raina.

"Keluar Lo sana" perintah Pelangi yang membuat Gian pergi dengan cepat.

"La, Gian marah banget pasti, anterin gue ke Gian La"
"Gak usah, biarin aja, suami Lo itu lagi gak bagus mood nya, Lo minum obat yah, ini gue bawain makanan kesukaan Lo nih, pokok nya jangan sedih lagi titik!"

Gian pasti marah sama aku. Batin Raina yang melihat pintu kamarnya.

***

📞Gibran calling...

"Kenapa bro? Ko WA Lo kaya gitu sih"
"Kesel gue sama Raina"
"Istri Lo lagi sakit kok dikeselin"
"Bayangin aja sama Lo, masa sampe ke dasi dasi Raina nyuruh Pelangi yang siapin buat gue? Apa coba!"
"Ya maksudnya istri Lo kan baik Gian"
"Lo semua kenapa si? Pada gak ngerti apa gimana? Gue gak mau lah terus-terusan kaya gini, diurus sama orang yang gak gue sayang, terus Raina harus liat setiap hari gue disiapin sama Pelangi? Lo semua gak pada ngerti sama perasaan gue?" Ucap Gian yang membuat Gibran terdiam karena mendengar suara Gian seperti sedang menangis.

"Bro"
"Gib gue takut gib, Raina ini gak sembuh-sembuh gimana ya" lirih Gian.

"Lo lupa gue siapa?"
"Gue tau gib"
"Atas ijin Allah, insyaAllah gue bakalan sembuhin Raina bro" ucap Gibran yang membuat Gian berlinangan air mata.

Mine! 2 : Kehidupan Baru [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang