Will you be Mine?

Another prayer

-Ini selingan aja.

Part selanjutnya, akan di up Senin besok! Tungguin ya^^

-Lucas Noona-

"Disetiap ketidakmungkinan, terselip doa yang disemogakan."

Tepat di hari aku bertemu denganmu pertama kali, senyum manismu men-nonaktifkan segala panca inderaku. Semuanya tak pelak menyuruhku untuk menjadikanmu pusat perhatian.

Mereka sangat egois. Seharusnya aku tidak menuruti keinginan itu, tapi sekali lagi kau tahu kan? Aku sangat lemah dalam melakukannya.

Jadi, kubiarkan segala panca inderaku membuang waktu mereka hanya untuk melihatmu. Menyaksikan tingkah lugu, bodoh dan menggemaskanmu.

Aku rasa aku hampir gila saat itu. Kamu datang dengan tatapan mata sendu yang membuat tanganku ingin segera memelukmu.

Tapi tentu saja, aku berhasil menahannya. Aku hanya membalasnya dengan senyum yang mungkin bisa menenangkanmu juga.

Aku harap begitu. Tapi rupanya ada raga lain yang jauh membuatmu lebih tentram. Yang jauh membuat dirimu lebih bahagia.

Tak mengapa. Semesta memang sebercanda itu. Aku sudah terbiasa.

Ketidakmungkinan yang selalu ada di barisan paling depan dalam doaku.

Namamu. Iya. Namamu.

Kubiarkan dia menjadi sayap depan yang selalu menjadi purnamamu. Yang menjadi mimpi-mimpi indah dalam tidurmu.

Kau khawatir? Tidak perlu. Aku sudah bilang, namamu selalu menjadi baris pertama yang kuucapkan dalam doa. Yang selalu kudoakan kesemogaannya.

Tidak tahu Tuhan akan mempersatukan kita di masa depan atau tidak. Yang kutahu, perasaanku sudah tertanam dalam-dalam.

Untukmu.

Dan tentu aku si bodoh ini tidak mau menyerah, walau beribu kali kamu berpaling dan meninggalkanku, aku akan berada di barisan depan yang selalu mendoakan kamu.

-Lee Min Hyung-