Dangerous Woman

303 37 10
                                    

"Jeno Hyung kabur melulu tiap mau makan bareng," komentar Chenle tiba-tiba. Obrolan yang semestinya terdengar enak di telinga, justru dibuka Chenle dengan sindiran. Jaemin menatap Chenle—meminta salah satu bungsu di keluarga kecil Dreamies untuk tidak melanjutkan omongannya. Sudah bukan rahasia lagi jika belakangan Jeno sering pamit lebih dulu kalau ada acara makan-makan, terutama kalau Mark hadir di tengah-tengah mereka.

Chenle segera melirik Jaemin—tersenyum kaku. Di sana ada Mark yang menyempatkan waktu untuk mengunjungi Dreamies ditengah-tengah kesibukannya mempersiapkan comeback bersama Super S. Padahal baru beberapa hari lalu, Jeno dan Mark diminta oleh Kim Junjin—manajer Dreamies menarikan lagu salah satu senior mereka untuk mengisi konten di salah satu platform media sosial.

Tapi setelah itu Jeno, tanpa mengajak Mark bicara, segera meninggalkan ruangan dance dan kembali ke dorm, sementara Mark bersiap latihan bersama member super S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi setelah itu Jeno, tanpa mengajak Mark bicara, segera meninggalkan ruangan dance dan kembali ke dorm, sementara Mark bersiap latihan bersama member super S.

"Mungkin dia sibuk, Chenle. Biarin aja," tanggap Mark berusaha tenang. Ia menatap wajah murung Chenle yang kelihatan kecewa dengan Jeno. Mark menyumpit salah satu daging yang tersedia di piring, menelannya meski kerongkongannya menolak.

Sama seperti hati Mark yang sepertinya menolak untuk melupakan Thal. Sekeras apapun ia berusaha, menghindari perempuan itu sementara waktu justru membuat Mark tersiksa.

"Mark Hyung, Noonim nggak ada kabar nih? Jisung kangen pizza Noonim," celetuk Jisung yang membuat Mark dan yang lain menghentikan makan, menoleh pada member termuda itu.

Mark tersedak seketika. Namun hal itu membuat Haechan tertawa, "Jisung-ah. Pertanyaannya nggak ada yang lebih frontal dari itu?"

Mark menyadari ia menjadi bahan olokan Haechan. "Stop. Ya, Lee Haechan," katanya sambil melotot.

Tetapi seperti biasa Haechan menghiraukannya. "Kapan Mark Hyung nembak Thal? Nggak sabar makan-makannya, nih."

Kemudian Haechan tertawa puas. Ia tertawa geli melihat raut muka Mark yang mulai memerah.

"Ya, ya." Jaemin mencoba mengendalikan situasi. "Mark Hyung...Omo?! BENERAN?"

Bukan bermaksud Jaemin tak paham isi hati Mark jauh sebelum Jeno dan Thal berpacaran. Namun situasi ini justru membuat member Dream terkesan berkubu. Jaemin pun tidak mempermasalahkan perasaan Mark, bahkan mendukung jika seandainya Thal lebih memilih Mark dibanding Jeno.

Dan mungkin hal ini pula yang meretakkan kemesraan keluarga "Dream."

"Ya Lee Min Hyung, cepet jawab! Jangan mesam-mesem doang lo," pancing Haechan.

"Gue sama Thal memilih berteman aja. Setidaknya ini keputusan terbaik.."

"Berteman? Atau Hyung aja yang pengecut...?" Haechan kembali meledek.

Mark tak bisa menjawab pertanyaan Haechan. Ia tidak marah, melainkan membenarkan perkataan Haechan. Ia takut, begitu takut Thal akan membencinya jika ia menyatakan perasaannya. Atau...entahlah, pikiran Mark mendadak buntu kalau urusan ini.

Will you be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang