The Dead Rose

261 41 4
                                    

"Thal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Thal..." Sebuah suara membuat seorang perempuan menoleh ke arah Jeno. Tatapan gadis ini terlihat dingin, matanya seolah menyimpan amarah besar. Ia berseloroh pelan. Telinganya merasa terpaksa mendengar laki-laki yang ia cintai itu menyebut nama yang begitu ia benci.

Gadis berparas jelita kemudian ini mengalihkan matanya pada tangan berkulit pucat yang dipenuhi dengan selang infus.

Ia menyeringai. Tidak menyangka permainannya ini sudah semakin jauh, dan bahkan agak melenceng dari yang seharusnya. Tapi tidak apa-apa, ia menikmatinya. Terbukti kan? Lelaki ini terperangkap dalam muslihatnya. Senyum licik terbentuk di wajah gadis itu. Lihat, betapa Jeno tetap menjaga dirinya meski ia tahu bahwa Jeno terpaksa melakukan ini. Apapun itu, ia tetap pemenangnya.

-----

"Jen, sudah dimana? Suara tegas dan dingin menyapa Jeno ketika dirinya tengah berada di mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, sudah dimana? Suara tegas dan dingin menyapa Jeno ketika dirinya tengah berada di mobil.

"Ini saya sudah berada di mobil menuju ke perusahaan, Junjin Hyung." Jeno menjawab lugas meski dalam hati ia was-was.

"Ya sudah. Cepat, ya. Sebentar lagi mau dievaluasi. Saya udah coba kontak pihak yang bersangkutan tapi belum diangkat."

"Iya, Hyung. Saya menyesal. Maafin saya, Hyung."

"Sudah. Tenang saja. Yang penting kamu cepat sampai di sini."

"Iya."

Jeno melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ia tidak mau berita ini mengacaukan konsentrasi member lain yang juga sedang mempersiapkan comeback bersama. Terlebih lagi, pada proyek kali ini seluruh member harus bekerja lebih keras karena terbagi dalam beberapa unit baru.

Ia merasa tidak enak hati pada para member, karena bisa saja skandal ini merusak citra boy group tersebut dan tentu privasi dan karier Jeno sendiri. Siapapun yang menyebar foto ini sungguh keterlaluan.

Jeno tidak punya pilihan lain selain meminta salah satu orang kepercayaan keluarganya sejak lama, Na Jeong Min, sekertaris almarhum ayah Jeno untuk menyelidiki siapa dalang dibalik pemberitaan ini.

Will you be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang