No curcol 👏👏👏👏👏👏
And sorry kalau banyak kalimat yang mengandung unsur kata bodoh di cerita ini. Kata bodoh masih layak dituliskan atau perlu di sensor sih? Kalau memang perlu di sensor, entar author ganti jadi bxxoh 🤭🤣🤣 atau author ganti jadi lebih halus dikit, misalnya "tidak pintar" 🤭🤣🤣🤣
***
"Aku sudah memutuskan untuk melanjutkan rencana pernikahanku dengan Lusi," ujar Hanif saat makan malam bersama keluarganya.
"Kamu yakin?" Tanya Hamdan memastikan.
"Jika kamu ingin menjadikan sebuah pernikahan sebagai ajang balas dendammu pada Jahra, maka Mama menolak," ujar Halimah yang masih ingat akan rencana tidak baik putranya.
Hanif menggeleng. "Aku serius. Aku memutuskan menikah tanpa unsur balas dendam."
"Bagaimana Mama bisa yakin dengan ucapanmu?" Tanya Halimah masih meragukan kejujuran sang putra.
"Beri aku waktu satu bulan. Aku akan menunjukkan pada Mama akan keseriusanku menikahi Lusi, jika dalam satu bulan bagi Mama aku belum bisa menunjukan keseriusanku, maka aku akan mengurungkan niatku untuk menikahi Lusi," jelas Hanif yang sudah menyusun strategi untuk membuat sang Mama masuk menjadi bagian dalam rencananya.
"Oke. Mama setuju, tapi bukan seperti yang kamu inginkan. Mama akan memberikan kamu waktu satu bulan untuk menunjukan kesungguhan kamu. Tapi jika Mama menemukan niat terselubung kamu, Mama akan langsung melakukan kebiri terhadap kamu," ancam Halimah membuat Hanif bergidik ngeri.
"Ma," ujar Hanif seakan memprotes keinginan sang Mama.
"Itu konsekuensi yang harus kamu hadapi jika ternyata kamu mempermainkan kepercayaan Mama. Jadi jika kamu tidak mau Mama melakukan rencana Mama itu, kamu harus bersungguh-sungguh, tidak ada niat terselubung dibalik semua tindakan kamu," ujar Halimah.
Hanif menghela nafas kesal. "Oke."
"Bagus," ujar Halimah.
"Dan untuk pesta ulang tahun pernikahan Mama dan Papa nanti, boleh kan aku membawa Lusi sebagai pasangan?" Tanya Hanif meminta ijin.
"Silakan," ujar Halimah membuat Hanif tersenyum senang.
Hanif bertekad agar rencana terselubungnya tidak diketahui sang Mama.
Sementara Halimah mengirimkan sebuah pesan singkat pada putri sulungnya.
"Pastikan kamu selalu mengawasi tindak tanduk Hanif. Dan pastikan dia untuk tidak mempermainkan hati wanita bernama Lusi itu, dan jika bisa pastikan saja mereka untuk menikah."
Hanum membaca pesan singkat dari sang ibu sambil tersenyum geli. Hanum membalas pesan singkat ibunya dengan kedipan mata. Kedipan mata yang berarti tanda setuju.
***
"Kenapa kamu pulang?" Tanya Janita saat melihat sang putri masuk ke dalam rumah.
Jahra menatap Mamanya dengan jengkel. "Baru kali ini aku melihat seorang ibu yang tidak menginginkan anaknya pulang," sindir Jahra.
"Untuk apa Mama menginginkan kamu pulang jika kamu sendiri yang memilih kabur. Seharusnya kamu lebih konsisten. Jika ingin kabur, kabur saja yang jauh dan lama. Jangan pernah berpikir kembali," ujar Janita yang masih jengkel dengan tingkah sang putri yang bertindak seenaknya.
"Mama!" Pekik Jahra tidak terima.
"Kenapa? Bagi kamu Mama ini kejam dan jahat? Jika bagi kamu Mama ini kejam dan jahat seharusnya kamu tetap tinggal bersama ayah kamu itu. Kenapa juga kamu harus kembali kesini," ujar Janita membuat Jahra merasa sakit hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dunia (YMMP9)
RomanceKesempatan kedua Apakah benar-benar ada kesempatan kedua dalam hidup? - Lusi. *** Kisah percintaan remaja yang biasa terjadi di kalangan masyarakat. Yang berbeda karena yang menulis cerita adalah author Tarry Thelittle yang kadang imajinasi kehaluan...