Memories of You

947 80 9
                                    

3 tahun lalu

drrt! drrt!

Suasana kelas saat itu sedang ricuh. Ditambah, nggak ada guru, anak-anak lain termasuk Thal, sudah pasti leluasa bermain handphone.

drrt! drrt!

Handphone Thal nggak berhenti bergetar. Bukan karena risi, tapi lebih ke penasaran, Thal membuka handphonenya. Ia celingak-celinguk memastikan ada guru yang masuk atau nggak.

Jeno🐰 is typing...
Jeno🐰:
Thal, udah pulang sklh? Jeno jemput ya.

Thalia Kwon:
serius? Jeno kan ada jadwal latihan.

Jeno🐰 is typing...
Gampang itu mah. slm ga ada Sang coach, Jeno bisa cabs. Jeno kangen sm Thal.

Thal mengetuk-ngetukkan kakinya pelan di ubin. Gemas! Tubuhnya sampai lemas karena kehilangan kata-kata untuk membalas Jeno. Ia tersenyum bahagia.

"Uy, sehat nggak sih lo?" Ten, teman sekelas Thal pindahan dari Thailand dan teman sebangkunya,  menatap aneh ke arah Thal.

"Sehat gue, alhamdullilah," sahut Thal dengan senyum lebar ala pepsodent.

"Hhh..dasar bucin," komentar Ten, lengkap sambil memutar bola matanya.

"Ih, Ten! Biarin aja. sirik lo," cibir Thal tak peduli.

"Pacar lo anak mana Thal?" tanya Ten l kemudian.

"Umm...Dia belum jadi cowok gue sih, mungkin soon!" jawab Thal sumringah.

"Yah itu sih elonya aja yang terlalu berharap," balas Ten acuh.

"Kok lo jahat amat sih, Ten?" Thal balik protes. Nggak terima dengan pernyataan Ten.

"Thal, gue bukan bermaksud jahat. Lo sih lagi bucin mode on... Gini ya, yang namanya lelaki tuh nggak bisa dipegang omongannya. Bisa aja sekarang si gebetan lo bilang cinta, nggak tau di kemudian hari, dia bakal ninggalin lo.."

Thal terdiam. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia nggak kepengin kata-kata Ten ini terjadi. Namun Ten juga nggak bisa disalahkan sepenuhnya. Kebanyakan laki-laki memang seperti itu. Namun Thal berharap, Jeno bukan laki-laki yang disebutkan Ten tadi.

"Ye, malah cengo lo," kata Ten menyadarkan. Ia mengibaskan tangannya di depan muka Thal.

"Gue yakin gebetan gue nggak seperti yang lo bilang, Ten."

"Iya, semoga aja deh Thal. Btw, anak sekolah mana si gebetan lo itu?"

"Dia..."
"..." Ten menatap Thal antusias.
"Ada deh! rahasia!"
"Aduhh, capek banget nggak tuh? Sia-sia lima detik gue nungguin jawaban lo!"
"Sialan!" Thal tertawa lepas, disusul Ten beberapa saat kemudian.

"Yah, Thal. Semoga lo nggak tersuckity yah..."
"Nggak bakal!" Thal tersenyum yakin.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Will you be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang